Apa itu Junk Bond? Definisi, serta Kelebihan & Kekurangannya

30 Mar 2023

Junk bond adalah obligasi yang risiko dan untungnya tinggi. Ini Penjelasannya!

Sobat OCBC NISP yang tertarik dengan investasi di obligasi mungkin pernah mendengar bahwa junk bond adalah salah satu jenis instrumen incaran para investor untuk diversifikasi.

Pasalnya, meskipun junk bond secara bahasa berarti adalah obligasi sampah, namun instrumen ini justru dianggap menguntungkan.

Mengapa demikian? Dalam uraian berikut, Sobat OCBC NISP dapat mengetahui serba-serbi pembahasan seputar apa itu junk bond. Jadi, ikuti sampai akhir untuk menemukan jawabannya!

Apa itu Junk Bond?

Obligasi sampah atau junk bond adalah obligasi yang dapat membayar tingkat bunga lebih tinggi karena peringkat kreditnya lebih rendah dibandingkan dengan obligasi investasi.

Junk bond memiliki risiko gagal bayar yang relatif besar sehingga perusahaan penerbit berpotensi tidak dapat memenuhi kewajibannya pada investor untuk membayar suku bunga dan mengembalikan pokok investasi.

Hal ini membuat perusahaan membayarkan imbalan yang tinggi sebagai bentuk kompensasi pada investornya.

Biasanya, penerbit junk bond adalah perusahaan padat modal ataupun startup yang memiliki rasio utang tinggi.

Namun, beberapa junk bond adalah obligasi tingkat investasi yang sudah kehilangan kredibilitasnya.

Karakteristik Junk Bond

Apa yang dimaksud dengan junk bond dalam segi teknis investasi sebenarnya tidaklah jauh berbeda dari obligasi pada umumnya.

Dalam hal ini berarti junk bond adalah sertifikat kepemilikan utang perusahaan yang mencantumkan waktu jatuh tempo, total tunggakan, dan perhitungan bunga pinjamannya.

Adapun satu-satunya pembeda antara obligasi investasi dan junk bond adalah kelayakan kredit penerbitnya.

Di sisi lain, junk bond memiliki dua kategori penting yang mencirikannya, yakni:

1. Fallen Angels

Fallen angels adalah jenis obligasi yang dikeluarkan berdasarkan pada peringkat investasi. Namun, akibat memburuknya kondisi finansial perusahaan, peringkat obligasi ini menurun.

Pada umumnya, perusahaan yang menerbitkan fallen angels sedang menghadapi risiko gagal bayar atau pailit.

Setelah penurunan peringkat dan penerbitan, harga sering naik karena banyak investor yang terburu-buru membeli obligasi ini untuk tujuan spekulatif.

Hal tersebut karena investor memiliki harapan untuk memperoleh pengembalian yang tinggi begitu perusahaan pulih dari kesulitan keuangan.

Baca juga: Investasi di Obligasi, oke gak sih?

2. Rising Stars

Jika kredibilitas perusahaan sudah meningkat, maka seiring waktu harga obligasi pun ikut naik. Inilah yang dikenal sebagai rising stars.

Mereka mendekati tingkat obligasi investasi dan dianggap memiliki risiko gagal bayar yang lebih rendah.

Sebagian besar obligasi rising stars diterbitkan oleh bisnis yang relatif baru sehingga tidak memiliki riwayat pembayaran utang untuk digunakan oleh lembaga pemeringkat.

Peringkat Junk Bond

Sudah sempat disinggung beberapa kali di atas mengenai pemeringkatan. Lantas, seperti apa sebenarnya pemeringkatan yang dimaksud untuk junk bond?

Anda bisa mengetahuinya dengan memahami pemeringkatan menurut Moody’s Investor Service dan Standard and Poor’s (S&P) untuk obligasi di luar investasi berikut.

1. Risiko Tinggi

Moody memberi junk bond yang berisiko tinggi dengan peringkat Ba atau B. Sementara S&P memberikan peringkat BB atau B.

Pada peringkat ini, perusahaan masih mampu memenuhi kewajibannya. Namun, cukup berpotensi untuk mengalami kegagalan bayar.

2. Risiko Paling Tinggi

Risiko junk bond paling tinggi dinilai oleh Moody dengan CAA, Ca, atau C. Sedangkan S&P menyatakannya dengan CCC, CC, atau C.

Di peringkat risiko paling tinggi, perusahaan sangat bergantung pada kondisi ekonominya untuk memberi keuntungan dan menghindari status default.

3. Sudah Gagal Bayar

Dalam peringkat ini, penilaian Moody terhadap junk bond adalah C. Sementara itu, P&C menilainya dengan D.

Perusahaan yang sudah gagal bayar atau dalam status default berarti tidak dapat memenuhi satu atau lebih kewajibannya seperti pokok obligasi dan kupon pada investor.

Kelebihan Junk Bond

Setiap instrumen investasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, begitu juga dengan junk bond. Adapun beberapa kelebihan junk bond adalah sebagai berikut.

1. Imbalannya Tinggi

Junk bond adalah salah satu jenis instrumen investasi yang menawarkan imbalan tinggi kepada investor.

Sudah sempat disebutkan sebelumnya, imbalan ini merupakan bentuk kompensasi kepada investor karena bersedia mengambil risiko tinggi pada junk bond.

Hasil junk bond tersebut berasal dari pembayaran bunga selama jatuh tempo pelunasan utang perusahaan.

Baca juga: Arti Teori High Risk High Return dalam Investasi

2. Jangka Waktunya Panjang

Keuntungan selanjutnya dari junk bond adalah instrumennya diterbitkan dengan jangka waktu sepuluh tahun dan dapat ditarik kembali setelah empat sampai lima tahun pada tanggal penerbitan.

Junk bond memiliki kesempatan yang baik dalam fase ekspansi siklus bisnis.

Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang mendasarinya cenderung tidak akan bangkrut saat kondisi ekonomi sedang baik.

Maka, pemasukan dari pelunasan bunga utang ini akan terus mengalir.

3. Diversifikasi Portofolio

Berinvestasi hanya dalam satu aset mungkin sangat berisiko. Untuk itu, investor perlu menambah junk bond sebagai salah satu instrumen dalam portofolio investasi.

Dengan demikian, diversifikasi portofolio akan meningkat dan risiko investasi pun dapat ditekan.

Kekurangan Junk Bond

Setelah memahami kelebihannya, Anda juga perlu mengetahui kekurangan dari junk bond. Beberapa kekurangan junk bond antara lain sebagai berikut.

1. Risikonya Besar

Meskipun junk bond dapat memberikan imbal hasil tinggi, namun instrumen ini memiliki risiko yang besar.

Junk bond memang diterbitkan ketika kemungkinan gagal bayar suatu perusahaan terlalu besar.

Apabila perusahaan pada akhirnya bangkrut, investor akan kehilangan seluruh modal yang mereka investasikan.

Alasan tersebut yang membuat banyak investor juga perlu menimbang baik-baik untuk memilih obligasi sampah.

2. Harga Dipengaruhi Perubahan Tingkat Kredit

Apabila kredibilitas perusahaan membaik, maka harga junk bond akan meningkat. Namun, bila kredit perusahaan semakin buruk, harga obligasi tentunya akan turun drastis.

Hal yang dipermasalahkan dalam hal ini adalah investor tidak dapat memprediksi kondisi keuangan perusahaan.

Bisa saja sewaktu-waktu kredibilitas perusahaan yang diinvestasikan mengalami penurunan tanpa adanya peringatan.

3. Nilai akan Menurun selama Resesi

Nilai junk bond pada umumnya akan mengalami penyusutan selama resesi ekonomi. Pasalnya, risiko bangkrutnya perusahaan penerbit saat momen tersebut menjadi meningkat.

Oleh sebab itu, ketika kondisi ekonomi memburuk, investor masih perlu beralih pada instrumen investasi lainnya.

Itu tadi penjelasan tentang junk bond. Pada intinya, junk bond adalah obligasi dengan risiko tinggi. Namun, pengembaliannya juga bisa tinggi.

Oleh karenanya, pahamilah junk bond dengan baik agar Sobat OCBC NISP dapat mengambil langkah-langkah investasi yang tepat jika memilih instrumen tersebut.

Selain itu, pastikan juga untuk selalu melakukan diversifikasi portofolio guna menghindari risiko investasi dari satu instrumen saja.

Dalam hal ini, Anda bisa pilih produk investasi di OCBC NISP yang sesuai kebutuhan. Yuk kunjungi lamannya sekarang juga!

Baca juga: Apa Saja Investasi Menghadapi Resesi yang Aman dan Tepat?

Story for your Inspiration

Baca
Sumatra Elektrik Motor

Edukasi - 29 Apr 2024

Mau Kredit Motor Listrik? Simak Syarat dan Cara Pengajuannya Berikut!

Baca

Edukasi - 29 Apr 2024

Kredit Motor Tanpa DP: Ketentuan dan Cara Dapatnya

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.
Obligasi

Obligasi

Alternatif investasi untuk diversifikasi portfolio dengan memperoleh kupon/tingkat suku bunga tetap

Download OCBC mobile