Hari-hari ini banyak diberitakan kalau bank sentral Amerika Serikat (AS) akan melakukan tapering. Apa sih yang dimaksud dengan tapering?
Hari-hari ini banyak diberitakan kalau bank sentral Amerika Serikat (AS) akan melakukan tapering. Apa sih yang dimaksud dengan tapering? Jadi, tapering ini merupakan salah satu upaya normalisasi kebijakan yang dilakukan pemerintah AS untuk menstabilkan laju perekonomian supaya jangan sampai “overheating”. Lho kok bisa overheating? Karena pemulihan ekonomi di AS lebih cepat terjadi, sehingga memicu inflasi yang semakin tinggi.
Lalu bagaimana dengan kondisi ekonomi di Indonesia? Pemerintah terus mengejar target vaksinasi untuk segera tercipta herd immunity dan terlaksananya re-opening economy. Dengan masuknya Bukalapak, Bank Jago, dan sederet emiten lain pada sektor teknologi di Bursa Efek Indonesia (BEI), menandai bahwa Indonesia sedang bertransformasi menuju wajah ekonomi baru.
Sehingga ketakutan akan terjadinya tapering di AS, bisa jadi akan minim dampaknya untuk Indonesia, karena BEI sudah punya sederet agenda yang mendukung wajah ekonomi baru.
Jadi, bagi Anda yang belum memulai untuk berinvestasi pada reksa dana saham, jangan ditunda lagi, karena masih ada sederet nama startup unicorn dan decacorn yang sedang antri untuk masuk ke BEI, seperti Traveloka dan Goto.
Dengan Indonesia yang mulai mengadaptasi pemakaian index saham sektor teknologi diharapkan dapat memberikan sentiment positif untuk bursa saham IHSG. Jadi, manfaatkan setiap penurunan yang terjadi di IHSG sebagai momentum untuk akumulasi reksa dana saham (bargain hunting).
Mari akses fitur pembelian reksa dana di One Mobile OCBC NISP, karena reksa dana saham yang terdapat di OCBC NISP memiliki bobot terhadap saham-saham teknologi seperti Bukalapak, Emtek Group, dan Bank Jago.
Berbagai pilihan reksa dana saham bisa Anda koleksi via ONe Mobile. Buka rekening investasi dengan cara berikut:
Periode Program: 1 - 30 September 2021