Apa itu Akuisisi? Ini Pengertian, Tujuan, Jenis, & Contohnya

19 Okt 2023 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Akuisisi adalah proses pembelian sebagian besar atau semua saham guna mengambil alih kontrol perusahaan. Kenali tujuan, jenis, dan contoh akuisisi.

Merger dan akuisisi adalah dua keputusan krusial yang umum terjadi di dunia bisnis. Dalam konteks perusahaan, merger adalah proses penyatuan dua perusahaan tanpa menghilangkan kontrol salah satu pemiliknya. Sedangkan akuisisi artinya penyatuan dua perusahaan dengan memindahkan kepemilikan satu pihak ke pihak lainnya.

Banyak orang berpikir proses akuisisi perusahaan adalah sebuah aib bagi pemilik usaha lama. Padahal akuisisi artinya bisa berdampak lebih positif bagi banyak pihak. Ingin tahu lebih jauh soal pengertian akuisisi, tujuan, jenis, dan contohnya? Simak bahasan dari OCBC NISP berikut ini sampai habis ya!

Apa Itu Akuisisi?

Dari sisi etimologis, akuisisi artinya proses perolehan aset baru, baik dengan atau tanpa transaksi jual beli. Sementara itu dari sudut pandang manajemen, akuisisi artinya proses pembelian/pemindahan kekuasaan 50% atau lebih saham oleh suatu pihak. Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa sederhananya, pengertian akuisisi adalah pemindahan kepemilikan bisnis yang terjadi karena pengalihan saham.

Di dunia bisnis, akuisisi adalah salah satu jenis strategi paling penting untuk dilakukan pemilik usaha. Sebagian besar akuisisi perusahaan dilakukan bisnis-bisnis berskala besar ke usaha kecil, mikro, atau menengah. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan akuisisi perusahaan juga terjadi antar dua bisnis besar.

Perbedaan Merger dan Akuisisi

Setelah membahas apa itu akuisisi, kali ini kita akan membahas perbedaan merger dan akuisisi. Bagi seorang pebisnis, memahami beda dua strategi ini sangat penting, karena bisa mempengaruhi keputusan usaha ke depannya.

Perbedaan merger dan akuisisi yang pertama adalah dari segi kepemilikan. Dalam proses merger, kepemilikan saham tidak berpindah, melainkan melebur kemudian dibagi ke pihak-pihak pemangku kepentingan. Sebaliknya, dalam akuisisi perusahaan, mayoritas atau seluruh saham berpindah kepemilikannya jadi milik seorang/sekelompok pemangku kepentingan saja.

Kedua, perbedaan merger dan akuisisi adalah dari segi valuasinya. Meski nilai kapitalisasi merger dan akuisisi bisa sama (tergantung skala perusahaan), umumnya valuasi akuisisi perusahaan lebih besar. Sebab penentuan harga akuisisinya murni ditentukan pemilik atau pemegang saham bisnis sebelumnya.

Perbedaan merger dan akuisisi perusahaan yang terakhir adalah dari segi krusialitas atau kepentingannya. Akuisisi adalah proses lebih sakral daripada merger. Jika ada suatu perusahaan melakukan akuisisi ke bisnis lain, biasanya peristiwa tersebut akan jadi berita besar. Dalam proses akuisisi, harga diri pemilik usaha lama biasanya jadi korban. Apalagi jika akuisisi perusahaannya tidak disetujui berbagai pihak.

Tujuan Akuisisi

Terlepas dari segala pro kontranya, sebenarnya akuisisi adalah strategi paling ampuh dan menguntungkan bagi pihak-pihak terlibat. Beberapa tujuan akuisisi perusahaan di antaranya:

  1. Salah Satu Sarana Melakukan Ekspansi Pasar
    Bagi perusahaan pelaksananya, akuisisi adalah salah satu strategi terbaik guna melakukan ekspansi atau perluasan pasar. Dengan adanya akuisisi, Anda bisa memperbesar modal dan memanfaatkannya untuk memperluas cakupan pasar (market share).

  2. Mengembangkan Perusahaan Lebih Baik Lagi
    Tujuan berikutnya dari akuisisi adalah bisnis dapat berkembang dengan lebih baik. Dalam proses akuisisi perusahaan, pemilik baru biasanya mendapat hak kendali untuk seluruh sumber daya, mulai dari mesin sampai SDM. Jika usaha yang diakuisisi punya sumber daya berkualitas tinggi, bisnis Anda akan lebih mudah dan cepat berkembang.

  3. Mengurangi Kompetitor
    Tak dapat dipungkiri, salah satu alasan kenapa perusahaan besar kerap melakukan akuisisi adalah demi mengurangi intensitas persaingan. Dengan akuisisi, perusahaan bisa menahan pertumbuhan bisnis-bisnis kecil sebelum mereka jadi ancaman lebih besar.

  4. Meningkatkan Efisiensi
    Sebenarnya, akuisisi perusahaan tidak melulu tentang persaingan. Strategi akuisisi bisa saja disepakati kedua belah pihak demi meningkatkan efisiensi proses bisnis masing-masing. Contoh akuisisi untuk efisiensi misalnya sebuah perusahaan induk memilih mengakuisisi cabangnya karena SDM di pusat sudah mencukupi guna mengurus cabang tersebut.

  5. Mempercepat Penyerapan Teknologi
    Tujuan terakhir akuisisi adalah demi mempercepat penyerapan teknologi antar perusahaan. Supaya proses adaptasi teknologi lebih mudah dilakukan, biasanya pemilik usaha akan berusaha memotong birokrasi dengan cara menyatukan kepemilikan dua perusahaan.

Keunggulan Akuisisi

Strategi akuisisi perusahaan memiliki beberapa keunggulan yang tak dapat kita pungkiri, yaitu:

  1. Kapitalisasi Bisnis Makin Besar
    Keunggulan pertama akuisisi adalah kapitalisasi bisnis jadi semakin besar. Jika sebelumnya kapitalisasi suatu usaha hanya sebatas pada aset yang dimilikinya, proses akuisisi bisa mengakumulasikan aset baru. Sehingga jumlah total aset bisnis pun jadi semakin besar, bahkan berlipat ganda.

  2. Penguasaan Market Share Semakin Luas
    Keunggulan berikutnya dari akuisisi adalah penguasaan market share jadi makin luas, apalagi jika perusahaan yang berhasil diakuisisi adalah pesaing. Sebab dengan melakukan strategi akuisisi, Anda bisa menguasai market share kompetitor Anda sekaligus.

  3. Proses Lebih Sederhana Daripada Merger
    Jika strategi merger dan akuisisi dibandingkan dari segi proses, maka strategi akuisisi perusahaan-lah yang paling mudah dilaksanakan. Saat merger, kedua belah pihak perlu membuat nama, legalitas, dan kebijakan-kebijakan baru. Sementara itu, dalam proses akuisisi, Anda bisa langsung meleburkan bisnis baru dan menyamakan seluruh legalitas serta kebijakannya dengan perusahaan Anda sebelumnya.

Kelemahan Akuisisi

Meski tampak menguntungkan, akuisisi juga punya beberapa kelemahan tak terelakkan, yaitu antara lain:

  1. Biaya Tinggi dari Segi Modal dan Administrasi
    Akuisisi adalah proses yang membutuhkan modal tidak sedikit, terutama dari segi biaya dan peralihan administratif. Oleh sebab itu, proses akuisisi perusahaan seringkali melibatkan bisnis dengan skala kecil atau yang hampir bangkrut, supaya biayanya tidak terlalu besar.

  2. Risiko Tidak Mampu Mengendalikan Sumber Daya dalam Jumlah Besar
    Jika perusahaan tidak siap melakukan akuisisi, akan terjadi banyak goncangan, utamanya dari pengendalian sumber daya. Akhirnya, proses akuisisi pun jadi inefisien dan tidak bisa menghasilkan proyeksi keuntungan sesuai harapan.

  3. Akulturasi Budaya Perusahaan Terhambat
    Kelemahan terakhir akuisisi adalah proses akulturasi budaya lebih lama pada seluruh stakeholder lama bisnis yang diakuisisi. Banyak orang menyamakan akuisisi perusahaan sebagai proses “pemaksaan budaya”. Ini akan jadi beban berat bagi HRD perusahaan Anda.

Jenis Jenis Akuisisi

Setelah mengetahui apa itu akuisisi, perbedaan akuisisi dan merger, serta plus minusnya, kali ini kita akan membahas beberapa jenis akuisisi, di antaranya:

  1. Akuisisi Horizontal
    Poin pertama jenis akuisisi adalah akuisisi horizontal, yaitu akuisisi yang dilakukan pada jenis produk sama. Contoh akuisisi horizontal misalnya akuisisi antar perusahaan smartphone, kartu provider seluler, dan sebagainya.

  2. Akuisisi Vertikal
    Jenis akuisisi yang kedua adalah akuisisi vertikal, yaitu proses pengambilalihan perusahaan supplier bahan atau bisnis-bisnis komplementer produk. Contoh akuisisi vertikal misalnya perusahaan mi instan yang mengakuisisi pabrik tepung, perusahaan mobil mengakuisisi pabrik onderdil, dan sebagainya.

  3. Akuisisi Konglomerat
    Akuisisi konglomerat adalah proses pengambilalihan bisnis oleh bisnis lainnya, baik secara vertikal maupun horizontal. Skala jenis akuisisi satu ini biasanya jauh lebih besar dan dilakukan perusahaan negara. Contoh akuisisi konglomerat misalnya akuisisi tambang milik PMA oleh Pertamina, akuisisi beberapa supplier obat sekaligus oleh Kalbe Farma, dan sebagainya.

Demikian penjelasan dari OCBC NISP tentang apa itu akuisisi perusahaan, tujuan, plus minus, jenis, serta contoh akuisisi terpopuler di Indonesia dan dunia! Akuisisi adalah salah satu strategi bisnis paling riskan. Akan tetapi, jika berhasil proses akuisisi perusahaan dapat menghasilkan keuntungan berlipat ganda, baik bagi pemilik bisnis maupun investornya.

Baca juga:

Story for your Inspiration

Baca
Sumatra Elektrik Motor

Edukasi - 29 Apr 2024

Mau Kredit Motor Listrik? Simak Syarat dan Cara Pengajuannya Berikut!

Baca

Edukasi - 29 Apr 2024

Kredit Motor Tanpa DP: Ketentuan dan Cara Dapatnya

See All

Produk Terkait

Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile