Amortisasi adalah prosedur pengurangan nilai melalui biaya pokok dan bunga secara bertahap.
Sebagian dari Anda mungkin masih asing dengan istilah amortisasi. Dalam dunia akuntansi, amortisasi adalah proses perhitungan yang cukup penting bagi laporan keuangan suatu bisnis.
Pasalnya, nilai amortisasi akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan laporan tersebut.
Bukan cuma itu, memahami biaya amortisasi juga bisa mempermudah Anda melakukan evaluasi terhadap berbagai pembayaran utang dalam jangka waktu tertentu.
Untuk mengetahui lebih jelas apa yang dimaksud dengan amortisasi, yuk simak penjelasan selengkapnya di artikel berikut!
Amortisasi adalah sebuah prosedur dalam akuntansi yang digunakan untuk mengurangi nilai biaya dengan membayarkan biaya pokok dan bunga secara bertahap.
Pengertian amortisasi lainnya yaitu proses penurunan atau pengurangan aktiva tidak berwujud untuk setiap periode akuntansi yang sudah dilewati perusahaan.
Amortisasi mengalokasikan biaya aktiva tidak berwujud dengan cara mengurangi kewajiban pembayaran pokok dan bunganya secara teratur dalam jumlah tertentu hingga pinjaman terbayar ketika sudah jatuh tempo.
Untuk memahami apa yang dimaksud dengan amortisasi dengan lebih jelas, Anda bisa melihat contoh penerapannya.
Amortisasi biasanya diterapkan pada proses pembayaran tagihan terhadap pinjaman modal usaha, pembelian kredit kendaraan, dan sebagainya.
Contoh amortisasi adalah sebagai berikut:
Biaya amortisasi adalah cara yang digunakan sebagai patokan dari nilai kembali yang dihasilkan oleh aset tidak berwujud.
Perhitungan biaya amortisasi adalah hal yang bermanfaat sebagai acuan sehingga Anda dapat menyusun laporan keuangan perusahaan berdasarkan kondisi yang sebenarnya.
Selain itu, amortisasi adalah proses yang juga bermanfaat dalam bidang peminjaman.
Sebab, Anda bisa menggunakan tabel amortisasi untuk mengevaluasi berbagai opsi pinjaman serta mengukur biaya sebenarnya dari produk yang akan dibeli atau dipinjam.
Jika ingin tahu bagaimana cara menghitung amortisasi, ada dua metode yang bisa Anda gunakan.
Kedua metode ini dikelompokkan berdasarkan masa manfaatnya dan sering kali digunakan untuk mengukur nilai amortisasi aset tidak berwujud.
Kedua metode cara menghitung amortisasi adalah sebagai berikut:
Biaya amortisasi adalah nilai yang harus dibayarkan oleh perusahaan untuk melunasi pembayaran utang yang terdiri dari pokok pinjaman dan biaya bunga
Pembayaran pokok artinya adalah saldo utang yang beredar dan harus dibayar perusahaan.
Semakin tinggi jumlah yang dibayarkan untuk pokok pinjaman, maka semakin menurun pembayaran bunganya.
Semakin lama waktu pembayaran, jumlah bunga yang wajib dibayarkan akan semakin berkurang.
Namun demikian, jumlah pembayaran pokok pinjamannya meningkat. Itulah dasar dari cara menghitung amortisasi.
Anda bisa mempelajari rumus cara menghitung amortisasi pada dua panduan berikut ini:
Rumus Jumlah Angsuran = P x (i /12) / 1 – (1+(i /12) - t).
Keterangan:
Selain amortisasi, ada juga istilah lain di dalam akuntansi yang merujuk pada pengurangan nilai manfaat dari suatu aset yaitu depresiasi.
Anda harus bisa mengetahui perbedaan amortisasi dan depresiasi.
Sederhananya, amortisasi adalah penurunan nilai aktiva tak berwujud, sedangkan depresiasi adalah penurunan nilai dari aktiva berwujud.
Amortisasi digunakan sebagai cerminan nilai aset perusahaan ketika akan kembali dijual, sedangkan depresiasi digunakan untuk memungkinkan perusahaan dalam menghasilkan dan mempertahankan pendapatan dari aset berwujud untuk bulan tertentu.
Demikian penjelasan mengenai apa itu amortisasi, fungsi, hingga cara menghitungnya. Bisa dibilang, amortisasi adalah prosedur yang memegang peran krusial bagi keuangan suatu bisnis.
Sebab, perhitungan biaya amortisasi akan membantu Anda mengukur kondisi keuangan perusahaan yang berkaitan dengan depresiasi.
Yuk, kunjungi blog OCBC NISP untuk mendapatkan informasi bermanfaat lainnya seputar keuangan dan bisnis!