Setiap orang mungkin saja mengalami kesalahan saat mentransfer dana. Alhasil, uang yang harusnya diterima teman, keluarga, atau saudara, justru diterima orang lain yang tak dikenal.
Bagi penerima uang salah transfer, ia tidak bisa begitu saja menguasai dana tersebut seakan-akan miliknya. Pasalnya ada ketentuan hukum yang mengatur tentang dana salah transfer ini.
Baca juga: Tips Transfer Tanpa Biaya Admin Lewat BI-FAST dengan Mudah
Di Indonesia, aturan tentang dana salah transfer ini tertera dalam UU Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana.
Dalam UU tersebut, transfer dana diartikan sebagai “rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima”.
Ketika terjadi kesalahan transfer dana, penerima tidak bisa memiliki atau menguasai dana salah transfer tersebut. Sebaliknya, ia harus melapor ke bank dan mengembalikan dana tersebut sesuai prosedur yang berlaku.
Jika tidak, penerima dana salah transfer bisa dijerat pidana sesuai dengan Pasal 85 UU tersebut. Adapun bunyi Pasal 85 adalah:
“Setiap orang yang dengan sengaja menguasai dan mengakui sebagai miliknya Dana hasil transfer yang diketahui atau patut diketahui bukan haknya dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp5 Miliar.”
Tak hanya pidana pokok berupa penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp5 Miliar, orang yang menerima dan menguasai dana salah transfer juga dikenai kewajiban lain, sebagaimana diatur dalam Pasal 88 yang bunyinya:
“Di samping pidana pokok, tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (2), Pasal 81, Pasal 83 ayat (2), atau Pasal 85 juga dapat dikenai kewajiban pengembalian Dana hasil tindak pidana beserta jasa, bunga, atau kompensasi kepada pihak yang dirugikan.”
Ketika kamu menerima transfer misterius, kamu harus membuat laporan ke bank. Nanti pihak bank akan memverifikasi untuk membuktikan benar atau tidaknya telah terjadi kesalahan transfer. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 78 UU tersebut:
“Dalam hal terjadi keterlambatan atau kesalahan Transfer Dana yang menimbulkan kerugian pada Pengirim Asal atau Penerima, Penyelenggara dan/atau pihak lain yang mengendalikan Sistem Transfer Dana dibebani kewajiban untuk membuktikan ada atau tidaknya keterlambatan atau kesalahan Transfer Dana tersebut.”
Baca juga: Agen Transfer: Pengertian, Fungsi, Tugas & Kelebihannya
Ketika rekening menerima dana yang entah dari siapa, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan siapa yang mengirim uang tersebut.
Tanyakan kepada orang-orang terdekat, apakah mereka mengirim dana ke rekening milikmu atau tidak. Jika tidak ada, kamu bisa memanfaatkan fasilitas dari bank untuk mencari tahu siapa pengirim dana melalui mutasi rekening.
Fasilitas dan kemudahan mendapatkan mutasi rekening juga diberikan OCBC kepada para nasabahnya. Kamu bisa cek mutasi secara offline ke teller bank atau online menggunakan mobile banking atau internet banking yang disediakan.
Mengecek siapa yang sudah mentransfer dana ke kita melalui teller bank adalah cara lama. Meski begitu, cara ini mungkin menjadi pilihan utama bagi nasabah yang tidak menggunakan mobile banking.
Perlu diingat, mutasi rekening akan dicetak ke buku tabungan sehingga kamu perlu membawanya saat ke teller. Berikut caranya:
Setelah mutasi rekening tercetak, kamu akan mengetahui riwayat transaksi uang masuk dan siapa pengirimnya.
Mesin ATM juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui mutasi rekening. Namun kamu hanya akan mendapatkan 5 transaksi terbaru saja jika melalui mesin ATM. Berikut caranya:
Baca juga: 10 Cara Menabung yang Benar dan Anti Gagal, yuk Cobain!
Ini adalah mobile banking OCBC yang memudahkan proses transaksi hanya melalui ponsel. Kamu juga bisa menggunakan OCBC mobile untuk mencari tahu data transaksi dan siapa pengirim dana ke rekeningmu.
Kamu juga bisa memanfaatkan layanan SMS Banking untuk mengetahui mutasi rekening termasuk siapa yang sudah transfer uang ke rekening kita. Namun, fitur ini memiliki beberapa kekurangan, seperti dikenakan tarif pulsa hingga daftar transaksi yang ditampilkan sangat terbatas.
Sebagai nasabah OCBC, kamu juga bisa menikmati layanan Internet Banking untuk mengetahui data transaksi. Tak hanya data transaksi rekening tabungan, kamu juga bebas mengakses informasi transaksi deposito, reksa dana, hingga Bancassurance.
Cara mengetahui mutasi rekening melalui Internet Banking sebagai berikut:
Setelah mengecek siapa pengirim dana dan ternyata orang yang nggak kamu kenal, sebaiknya segera melapor ke bank dan mengembalikannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari hukuman pidana sebagaimana dalam UU Nomor 3 Tahun 2011 tersebut.
Dalam hal ini, OCBC memiliki kanal pengaduan yang lengkap dan bisa melayani keluhan sepanjang waktu, yaitu: