Volatility Adalah: Pengertian, Penyebab, Jenis & Cara Hitung

8 Des 2022

Volatility harus diperhatikan dalam berinvestasi. Simak pembahasannya di sini!

Jika Sobat OCBC NISP telah lama berkecimpung dalam dunia investasi, volatility adalah istilah yang tentu tidak asing lagi di telinga, bukan?

Namun, sebetulnya apa itu volatility? Ini merupakan variabel yang menunjukkan ukuran statistik atau indeks harga dalam masa waktu tertentu.

Adapun kata lain dari volatility adalah market sentimen atau market mood. Untuk memahami lebih jelasnya, yuk simak pengertian, penyebab, jenis-jenis, hingga cara menghadapi volatilitas berikut!

Apa itu Volatility?

Apa itu volatility? Volatilitas atau Volatility adalah ukuran statistik harga sekuritas dalam periode waktu tertentu. Pada umumnya, harga tersebut mengalami naik turun secara cepat.

Saat volatility rendah, maka kondisi pasar uang sedang dalam keadaan stabil, baik penjual maupun pembeli tidak mendominasi perdagangan.

Begitu pun sebaliknya, ketika volatility sedang tinggi, harga bisa melonjak tajam maupun menurun drastis.

Oleh sebab itu, volatility adalah hal yang harus dihitung investor dan trader dengan melihat masa lalu untuk memprediksi masa depan.

Volatility dalam penentuannya berkaitan erat dengan beta dan deviasi standar. Beta adalah cara mengukur risiko sistematis atau pasar.

Sementara deviasi standar adalah cara mengukur risiko sistematis dan non sistematis atau risiko total.

Untuk menghitung harga aset, volatility adalah variabel yang utama. Ini menunjukkan seberapa besar aset mengalami perubahan dibanding harga rata-rata.

Pentingnya Volatility dalam Trading

Volatility adalah hal yang berkaitan erat dengan risiko investasi. Dalam hal ini, tinggi atau rendahnya volatility memiliki pengaruh signifikan pada hasil investasi.

Semakin tinggi volatility, maka keamanan modal trader atau investor makin berisiko. Di sisi lain, volatility yang rendah menunjukkan harga cenderung stabil.

Meskipun demikian, volatility yang dimanfaatkan dengan benar bisa mendatangkan keuntungan. Ini dapat disiasati dengan swing trading.

Swing trading adalah strategi jual beli saham yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan dalam hitungan hari atau minggu.

Berkaitan dengan ini, indikator yang bisa digunakan, yaitu Bollinger Bands, Indeks Kekuatan, Support and Resistance, dan Volume.

Dengan berlandaskan pada volatility dan menggunakan indikator yang tepat, swing trader dapat menentukan titik pembalikan potensial.

Mereka dapat membeli saham karena harganya dekat dengan titik rendah, kemudian menjualnya kembali saat mendekati harga tertinggi.

Baca juga: Pengertian Investasi Saham, Keuntungan, Risiko, dan Caranya

Penyebab Terjadinya Volatility

Volatility adalah momen yang dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab. Adapun beberapa penyebab terjadinya volatility adalah sebagai berikut:

1. Faktor Industri

Peristiwa tertentu dalam suatu industri bisa menyebabkan volatility. Contoh hal-hal yang berpengaruh pada volatility, yaitu peristiwa alam di daerah penghasil minyak, peraturan pemerintah dalam industri, dan lain sebagainya.

2. Faktor Politik dan Ekonomi

Pemerintah memiliki pengaruh yang signifikan untuk mengatur industri dan memengaruhi ekonomi.

Misalnya, pemerintah dapat memberi pengaruh melalui undang-undang, kebijakan, dan perjanjian dagang.

Mulai dari pidato, hingga pemilu, segala sesuatunya bisa menimbulkan reaksi investor dan memengaruhi harga saham.

Data ekonomi juga mengambil peranan penting, karena jika perekonomian berjalan baik, reaksi investor cenderung positif.

3. Faktor Kinerja Perusahaan

Volatility adalah hal yang tidak selalu berlaku bagi seluruh pasar dan bisa tergantung dengan masing-masing perusahaan.

Kinerja perusahaan yang baik bisa membuat permintaan meningkatkan dan harga saham pun naik. Sebaliknya, kinerja perusahaan yang tidak bagus bisa merusak harga saham.

Jenis-jenis Volatility

Terdapat beberapa jenis volatility. Adapun pembahasannya sebagai berikut:

  • Stock Volatility: dapat dilihat dengan pengukuran beta untuk mengetahui seberapa baik harga saham.
  • Historical Volatility: menunjukkan banyaknya volatility suatu saham dalam 12 bulan terakhir.
  • Price Volatility: menunjukkan perubahan gejolakharga karena tiga faktor, yakni musim, cuaca, dan emosi trader.
  • Market Volatility: menunjukkan tingkat perubahan harga pasar dalam berbagai sektor
  • Implied Volatility: Mmnunjukkan besarnya volatility yang dimiliki suatu saham di masa depan

Baca juga: Pengertian Investasi Saham, Keuntungan, Risiko, dan Caranya

Cara Menghitung Volatility

Pendekatan paling sederhana untuk menentukan volatility adalah menghitung deviasi standar harga pada periode waktu tertentu.

Adapun langkah-langkah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

  • Kumpulkan harga saham periode sebelumnya
  • Hitung harga rata-rata saham sebelumnya
  • Tentukan perbedaan di setiap harga dan rata-ratanya
  • Hitung kuadrat selisih dari langkah sebelumnya
  • Jumlahkan hasil selisih kuadrat
  • Bagi hasil selisih kuadrat dengan total harga dalam kumpulan (varians)
  • Hitung akar kuadrat dari hasil angka yang diperoleh dari langkah sebelumnya (deviasi standar)

Agar lebih paham, berikut ini adalah contoh kasusnya:

Anda ingin mengetahui volatility saham perusahaan X. Selama empat bulan terakhir, diberikan data harga sahamnya berturut-turut, yakni $5, $9, $10, dan $15.

Untuk menghitung harga volatility-nya, maka dirata-ratakan menjadi sebagai berikut:

($5 + $9 + $10 + $15) : 4 = $9.75

Kemudian, hitung selisih setiap harga dan rata-ratanya seperti berikut:

$5 - $9.75 = -$4.75

$9 - $9.75 = -$0.75

$10 - $9.75 = $0.25

$15 - $9.75 = $5.25

Kuadratkan selisih dari langkah yang sebelumnya, seperti berikut

Bulan 1: (-$4.75)^2 = $22.56

Bulan 2: (-$0.75)^2 = $0.56

Bulan 3: $0.25^2 = $0.06

Bulan 4: $5.25^2 = $27.56

Jumlahkan hasil kuadrat langkah sebelumya, seperti berikut:

$22.56 + $0.56 + $0.06 + $27.56 = $50.74

Hitung variansnya, seperti berikut:

Varians = 50.74 / 4 = 12.69

Hitung deviasi standar dengan simpangan baku, seperti berikut:

Deviasi Standar = √(12.69) = 3.56

Standar deviasi menunjukkan bahwa harga saham perusahaan X biasanya menyimpang dari harga rata-rata sahamnya sebesar $3.56.

Tips Menghadapi Volatility dalam Trading

Volatility adalah momen yang bisa menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, momen ini sebaiknya dimanfaatkan. Adapun beberapa cara menghadapi volatility adalah sebagai berikut:

1. Trading ketika Sudah Mempersiapkan Diri

Ketika terjadi volatility, pada umumnya trader cenderung berhasrat untuk melakukan jual dan beli demi memperoleh keuntungan yang besar.

Namun, di balik itu, ada potensi kerugian yang besar juga. Sebaiknya, sebelum memasang order, pastikan sudah mempersiapkan finansial dan mental.

Baca juga: 1 Lot Saham Berapa Lembar? Ini Arti, Harga, dan Info Seputar

2. Jangan Gunakan Margin yang Terlalu Besar

Agar terhindar dari kerugian, sebaiknya jangan memasang margin yang terlalu tinggi. Bahkan, akan lebih baik jika tidak menggunakan margin dari broker sama sekali.

Mengurangi jumlah lot juga akan bermanfaat. Dengan demikian, Anda dapat memasang level stop loss lebih luas yang dapat mengantisipasi swing harga.

3. Pasang Stop Loss

Harga yang bergerak naik dan turun biasanya membuat trader enggan memasang level stop loss. Hal ini karena menurut mereka harga bisa bergerak ke level semula.

Namun, langkah tersebut rupanya kurang bijak. Sebab, siklus pasar yang volatile bisa membuat harga melonjak tajam apabila berhasil ditembus support dan resistance.

Jika tidak memasang stop loss, potensi kerugiannya akan semakin besar.

4. Hati-Hati dalam Melakukan Analisis Teknikal

Banyak indikator analisis teknikal yang tidak dapat diandalkan, terutama jika basisnya cenderung ke tren. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati dalam menafsirkan analisis teknikal.

Pasalnya, jika tren sedang tidak teratur, keadaan akan sangat dinamis. Pergantian dari bullish ke bearish bisa terjadi hanya dalam waktu singkat.

Demikian pembahasan seputar apa itu volatility, jenis, hingga tips menghadapinya yang perlu Sobat OCBC NISP ketahui.

Saat Anda terjun dalam dunia investasi, volatility adalah hal yang patut dipahami sebaik mungkin, karena variabel ini akan membantu melihat seberapa besar perubahan nilai aset yang terjadi, sehingga Sobat OCBC NISP pun dapat memperkirakan potensi aset di masa depan.

Baca juga: Cara Membeli Saham Bagi Pemula, Segini Modal yang Disiapkan

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 26 Apr 2024

6 Manfaat Kredit Bagi Masyarakat, Apa Saja?

Baca

Edukasi - 26 Apr 2024

Jangan Panik! Uang Salah Transfer Bisa Kembali dengan Cara Ini!

See All

Produk Terkait

Wealth Management

Wealth Management

Download OCBC mobile