Mau Ajukan KPR Tapi Masih Punya Pinjaman, Gimana Solusinya?

23 Apr 2024

Apakah boleh ajukan KPR tapi masih punya pinjaman? Lalu bagaimana solusi yang bisa dilakukan agar pinjaman tidak mempengaruhi pengajuan KPR?

Pertanyaan tersebut di atas seringkali ditanyakan oleh banyak orang yang ingin mengajukan KPR. Hal ini sebenarnya wajar, mengingat pinjaman ke bank bisa saja mempengaruhi credit score seseorang.

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai boleh tidaknya mengajukan KPR dalam kondisi masih punya pinjaman di bank, lengkap dengan solusinya yang bisa dilakukan.

Baca juga: 9 Cara Beli Rumah Tanpa Riba, Lebih Aman & Terjangkau

Ajukan KPR Tapi Masih Punya Pinjaman

Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer yang harus diupayakan oleh setiap orang. Saat ini, untuk memiliki rumah bisa dilakukan tanpa harus membayar secara cash, yaitu melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari bank.

KPR adalah salah satu produk perbankan yang dirancang untuk memudahkan masyarakat untuk memiliki rumah.

Dalam praktiknya, bank akan memberikan pembiayaan terhadap rumah yang diinginkan, lalu konsumen membayarnya dengan cara dicicil hingga tenor yang disepakati.

Dengan begitu, sudah pasti pihak bank menetapkan beberapa persyaratan, termasuk melihat kemampuan konsumen untuk membayar dan bagaimana catatan hutang konsumen.

Terkait dengan pertanyaan apakah bisa mengajukan KPR sementara masih punya pinjaman atau hutang di bank, kamu perlu mencermati beberapa faktor utama yang membuat pengajuan KPR disetujui.

1. Kemampuan Membayar

Tidak dipungkiri bahwa KPR memerlukan stabilitas finansial dari konsumen. Pasalnya, konsumen perlu membayar cicilan secara rutin tiap bulan hingga jatuh tempo yang tenornya bisa 15-25 tahun.

Dalam hal ini, bank akan melihat kemampuan konsumen untuk membayar cicilan per bulan tersebut. Tak heran jika konsumen diminta untuk melampirkan slip gaji hingga surat keterangan kerja saat pengajuan KPR.

2. Skor Kredit yang Baik

Credit score adalah sebuah sistem yang diterapkan oleh lembaga pembiayaan untuk menilai kelayakan peminjam saat mengajukan pinjaman. Adapun kriteria penilaian yang dilihat biasanya terdiri dari pekerjaan, usia, status perkawinan, masa kerja, dan jabatan.

Saat calon peminjam telah mengumpulkan semua persyaratan, pihak pemberi bank akan menganalisis riwayat transaksi calon peminjam, mulai dari banyaknya kredit yang pernah dimiliki, kepemilikan beban kredit, dan seberapa sering menunggak pembayaran.

Baca juga: Cara Menjual Rumah Melalui Bank beserta Tips dan Keuntungan

Menghitung Debt Burden Ratio (DBR)

Selain dua faktor utama tersebut, kamu juga perlu menghitung DBR saat akan mengajukan KPR ke bank.

Sebagai informasi, Debt Burden Ratio (DBR) adalah perbandingan antara pendapatan bersih dengan cicilan hutang per bulan. DBR digunakan oleh bank untuk mengetahui jumlah beban hutang calon nasabah.

Jika nilai DBR rendah, artinya nasabah memiliki beban hutang kecil. Sebaliknya, jika DBR yang dimiliki tinggi, artinya calon debitur tersebut mempunyai beban hutang besar juga.

Kamu bisa memperkirakan apakah pinjaman yang dimiliki akan berpengaruh pada ditolaknya pengajuan KPR atau tidak. Caranya sebagai berikut.

Persentase DBR biasanya berbeda antara satu bank dengan bank lain, namun secara rata-rata, DBR umumnya berkisar antara 30-40% dari penghasilan take home pay (THP) bulanan.

Adapun rumus menghitung DBR adalah:

DBR = (total cicilan utang per bulan / pendapatan bersih per bulan) x 100%

Sebagai contoh: Pak Amir memiliki penghasilan THP sebesar Rp25 Juta per bulan dan berencana mengajukan KPR dengan ketentuan DBR sebesar 40%.

Namun Pak Amir masih memiliki dua cicilan, yaitu angsuran motor sebesar Rp2 Juta per bulan dan angsuran mobil sebesar Rp5 Juta per bulan.

Maka perhitungan DBR Pak Amir adalah sebagai berikut:

DBR = (total cicilan utang per bulan / pendapatan bersih per bulan) x 100%

= (Rp2 Juta + Rp5 Juta) / Rp25 Juta x 100%

= Rp7 Juta / Rp25 Juta x 100%

= 28%

Dengan demikian, DBR terhadap THP Pak Amir memiliki persentase 28%. Sehingga pengajuan KPR Pak Amir berpotensi disetujui bank.

Baca juga: Sistem Take Over KPR: Biaya, Syarat & Cara Mengurusnya

Solusi Punya Pinjaman dan Ingin Ajukan KPR

Lalu bagaimana jika DBR terhadap THP yang dimiliki Pak Amir terlalu besar dan melebihi persentase yang ditetapkan bank? Misalnya, perbandingan pinjaman terhadap penghasilan Pak Amir mencapai 42%, apakah ada solusi?

Jawabannya tentu saja ada. Berikut beberapa solusi yang bisa dilakukan jika pinjaman yang dimiliki sudah banyak namun ingin mengajukan KPR.

1. Lunasi Hutang

Solusi pertama yang perlu dilakukan adalah melunasi hutang atau pinjaman yang dimiliki. Melunasi hutang secara langsung merupakan cara paling ampuh untuk menurunkan persentase DBR.

Namun pelunasan langsung mungkin akan memberatkan. Cara berikutnya yang bisa dilakukan adalah menunda pengajuan KPR hingga DBR menurun dengan cara tepat waktu dalam membayar cicilan.

Ketika cicilan terus dibayar, maka hutang akan berkurang dan persentase DBR pun akan turun. Sehingga kamu bisa mengajukan KPR ketika persentase DBR sudah dibawah angka yang ditetapkan bank.

2. Memperbesar Uang Muka

Solusi berikutnya yang bisa dilakukan adalah memperbesar uang muka atau down payment (DP). DP merupakan salah satu biaya dan syarat dalam pengajuan KPR yang akan mempengaruhi jumlah hutang pokok dan cicilan bulanan.

Dengan jumlah DP yang besar, hutang pokok yang dimiliki akan semakin kecil. Maka, jumlah cicilan yang menjadi tanggung jawabmu juga akan kecil.

3. Pilih KPR yang Memudahkan

Setelah kamu berhasil menurunkan persentase DBR dan menyiapkan uang muka yang besar, solusi berikutnya adalah dengan memilih produk KPR yang memudahkan.

Dalam hal ini, kamu bisa memilih salah satu dari 3 produk KPR OCBC yang menawarkan banyak kemudahan dan keuntungan.

Salah satu produk yang ditawarkan adalah KPR Kendali. Produk ini memungkinkan kamu bisa mengendalikan besaran bunga dan tenor KPR lewat saldo tabungan. Selain itu, tenor cicilan yang ditawarkan juga panjang, yaitu mencapai 25 tahun.

Pengajuan KPR Kendali bisa dilakukan dengan mudah melalui OCBC mobile, dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  • Warga Negara Indonesia
  • Berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah
  • Usia maksimal:
    • Karyawan: 55 tahun pada saat jangka waktu kredit berakhir
    • Pengusaha/Profesional: 70 tahun pada saat jangka waktu berakhir
  • Memiliki penghasilan tetap

Terkait suku bunga, OCBC memiliki promo KPR Infinite yang menawarkan bunga KPR Kendali hingga 0% untuk pembelian properti dari Sinar Mas Land.

Promo ini berlangsung mulai 1 Maret sampai 30 Juni 2024, dengan penawaran berupa:

  • Bunga KPR Kendali hingga 0%
  • Diskon hingga 26% dari harga jual
  • Subsidi DP hingga 20%
  • Insentif PPN

Baca juga: Minat KPR Syariah? Pelajari Simulasi & Perhitungannya Yuk!


Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 3 Mei 2024

Heboh Tak Lolos Kerja karena BI Checking, Gimana Cara Mengeceknya?

Baca

Edukasi - 3 Mei 2024

Green Building: Definisi, Karakteristik, dan Manfaatnya Bagi Lingkungan

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile