Investing VS Trading, mana yang lebih baik?

2 Feb 2022 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Saat kita memasuki dunia pasar modal untuk melakukan jual beli aset, maka terdapat dua “gaya” yang berbeda, yaitu gaya investing dan trading.

Nah, sebelum kita dapat menentukan manakah dari kedua “gaya” ini yang sesuai untuk kita, kita perlu mengetahui terlebih dahulu tujuan investasi dan toleransi risiko kita. Saat kita sudah mengetahui kedua hal ini, maka kita dapat menentukan jangka waktu investasi dan instrumen pasar modal yang sesuai. Setelah itu kita dapat mengidentifikasi manakah “gaya” yang tepat untuk kita.

Tindakan investing umumnya bertujuan untuk mencari keuntungan lebih tinggi dalam jangka waktu lebih panjang, melalui tindakan buy and hold. Hal ini dilakukan melalui pengelolaan portfolio dari berbagai instrumen seperti obligasi, saham, reksa dana, dan jenis instrumen alternatif lainnya. Seorang investor akan melihat penurunan pasar bersifat sementara, dan pasar akan kembali rebound, disini analisis yang digunakan lebih bersifat fundamental seperti kondisi makroekonomi dan dampaknya pada aset yang dimiliki. Sementara, tindakan trading memanfaatkan naik turunnya pasar untuk melakukan tindakan jual beli dalam jangka pendek, demi mendapatkan keuntungan lebih sedikit namun lebih sering. Seorang trader akan berupaya memanfaatkan penurunan pasar pada titik terendah sebagai kesempatan untuk membeli, dan kenaikan pasar tertinggi sebagai kesempatan untuk menjual. Untuk itu, seorang trader akan memanfaatkan analisis teknis untuk menentukan titik jual beli tersebut.

Jika kamu adalah seorang investor yang ingin mengakumulasi aset secara bertahap dalam jangka waktu yang lebih panjang, maka kamu dapat mencoba berinvestasi secara bertahap dengan Reksa Dana Berjangka OCBC NISP (RDB). RDB memanfaatkan strategi dollar cost averaging, yang melakukan pembelian reksa dana secara bertahap dan disiplin, dengan tujuan untuk mengelola risiko dan mengoptimalkan return.

Secara historis, RDB mengakumulasi jumlah unit reksa dana yang lebih banyak dibandingkan dengan pembelian sekaligus (lumpsum). Yuk, coba kita lihat kinerja historis dari RDB ini!





Sumber: Bloomberg

*Catatan Penting:

  1. Simulasi menggunakan reksa dana Schroder Dana Prestasi Plus
  2. Simulasi ini menggunakan data historis sesuai dengan periode observasi.
  3. Tanggal perolehan NAB dan tanggal jadwal RDB disesuaikan dengan estimasi hari bursa terdekat.
  4. Total return belum memperhitungkan biaya-biaya yang muncul terkait alokasi ke produk investasi.
  5. Nominal penempatan disesuaikan dengan prospektus produk reksadana.
  6. Investasi di pasar modal mengandung risiko pasar, risiko kredit, risiko suku bunga, risiko likuiditas, risiko ekonomi dan politik.
  7. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan.
  8. Simulasi ini bersifat ilustratif dan tidak bertujuan untuk menjadi rekomendasi atas produk tertentu. Calon investor perlu mempertimbangkan profil risiko, tujuan dan jangka waktu investasi sebelum membuat keputusan investasi.

Dari tabel simulasi historis di atas, berinvestasi dengan cara bertahap dan disiplin, meskipun dengan nominal kecil, ternyata dapat memitigasi risiko pergerakan pasar sehingga berpotensi mendapatkan unit reksa dana yang lebih besar. Mulai perjalanan investasimu sekarang bersama OCBC NISP. Untuk informasi lebih lanjut mengenai jenis reksa dana yang ditawarkan di OCBC NISP, kunjungi https://www.ocbcnisp.com/id/individu/wealth-management/reksa-dana

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 26 Apr 2024

6 Manfaat Kredit Bagi Masyarakat, Apa Saja?

Baca

Edukasi - 26 Apr 2024

Jangan Panik! Uang Salah Transfer Bisa Kembali dengan Cara Ini!

See All

Produk Terkait

OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.
Wealth Management

Wealth Management

Reksa Dana

Reksa Dana

Kemudahan investasi dengan aman dan nyaman untuk masa depanmu

Download OCBC mobile