Ibu Parwati Surjaudaja merupakan Presiden Direktur PT. Bank OCBC NISP Tbk. Beliau bergabung dengan Bank tersebut pada 1990 sebagai Direktur dan menangani berbagai bidang termasuk Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Perencanaan. Pada 1997, beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur dan dipromosikan sebagai Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP pada akhir tahun 2008. Parwati terpilih kembali pada tahun 2011, 2014, 2017, dan 2020 untuk posisinya saat ini. Di bawah kepemimpinannya, Bank OCBC NISP menjadi 10 Bank Terbesar di Indonesia dan salah satu bank dengan peringkat kredit tertinggi di Indonesia yakni peringkat idAAA (stabil) dari PEFINDO dan AAA(idn)/stabil dari PT Fitch Ratings Indonesia. Pencapaian tersebut sesuai dengan visi Bank OCBC NISP yaitu “Menjadi mitra terpercaya untuk meningkatkan kualitas hidup”. Penghargaan atas kepemimpinan Parwati di antaranya “The Best CEO 2016” oleh SWA, “Top 50 Asia's Power Businesswoman” oleh Forbes Asia pada tahun 2016, dan “Bankers of The Year Award” dari Majalah Infobank pada 2019, dan sebagai salah satu "Businessperson of the Year" dari Fortune Indonesia pada 2021.

Helen Wong ditunjuk sebagai Grup CEO OCBC pada 15 April 2021 dan Direktur Eksekutif sejak 7 Februari 2023. Beliau memiliki 40 tahun pengalaman di bidang perbankan, memulai karirnya sebagai Management Trainee di OCBC dan merupakan Manajer Desk China pertama di cabang Hong Kong. Helen Wong memiliki pengalaman yang luas di Greater China, yang mencakup berbagai peran di pasar modal, keuangan sindikasi dan perbankan korporasi. Beliau juga Chairman OCBC Wing Hang Bank (China), Dewan Komisaris Bank OCBC NISP dan Direktur Bank of Singapore, Great Eastern Holdings, OCBC Malaysia, OCBC Hong Kong dan Dr. Goh Keng Swee Scholarship Fund. Selain itu beliau saat ini menjadi anggota dewan Asosiasi Bank di Singapura (ABS) dan Institute of Banking & Finance (IBF) Singapura. Beliau juga menjabat sebagai anggota Dewan di Enterprise Singapore (ESG), dan sebagai anggota Panel Penasihat Pusat Keuangan Otoritas Moneter Singapura (MAS), Dewan Pembayaran MAS, dan Komite Tripartit Sektor Keuangan MAS.

Najwa Shihab adalah pendiri Narasi.tv, perusahaan rintisan Indonesia yang bergerak di bidang jurnalisme dan media massa. Sebelumnya, Najwa telah lebih dulu dikenal dengan berbagai program berita televisi yang kritis dan investigatif, serta memproduksi dan menyutradarai beberapa dokumenter, termasuk "Indonesia Inside Out" dan "The Naked Truth". Ia telah meraih berbagai penghargaan, termasuk Adinegoro Award dari Asosiasi Jurnalis Indonesia dan Free Media Pioneer Award dari International Press Institute.

Irvin H Y Gunawan adalah pendiri dan CEO Irvins Salted Egg, camilan populer yang kini telah menjadi oleh-oleh wajib para turis yang berkunjung ke Singapura. Walaupun kini telah banyak kompetitor dengan produk sejenis, Irvins tetap menjadi market leader dengan fokus menjaga kualitas produknya.

Connie Rahakundini Bakrie adalah seorang akademisi, penulis, dan pengamat dalam bidang militer dan keamanan pertahanan. Ia dikenal sebagai pengamat yang kritis dan berani, serta aktif menulis artikel dan buku tentang pertahanan dan keamanan. Connie juga telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Presiden Award for Outstanding Achievement in Strategic Studies dan Award of Excellence in Strategic Studies.

Yunarto Wijaya adalah Direktur Eksekutif Charta Politika, salah satu lembaga survei dan konsultan layanan politik terkemuka di Indonesia. Sebagai pengamat politik, opini dan prediksi Yunarto selalu ditunggu- tunggu, terutama menjelang musim kontestasi politik dan pesta demokrasi pilpres 2024.

Anggun adalah penyanyi, penulis lagu, aktris, dan tokoh televisi yang dikenal karena kesuksesannya secara internasional, terutama dengan lagu hitnya "Snow on the Sahara". Anggun dianggap sebagai salah satu artis Indonesia paling sukses sepanjang masa dengan penjualan album lebih dari 10 juta keping di seluruh dunia, dan yang pertama meraih World Music Awards dan masuk dalam Billboard Chart.

George Harliono adalah pianis asal Inggris keturunan Indonesia yang telah memulai karir di dunia musik sejak dini, dan mengukir rekor sebagai siswa termuda yang diterima di sekolah musik bergengsi The Royal College of Music London dengan beasiswa penuh. George telah tampil tampil di berbagai panggung diiringi deretan orkestra terbaik dunia dan memenangkan berbagai penghargaan internasional.

Vasu Menon menjabat sebagai Managing Director, Investment Strategy di OCBC Bank dan merupakan anggota kunci dari OCBC Wealth Panel yang membantu merumuskan pandangan tentang prospek pasar dan kelas aset. Vasu telah tampil di berbagai media seperti Channel News Asia, CNBC, dan Bloomberg TV untuk berbagi pandangan tentang prospek ekonomi dan investasi. Tahun 2017, Vasu dianugerahi gelar bergengsi "Fellow for Wealth Management" oleh Institute of Banking and Finance Singapura.

Yura Yunita adalah penyanyi sekaligus pencipta lagu kelahiran Bandung yang telah jatuh cinta dengan musik sejak kecil. Yura mengawali karier bermusiknya melalui ajang pencarian bakat. Album perdananya yang bertajuk "Yura" menjadi 6 besar Album Indonesia Terbaik menurut Rolling Stone Indonesia tahun 2014. Belum lama ini, lagunya yang berjudul “Dunia Tipu Tipu” viral di media sosial. Sebelum terjun ke industri musik tanah air, Yura Yunita telah menyelesaikan studinya di Fakultas Komunikasi Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung.

Elfa's Choir adalah Kelompok paduan suara remaja Indonesia yang dibentuk & dibina oleh keluarga besar Elfa Secioria