Apa itu HPP? Dan mengapa HPP penting untuk perhitungan laba? Ini penjelasannya!
HPP adalah singkatan dari Harga Pokok Penjualan, suatu istilah yang cukup sering dijumpai dalam dunia bisnis, akuntansi, ataupun keuangan. Itu karena, HPP adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi dan penjualan barang. Nantinya, keberadaan HPP ini sangat diperlukan dalam memastikan jumlah laba dan kerugian.
Pada kesempatan kali ini, OCBC akan merangkum beberapa informasi penting seputar apa itu HPP yang perlu Anda pahami. Oleh karena itu, simak sampai selesai ya!
Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah pengeluaran atau beban yang dikeluarkan secara langsung maupun tidak langsung guna memproduksi barang dan jasa untuk kemudian diperjual belikan atau digunakan sendiri. Komponen ini sangat penting dalam bisnis karena menjadi penentu jumlah laba atau rugi perusahaan.
HPP adalah salah satu unsur biaya produksi perusahaan yang dapat memberi gambaran laba maupun rugi dengan cara perbandingan berbagai pengeluaran, misalnya biaya material, gaji, biaya marketing, dan sebagainya.
Beberapa perspektif para ahli terkait apa itu HPP adalah sebagai berikut.
Bustami dan Nurlela
Bustami dan Nurlela menyatakan bahwa HPP adalah sekumpulan biaya produksi yang di dalamnya terdiri dari komponen bahan baku dan tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dan ditambah persediaan produk saat proses awal dikurangi persediaan akhir.
Mereka berpendapat bahwa HPP terikat pada periode tertentu dan nilainya sama dengan biaya produksi jika di dalamnya tidak terdapat persediaan awal dan akhir.
Mulyadi
HPP adalah biaya untuk produksi barang atau jasa selama periode tertentu sejak proses awal hingga siap jual.
Raiborn dan Kinney
Raiborn dan Kinney mendefinisikan HPP sebagai keseluruhan biaya produksi untuk barang-barang yang telah dikerjakan dan ditransfer ke persediaan produk dalam suatu periode.
Terdapat beberapa alasan mengapa HPP adalah komponen yang penting untuk dihitung dalam laporan keuangan perusahaan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
HPP adalah bahan pertimbangan produsen dalam menentukan harga jual produknya. Dengan mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk produksi, mereka dapat memperhitungkan harga jualnya agar tetap untung.
Perhitungan HPP akan membantu perusahaan untuk mengetahui berapa laba kotor yang mereka peroleh dalam sekali produksi. Nominal tersebut merupakan modal awal untuk mengetahui laba bersihnya.
Total HPP juga bisa menjadi bahan pertimbangan seberapa banyak produk yang akan diproduksi perusahaan agar mendapat keuntungan sesuai target. Jika HPP terlalu besar, maka dapat disimpulkan bahwa pengeluaran untuk proses produksi terlalu besar.
Adapun komponen untuk menghitung HPP adalah sebagai berikut.
Persediaan awal barang dagang adalah persediaan pada awal periode akuntansi keuangan perusahaan. Anda dapat mengeceknya di neraca saldo periode berjalan maupun di awal perusahaan pada tahun sebelumnya.
Komponen persediaan akhir barang dagang pada HPP adalah persediaan barang di akhir periode akuntansi perusahaan atau pada akhir tahun buku berjalan setelah adanya data penyesuaian perusahaan.
Salah satu elemen perhitungan HPP adalah pembelian bersih, yakni total pembelian barang dagang perusahaan ditambah biaya angkut yang telah dikurangi potongan maupun retur. Unsur-unsur pembelian bersih meliputi pembelian kotor, pengurangan harga, potongan pembelian, dan retur pembelian.
Untuk menghitung pembelian bersih, Anda dapat menjumlahkan pembelian dengan ongkos lalu dikurangi retur atau potongan pembelian.
Penjualan bersih merupakan salah satu unsur HPP yang terdiri dari retur, pembelian kotor, dan pengurangan harga. Nilai ini diperoleh dari penjualan dikurangi nilai retur yang sudah dijumlah dengan potongan penjualan.
Dalam perhitungan Harga Pokok Penjualan, terdapat beberapa komponen yang harus dikecualikan. Beberapa pengecualian dalam HPP adalah sebagai berikut.
Rumus untuk menghitung HPP adalah sebagai berikut.
HPP = Biaya persediaan awal + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir
Setelah mengetahui rumus di atas, Anda tentu juga perlu tahu proses perhitungannya. Nah, cara menghitung HPP adalah sebagai berikut.
Hitung Penjualan Bersih
Hitunglah penjualan bersih terlebih dahulu dengan menggunakan rumus berikut.
Penjualan bersih = Total pendapatan - (retur + diskon)
Hitunglah Pembelian Bersih
Setelah mengetahui nominal penjualan bersih, hitung juga pembelian bersihnya dengan rumus berikut.
Pembelian Bersih = (Pembelian Kotor + ongkos transportasi) - (retur + diskon)
Hitung HPP
Setelah kedua komponen di atas diketahui nominalnya, Anda bisa menghitung HPP dengan mengaplikasikan rumus yang telah tersedia.
Contoh perhitungan HPP adalah sebagaimana diilustrasikan berikut ini.
Pada tahun 2021, Perusahaan A memiliki data operasional produksi berikut ini.
Dengan data di atas, HPP PT A dapat diketahui melalui perhitungan berikut.
Ketahui Pembelian Bersih
Pembelian bersih = (Pembelian kotor + ongkos transport) - (retur + diskon)
= (Rp40 juta + Rp5 juta) - (Rp3 juta+Rp1 juta)
= Rp45 juta - Rp4 juta = Rp41 juta.
Hitung HPP
HPP = Biaya persediaan awal + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir
= Rp150 juta + Rp41 juta - Rp80 juta
= Rp111 juta.
Jadi, HPP Perusahaan A pada tahun 2021 adalah sebesar Rp111 juta.
Itulah penjelasan seputar apa itu HPP, lengkap hingga komponen, rumus, contoh, dan cara menghitungnya. Memahami pengertian HPP ini penting terutama bagi para Sobat OCBC yang ingin mendalami bisnis dan ekonomi. Untuk artikel bermanfaat lainnya, Anda bisa langsung mengunjungi blog OCBC sekarang juga!