Kebijakan moneter AS merupakan pendorong utama perekonomian AS dan pasar global, apa yang dilakukan dan dikatakan oleh Federal Reserve AS (Fed) dapat berdampak signifikan terhadap prospek ekonomi.
Presiden AS Donald Trump sangat bertentangan dengan Ketua Federal Reserve AS (Fed), Jerome Powell, yang masa jabatannya akan berakhir pada Mei 2026. Konflik terjadi karena Powell menolak permintaan Trump untuk menurunkan suku bunga. Trump mengancam akan memecat Powell, namun menarik kembali ancaman tersebut, meskipun sedang mempersiapkan penggantinya. Trump berpendapat bahwa The Fed harus memangkas suku bunga acuan karena ia tidak menganggap inflasi AS merupakan masalah. Namun, Powell sejauh ini menolak, dengan argumen bahwa tarif dagang dapat memicu inflasi, sehingga lebih memilih untuk menunggu kejelasan dampak tarif sebelum bertindak.
Namun, secara mengejutkan, anggota Fed Adriana Kugler mengumumkan pengunduran diri pada 1 Agustus. Kugler tidak menyebutkan alasan pengunduran dirinya, selain kembali ke Universitas Georgetown sebagai profesor. Namun, Trump berasumsi, tanpa memberikan bukti apa pun, bahwa keputusan tersebut akibat ketidaksepakatan dengan Powell mengenai suku bunga – yang menimbulkan pertanyaan tentang kepemimpinan Powell di Fed.
Dengan kepergian Kugler, Trump mencalonkan Ketua Dewan Penasihat Ekonomi, Stephen Miran, sebagai pengganti. Miran, yang perlu dikonfirmasi oleh Senat AS, hanya akan menjalani masa jabatan Kugler yang akan berakhir pada Januari 2026.
Apa yang terjadi ketika masa jabatan Powell sebagai ketua Fed berakhir?
Masa jabatan Powell sebagai ketua berakhir pada 15 Mei 2026. Namun, masa jabatannya sebagai anggota The Fed adalah 14 tahun, yang berakhir pada 31 Januari 2028. Artinya, Powell masih dapat memilih untuk menjadi pejabat Fed hingga 2028. Maka, Trump dapat menunjuk salah satu pejabat Fed saat ini sebagai ketua atau menunjuk orang lain dari luar Fed untuk menggantikan Powell.
Menurut laporan berita, kandidat potensial untuk peran ketua Fed termasuk mantan anggota Fed St. Louis, James Bullard; Marc Sumerlin, mantan penasihat ekonomi Presiden George W. Bush; Direktur Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett; anggota Fed Christopher Waller; dan mantan pejabat Fed Kevin Warsh. Menteri Keuangan Scott Bessent dikabarkan memimpin pencarian dan akan mengajukan calon-calon potensial untuk dipilih Trump.
Bisakah ketua baru menjamin penurunan suku bunga The Fed?
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) terdiri dari dua belas anggota, yang membuat keputusan kolektif melalui pemungutan suara. FOMC mengadakan delapan pertemuan terjadwal secara rutin sepanjang tahun dan pertemuan lainnya sesuai kebutuhan. Pada FOMC 30 Juli, The Fed mempertahankan suku bunganya, tetapi dua dari sebelas anggota memberikan suara tidak setuju dengan keputusan tersebut. Sementara, Kugler tidak hadir dalam pertemuan kebijakan bulan Juli karena alasan pribadi.
Sekalipun Miran mendapat persetujuan Senat AS untuk menjadi pejabat The Fed, ia hanya mewakili satu suara saja dan belum cukup untuk penurunan suku bunga di antara dua belas anggota FOMC. Demikian juga, jika Powell mengundurkan diri dan ketua baru mengambil alih, mungkin tidak akan ada cukup suara untuk penurunan suku bunga, kecuali jika ekonomi dan pasar tenaga kerja terus menunjukkan tanda-tanda pelemahan lebih lanjut.
Independensi The Fed sangat penting bagi investor
Independensi The Fed merupakan perhatian utama bagi investor. Seberapa dekat kandidat yang dipilih, dianggap selaras dengan Trump dapat berdampak pada pasar. Jika independensi The Fed dianggap terganggu, hal itu dapat merusak kepercayaan terhadap ekonomi AS dan aset-aset AS, yang dapat berdampak tidak hanya pada pasar investasi AS, tetapi juga pasar internasional.
Misalnya, jika pasar merasa bahwa The Fed akan memangkas suku bunga karena tekanan politik dari Trump dan timnya, terlepas dari potensi prospek inflasi, investor dapat meminta imbal hasil yang lebih tinggi dari obligasi pemerintah AS untuk mengkompensasi risiko atau bahkan menghindari obligasi tersebut. Hal ini dapat merusak kemampuan pemerintah AS untuk mengumpulkan dana dengan menerbitkan obligasi pemerintah AS – sesuatu yang perlu dilakukan untuk mendanai defisit anggaran yang cukup besar. Imbal hasil Treasury yang lebih tinggi karena premi risiko yang lebih tinggi juga dapat merugikan pengeluaran pemerintah AS dan defisit anggaran AS.
Untuk saat ini, investor dapat sedikit terhibur dengan pernyataan Bessent minggu lalu. Dalam sebuah wawancara dengan Nikkei Asia, ia menegaskan kembali pentingnya independensi The Fed tetapi mengatakan bahwa kepala bank sentral berikutnya haruslah seseorang yang "sangat peka terhadap pemikiran ke depan, alih-alih mengandalkan data historis."
Apa yang harus dilakukan investor?
Ingatlah bahwa kebijakan moneter AS hanyalah salah satu faktor yang memengaruhi prospek pasar. Untuk saat ini, investor akan mencermati data ekonomi dan pendapatan dalam beberapa bulan mendatang untuk menilai dampak tarif AS dan apa yang mungkin dilakukan The Fed.
Siapa pun yang menggantikan Powell, pada akhirnya akan ada mekanisme pengawasan dan keseimbangan karena keputusan untuk memangkas suku bunga atau sebaliknya dibuat oleh komite besar, bukan oleh satu orang atau beberapa orang. Selain itu, masa jabatan anggota FOMC saat ini berakhir antara tahun 2028 dan 2038, sehingga membatasi kemampuan Trump untuk memengaruhi The Fed dengan menempatkan calon-calonnya sendiri di bank sentral AS.
Pada akhirnya, pemangkasan suku bunga dapat kembali ke bagaimana kinerja ekonomi dan inflasi. Likuiditas yang melimpah dan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed seharusnya memberikan dukungan bagi pasar global – menjadikan setiap penurunan tajam sebagai peluang akumulasi bagi mereka yang memiliki selera risiko.
Tarif dan kebijakan The Fed bukanlah sesuatu yang mutlak. Baik Trump maupun The Fed memiliki kapasitas untuk merespons dengan tegas, jika ada ancaman terhadap perekonomian dan pasar obligasi pemerintah AS.
Harga minyak yang lebih rendah juga merupakan keuntungan bagi pasar, dengan OPEC+ melakukan serangkaian peningkatan produksi minyak yang besar sehingga dapat membatasi kenaikan harga minyak dan memberikan sedikit kelegaan bagi konsumen dari tekanan inflasi.
Menurut data historis, jika Fed memangkas suku bunga saat ekonomi tidak dalam resesi – hal ini akan menjadi pertanda baik bagi pasar investasi global.
Perlu diingat, bahwa meskipun pandangan ini mencerminkan analisa terbaik kami terkait peluang pasar, dalam menentukan strategi investasi pribadi Anda harus selaras dengan tujuan dan profil risiko. Untuk informasi lebih lanjut terkait produk investasi di OCBC, silahkan klik link berikut; https://www.ocbc.id/id/individu/wealth-management
Catatan Penting: