Mempersiapkan financial projection adalah hal penting saat membangun perusahaan.
Ada banyak perencanaan yang harus Anda lakukan ketika ingin membangun sebuah perusahaan, financial projection adalah salah satunya.
Mengapa hal ini penting? Sebab, umur dari sebuah bisnis tidak akan berlangsung lama tanpa ada perencanaan bisnis yang jelas terkait dengan keuangan.
Nah, untuk menghindari berbagai kerugian tersebut, Anda perlu memahami dengan baik apa itu financial projection. Simak selengkapnya pada artikel berikut ini!
Financial projection adalah rancangan anggaran atau rancangan keuangan yang dibuat sebelum mendirikan suatu perusahaan baru.
Pentingnya financial projection adalah untuk memberi gambaran mengenai perputaran keuangan yang ada pada sebuah perusahaan ketika sudah berjalan.
Beberapa hal yang termasuk di dalam financial projection adalah perkiraan pengeluaran, anggaran modal perusahaan, serta berbagai rencana biaya yang akan dikeluarkan perusahaan.
Kesimpulannya, financial projection adalah perencanaan mengenai segala hal berkaitan dengan pembiayaan perusahaan yang dibuat di dalam satu proyek anggaran.
Baca juga: Aset Finansial Adalah: Pengertian dan Cara Investasinya
Tahukah Anda mengapa perusahaan perlu membuat financial projection sebelum memulai bisnis?
Sebab, perancangan keuangan dapat membantu Anda mencegah berbagai masalah bisnis di masa mendatang, terutama hal yang berkaitan dengan uang seperti kerugian.
Tujuan dari financial projection adalah sebagai pedoman yang memandu perusahaan dalam mengelola keuangan sehingga terhindar dari kebangkrutan.
Berdasarkan tujuan tersebut, financial projection memiliki sejumlah fungsi yang akan berguna bagi pengelolaan keuangan bisnis.
Beberapa fungsi financial projection adalah sebagai berikut:
Berdasarkan penjelasan apa itu financial projection beserta tujuan dan fungsinya, Anda sudah bisa memahami bahwa perencanaan keuangan yang satu ini sangatlah penting bagi bisnis.
Lalu, apa saja manfaat yang akan Anda dapatkan ketika sudah membuat dan memiliki financial projection? Tentunya ada banyak.
Beberapa manfaat financial projection adalah berikut ini:
Baca juga: Risiko Finansial Adalah: Pengertian, Jenis-jenis dan Contoh
Jika saat ini Anda ingin mendirikan sebuah perusahaan, salah satu hal yang penting untuk dipelajari adalah bagaimana cara membuat financial projection yang baik dan benar.
Pada artikel ini, kami akan memberikan Anda panduan lengkapnya. Cara membuat financial projection adalah sebagai berikut:
Ketika pertama kali memulai sebuah bisnis, Anda tentu akan memerlukan sejumlah dana awal supaya perusahaan bisa berjalan dengan baik.
Anda perlu menghitung dana awal yang dibutuhkan ke dalam financial projection. Perhitungan dana awal mencakup total keseluruhan dana yang dipersiapkan untuk memulai bisnis.
Contohnya adalah dana pribadi, investor, donatur, kreditur, pinjaman bank, dan lain sebagainya. Semua dijumlahkan ke dalam financial projection sebagai total dana awal yang Anda miliki.
Selanjutnya, Anda bisa menghitung prediksi anggaran untuk menjalankan perusahaan di awal. Hitung secara detail mulai dari gaji, pajak, biaya hukum, operasional, dan sebagainya.
Hasil perhitungan anggaran yang diperlukan tersebut nantinya akan dibandingkan dengan dana awal yang sudah dimiliki dan dihitung pada tahapan sebelumnya.
Selisih antara kebutuhan anggaran dengan dana awal yang dimiliki adalah jumlah uang yang masih belum terpenuhi dan menjadi kebutuhan dana perusahaan yang perlu Anda cari.
Pada tahapan ini, Anda perlu menghadirkan angka-angka yang proporsional dan realistis mengenai perkiraan jumlah pendapatan berdasarkan kebutuhan perusahaan.
Sebab, financial projection juga berperan sebagai proposal pengajuan investasi yang harus disajikan dengan baik agar pihak pemberi dana percaya dengan perusahaan Anda.
Untuk bisa membuat investor tertarik dan memberi dananya, Anda perlu membuat mereka percaya dengan potensi bisnis yang Anda jalani.
Bagi para pemula yang baru pertama kali mendirikan usaha, Anda mungkin masih belum memiliki gambaran jelas mengenai apa itu financial projection.
Berikut ini adalah beberapa contoh financial projection yang bisa Anda ketahui agar pemahaman Anda bisa lebih jelas:
Contoh financial projection yang pertama adalah proyeksi penjualan yang memperkirakan penjualan sebuah perusahaan selama periode waktu tertentu.
Ada beberapa hal yang perlu kamu masukkan ke dalam proyeksi penjualan:
Hasil perhitungan dari poin-poin di atas akan memberikan Anda perkiraan laba kotor atau gross margin, yaitu total potensi pendapatan yang dikurangi HPP atau harga pokok penjualan.
Baca juga: Anggaran Keuangan: Pengertian, Tujuan Hingga Tipe-Tipenya
Contoh selanjutnya dari financial projection adalah anggaran pengeluaran yang digunakan agar perencanaan finansial perusahaan bisa lebih terarah.
Anggaran pengeluaran berisi perhitungan dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap dikeluarkan secara konstan. Misalkan sewa gedung, gaji, tagihan, dan sebagainya.
Sementara biaya variabel adalah anggaran yang tidak pasti seperti biaya pemasaran dan biaya persediaan.
Contoh financial projection lainnya yakni laporan pendapatan yang menunjukkan pendapatan, pengeluaran, dan laba atau rugi perusahaan selama jangka waktu tertentu.
Laporan pendapatan yang informatif akan membantu Anda menganalisis pertumbuhan dan potensi perusahaan.
Laba bersih atau net profit bisa dihitung dengan cara mengurangi laba kotor (gross margin) dengan bunga serta pajak.
Proyeksi arus kas berisi informasi mengenai berapa jumlah uang tunai dalam perusahaan yang masuk ataupun keluar dalam periode tertentu.
Mengapa proyeksi arus kas penting? Sebab, perusahaan harus memastikan perusahaan memiliki uang tunai agar bisnis bisa berjalan dan dana siap pakai selalu tersedia.
Proyeksi arus kas memiliki beberapa poin dasar yang harus ada yaitu pendapatan tunai dan pengeluaran tunai.
Perlu diingat bahwa, pendapatan atau pengeluaran yang dicatat di arus kas hanya yang bersifat tunai saja.
Neraca keuangan adalah laporan kekayaan perusahaan yang digunakan untuk menilai kekuatan finansial sebuah bisnis.
Apa saja yang ada di neraca keuangan? Ada tiga bagian utama, yaitu:
Break Even Point atau BEP adalah sebuah titik keseimbangan di mana pengeluaran bisnis dan pendapatan memiliki jumlah yang sama.
Bisnis yang layak adalah ketika total penjualan perusahaan melebih total pengeluarannya selama masa periode tertentu.
Itu dia penjelasan financial projection mulai dari pengertian hingga contohnya. Intinya, financial projection adalah hal yang perlu dipersiapkan sebelum bisnis mulai berjalan.
Dengan melakukan perencanaan keuangan yang baik, Anda akan lebih mudah menjalankan manajemen bisnis serta terhindar dari kebangkrutan.
Apakah artikel ini bermanfaat untuk Anda? Jika ingin mendapatkan konten lainnya seputar bisnis dan keuangan, yuk kunjungi Blog OCBC NISP.
Baca juga: Manajer Keuangan: Pengertian, Tugas, Tanggung Jawab & Fungsi