Pahami peran kebijakan fiskal dalam menjaga stabilitas ekonomi, mengendalikan inflasi, dan mendorong pertumbuhan. Simak penjelasannya secara mudah di sini!
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang diambil pemerintah suatu negara demi menjaga pemasukan dan pengeluaran tetap stabil sehingga perekonomian selalu dalam kondisi prima.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kebijakan fiskal mencakup kebijakan-kebijakan seperti perpajakan, penerimaan, utang piutang, dan belanja pemerintah dengan tujuan ekonomi tertentu.
Di Indonesia, konsep kebijakan fiskal sudah ada sejak zaman Hindia Belanda melalui Indische Comptabiliteitswet (ICW). Aturan tersebut lalu diadaptasi pemerintah untuk menyusun kebijakan fiskal di Indonesia sampai tahun 2003.
Lalu mulai 2003 hingga saat ini, kebijakan fiskal di Indonesia berdasarkan pada analisa perekonomian negara dengan berlandaskan pada UUD 1945. Adapun pihak yang berwenang dalam hal ini adalah Presiden bersama Menteri Keuangan.
Baca juga: Apa itu Surat Berharga Negara - Ini Pengertian & Cara Membeli
Kebijakan fiskal memainkan peran penting bagi laju perekonomian negara. Berikut ini beberapa ilustrasi yang menggambarkan bagaimana kebijakan fiskal mempengaruhi jalannya perekonomian.
Kebijakan fiskal berperan penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap stabil. Saat ekonomi lesu (pertumbuhan lambat), pemerintah bisa menurunkan pajak atau meningkatkan belanja negara untuk mendorong daya beli masyarakat dan investasi bisnis.
Sebaliknya, jika ekonomi terlalu panas (pertumbuhan terlalu cepat yang bisa memicu inflasi tinggi), pemerintah bisa menaikkan pajak atau mengurangi belanja untuk menahan laju konsumsi dan investasi yang berlebihan.
Salah satu dampak dari pertumbuhan ekonomi yang lambat adalah meningkatnya pengangguran. Untuk itu, pemerintah bisa menggunakan kebijakan fiskal untuk mengatasi hal ini.
Kebijakan fiskal digunakan dengan cara meningkatkan belanja negara ke sektor-sektor yang padat karya, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, atau proyek lingkungan.
Langkah ini membuka banyak lapangan kerja baru sehingga serapan tenaga kerja meningkat dan pengangguran berkurang. Selain itu, pemberian insentif pajak kepada pelaku usaha mendorong mereka memperluas bisnis dan merekrut karyawan.
Inflasi yang terlalu tinggi bisa menggerus daya beli masyarakat dan mengganggu kestabilan perekonomian. Dalam kondisi seperti ini, kebijakan fiskal bisa membantu mengendalikannya.
Pemerintah bisa menahan belanja negara dan menaikkan tarif pajak supaya uang yang beredar di masyarakat berkurang, sehingga permintaan terhadap barang dan jasa menurun dan harga-harga kembali stabil.
Dengan kata lain, kebijakan fiskal bisa menjadi rem pengaman saat inflasi mulai tidak terkendali.
Kebijakan fiskal juga digunakan untuk memperbaiki ketimpangan ekonomi antara masyarakat kaya dan miskin, atau antara daerah maju dan tertinggal.
Contohnya, pemerintah menarik pajak lebih tinggi dari orang kaya dan perusahaan besar, lalu menggunakan hasil pajak itu untuk membangun sekolah, rumah sakit, atau infrastruktur di daerah tertinggal.
Selain itu, subsidi dan bantuan sosial juga diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu agar kesejahteraan mereka meningkat. Dengan cara ini, kebijakan fiskal membantu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih adil dan merata.
Itulah pembahasan mengenai bagaimana kebijakan fiskal bisa mempengaruhi laju perekonomian negara. Kamu bisa dapat informasi menarik lainnya seperti keuangan dan perbankan dengan buka laman Article OCBC!
Baca juga: Kebijakan Moneter: Pengertian, Tujuan, Jenis, & Instrumennya