Agar Keuangan Start Up Minim Gejolak

1 Okt 2020 Ditulis oleh:Redaksi OCBC NISP

Hal- hal yang harus kamu hindari dalam pengelolaan keuangan bisnis startup agar bisnis yang kamu jalankan bisa tetap survive

Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat kita semakin mudah untuk memulai bisnis, hal ini ditandai dengan bermunculannya berbagai macam startup di Indonesia. Apa itu startup? Startup adalah perusahaan yang masih berada dalam tahap awal, masih mencari model bisnis. Seiring dengan perkembangannya, startup ini sering diasosiasikan dengan pemanfaatan teknologi.

 

Bisnis startup memang cukup menjanjikan, namun ada begitu banyak tantangan yang harus dihadapi. Kamu harus berjuang mencari produk terbaik, menentukan segmen pasar hingga mempertahankan bisnis. Selain itu, kamu juga harus memikirkan strategi keuangan secara bijak dan terencana, terlebih untuk startup dengan modal dari kocek pribadi.

 

Ada beberapa hal yang harus kamu hindari dalam pengelolaan keuangan bisnis startup agar bisnis yang kamu jalankan bisa tetap survive.

 

1. Pengeluaran yang Tidak Sesuai Kemampuan

 

Banyak orang yang mengira bahwa diperlukan budget yang besar demi menarik konsumen lewat strategi marketing atau teknologi yang canggih. Hal ini sebenarnya tidak salah, namun ada baiknya jika kamu menyesuaikan pengeluaran dengan budget yang kamu miliki.


 

Sebagai pemilik bisnis, kamu perlu mengerti skala prioritas. Mana pembiayaan yang harus didahulukan dan mana yang bisa ditunda. Akan tetapi, jangan juga jadi terlalu pelit dalam melakukan pengeluaran karena ini akan membatasi potensi perkembangan bisnis startup kamu.

 

Kamu harus tetap mengeluarkan uang sebagai investasi ke berbagai aspek dalam berbisnis agar bisnis startup kamu tetap berkembang.

 

2. Tidak Tahu Perbedaan Antara Laba dengan Arus Kas

 

Salah satu aspek utama bisnis adalah stabilitas keuangan. Bagi pebisnis pemula, membuat laporan keuangan adalah hal yang cukup membingungkan. Tapi, mau tidak mau kamu harus belajar pengelolaan keuangan perusahaan untuk keberlangsungan bisnismu, minimal tahu perbedaan antara laba dengan arus kas.

 

Masih banyak pelaku startup yang tidak membuat laporan arus kas secara rutin. Padahal, memantau arus kas dapat membantumu mengetahui kebutuhan akan uang tunai dan siklus bisnismu. Apalagi saat ini sudah banyak software gratis yang dapat digunakan untuk mengurusi manajemen arus kas.

 

3. Tidak Punya Opsi Pendanaan

 

Hal mendasar yang harus kamu pikirkan dalam memulai usaha startup adalah bagaimana mendapatkan uang sebagai modal. Saat ini, ada banyak pilihan pendanaan yang tersedia untuk usaha kecil, seperti dana pribadi, pinjaman usaha bank, hibah, crowdfunding, hingga teman dan keluarga.

 

Meskipun memiliki begitu banyak pilihan, sangat penting untuk mengetahui gambaran modal kamu saat ini, dan menilai risiko setiap pilihan pendanaan. Sebelum kamu memilih pendanaan yang tepat untuk startup kamu, ada baiknya kamu melakukan penelitian terhadap berbagai opsi tersebut terlebih dahulu.

 

4. Mencampurkan Keuangan Pribadi dan Bisnis


 

Mencampurkan rekening pribadi dengan rekening perusahaan adalah awal dari kehancuran bisnismu. Karena selain kamu akan kesulitan dalam membuat laporan keuangan, kamu juga akan mengalami kesulitan untuk mengetahui angka real dari saldo keuntungan didapatkan serta sulit memantau performa bisnismu.

 

Hal ini bisa mengakibatkan bencana finansial seperti kekurangan modal dan kebangkrutan. Oleh karena itu, buatlah dua rekening berbeda untuk memisahkan uang usaha dan uang pribadi. Membuat rekening khusus bisnis akan memudahkan kamu memonitor kemana uang mengalir, informasi mengenai transaksi pengeluaran, serta dapat mengambil keputusan usaha lebih baik.

 

5. Tidak Memiliki Mentor Finansial

 

Setiap CEO startup membutuhkan seseorang yang bisa diajak ngobrol tentang naik dan turun kondisi keuangan perusahaannya, seseorang yang bisa memberikan masukan dalam membuat keputusan besar untuk perusahaan.

 

Tidak berarti juga harus yang ahli dalam keuangan, kamu bisa meminta saran dalam hal keuangan kepada rekan kerja, keluarga, teman yang mengerti akunting. Jadi, penting untuk kamu mempunyai mentor atau rekan daripada hanya melakukannya sendiri.

 

Membangun start up bukanlah perkara main-main atau seru-seruan belaka, sebab kita pada dasarnya juga sedang membangun bisnis. Ada pegawai dan partner yang juga harus kita bayar upahnya. Oleh karenanya, jangan jadikan start up sebagai ajang untuk gaya-gayaan saja, tetapi harus punya value ke market maupun ke tim yang terlibat.

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 4 Okt 2024

Daftar Gaji dan Tunjangan Hakim di Indonesia

Baca

Edukasi - 4 Okt 2024

Akademi Militer: Syarat, Cara Daftar, dan Biayanya

See All

Produk Terkait

Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
KTA

KTA

Solusi memenuhi kebutuhan finansial
impor

impor

Solusi pembiayaan untuk keberlangsungan bisnis
Kredit Modal Kerja

Kredit Modal Kerja

Solusi pinjaman untuk memenuhi berbagai kebutuhan pribadi
Nyala Bisnis

Nyala Bisnis

Layanan saldo gabungan untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis secara terpadu
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.
Pengumuman

Pengumuman

Informasi dan berita terkini tentang kegiatan korporasi OCBC NISP
Private Banking

Private Banking

OCBC Private Bank memastikan kerja keras Anda menjadi peninggalan terbaik untuk generasi penerus berikutnya
Reksa Dana

Reksa Dana

Kemudahan investasi dengan aman dan nyaman untuk masa depanmu
TAKA

TAKA

Kelola keuangan untuk memenuhi kebutuhan dan kemudahan bertransaksi
TAKA Mobile

TAKA Mobile

Tanda 360

Tanda 360

Tabungan untuk transaksi sehari-hari dengan 12 pilihan mata uang dalam 1 rekening
Valas

Valas

WM-Pendidikan

WM-Pendidikan

WM Kesehatan

WM Kesehatan

WM Pensiun

WM Pensiun

Download OCBC mobile