Dropshipper atau Reseller, Mana yang Lebih Cuan?

11 Nov 2024

Memulai bisnis online semakin mudah dengan adanya model bisnis dropship dan reseller. Keduanya menawarkan peluang untuk menjual produk tanpa perlu repot mengelola stok barang.

Banyak orang mengira kedua adalah model bisnis yang sama. Namun sejatinya, kedua memiliki perbedaan yang signifikan, baik dari segi cara kerja, modal yang dibutuhkan, hingga potensi keuntungan.

Jika kamu ingin memulai bisnis online dan masih bingung hendak memilih model bisnis dropship atau menjadi reseller, mungkin kamu perlu menyimak artikel ini hingga tuntas.

Apa Itu Dropshipper?

Seorang dropshipper adalah perantara antara supplier dan konsumen. Ketika ada pelanggan yang membeli produk, dropshipper tidak perlu memiliki stok barang, melainkan langsung memesan produk tersebut ke supplier.

Supplier kemudian akan mengirimkan produk langsung ke alamat pelanggan atas nama dropshipper. Model bisnis ini sama sekali tak memerlukan stok barang.

Dengan begitu, kamu yang memilih menjadi dropshipper tidak perlu takut jika barang dagangan kamu tidak laku atau tidak habis terjual. Singkatnya, kamu hanya memasarkan dan mendapat keuntungan dari kenaikan harga yang kamu jual.

Margin keuntungan menjadi dropshipper tidak terlalu besar karena biasanya harga yang dipatok oleh penjual adalah harga jual biasa. Tidak ada harga grosir seperti saat kamu membeli dalam jumlah banyak.

Baca juga: 10 Ide Bisnis Kuliner yang Menjanjikan & Menguntungkan

Apa Itu Reseller?

Reseller membeli produk dari supplier dalam jumlah tertentu. Produk tersebut kemudian dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi sehingga reseller mendapat keuntungan.

Bisnis model ini membutuhkan stok barang sehingga membutuhkan modal untuk membeli produk. Stok barang tersebut disimpan dan dikelola oleh reseller sendiri.

Pengiriman barang jika ada pesanan dilakukan oleh reseller sendiri. Model bisnis ini memiliki resiko tinggi karena jika barang atau produk tidak habis terjual atau laku, maka kerugian akan ditanggung oleh reseller.

Margin keuntungan menjadi reseller lebih besar karena penjual biasanya memberi harga khusus untuk para reseller. Hal ini sejalan dengan risiko untuk reseller yang juga tinggi.

Kelebihan dan Kekurangan Dropshipper

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan jika kamu memilih model bisnis dropshipper:

  1. Kelebihan

Jika kamu akan membuka bisnis online pemula, bisnis model dropshipper sangat direkomendasikan. Hal itu karena bisnis model ini tidak memerlukan modal awal yang besar.

Kamu bisa menjalankan bisnis ini dengan modal kecil bahkan tanpa modal sekalipun. Kamu hanya perlu smartphone dan kuota internet untuk bisa membuka toko online dan mulai menawarkan produk.

Kamu juga tidak perlu untuk melakukan stok barang yang merepotkan. Untuk pemula, kamu sebaiknya mulai belajar dengan menjadi dropshipper terlebih dahulu.

Baca juga: Meredam Kekhawatiran Pertumbuhan Ekonomi

  1. Kekurangan

Sejalan dengan modal awal yang kecil, keuntungan yang bisa diperoleh dengan menjadi dropshipper juga kecil. Selain itu, kamu juga kurang bisa mengontrol kualitas barang karena tidak memiliki stok barang sendiri.

Dengan begitu, kamu jadi ketergantungan kepada penjual. Selain itu, persaingan dropshipper saat ini juga sangat tinggi, meski begitu, dropshipper bukan berarti tak bisa menguntungkan.

Kelebihan dan Kekurangan Reseller

  1. Kelebihan

Margin keuntungan reseller jauh lebih besar daripada dropshipper. Para reseller juga memiliki kontrol penuh atas produk yang mereka jual sehingga akan lebih mudah jika ada pemesanan.

Para reseller juga bisa membangun branding yang kuat dengan para pembeli sehingga akan tercipta hubungan jangka panjang.

  1. Kekurangan

Untuk menjadi reseller, kamu perlu modal yang cukup besar karena perlu melakukan pembelian stok barang. Karena itu, menjadi reseller juga berarti berani menghadapi risiko.

Mulai dari kerusakan barang hingga barang tidak habis terjual. Selain itu, seorang reseller juga membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak untuk stok barang.

Dropshipper atau Reseller, Mana Lebih Cuan?

Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban mutlak, karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilihan antara menjadi dropshipper atau reseller tergantung pada beberapa faktor, yaitu:

  • Modal yang dimiliki

Jika kamu memiliki modal yang terbatas, dropship bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

  • Waktu yang tersedia

Jika kamu memiliki banyak waktu luang, kamu bisa mencoba menjadi reseller untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

  • Jenis produk yang dijual

Beberapa produk lebih cocok untuk dijual dengan sistem dropship, sedangkan produk lainnya lebih cocok untuk dijual dengan sistem reseller.

  • Target pasar

Pertimbangkan target pasar kamu dan pilih model bisnis yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

Baca juga: 7 Kunci Sukses Membuat Bisnis Bertahan Lama

Baik dropship maupun reseller memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan. Kunci sukses dalam bisnis online adalah konsistensi, inovasi, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar.

Pilihlah model bisnis yang paling sesuai dengan minat, kemampuan, dan tujuan kamu. Apapun model bisnis online yang kamu pilih, satu hal yang perlu kamu lakukan adalah memisahkan keuangan pribadi dan keuangan bisnis.

Kamu bisa menggunakan layanan perbankan yang memudahkan dalam mengelola keuangan seperti Nyala Bisnis dari OCBC. Nyala Bisnis adalah layanan saldo gabungan untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis secara terpadu.

Ada keunggulan, yaitu dua rekening terpisah dalam satu layanan, bebas biaya transaksi, dan solusi digital. Dalam pengelolaan dana, Nyala Bisnis menawarkan rekening bisnis yaitu Giro Business Smart dan pribadi melalui Tanda 360.

Kamu bisa memanfaatkan transaksi valas mudah dengan kurs kompetitif via OCBC mobile. Nyala Bisnis juga menawarkan bebas biaya transaksi, meliputi:

  • Bebas biaya transfer antar bank melalui ATM, OCBC Internet Banking, dan OCBC mobile dengan metode online dan SKN/LLG 50x per bulan;
  • Bebas biaya administrasi rekening dan biaya di bawah saldo minimum;
  • Bebas biaya tarik tunai di ATM Prima, Bersama, dan OCBC Singapore 50x per bulan.

Selain itu, Nyala Bisnis juga menawarkan reward untuk setiap dana masuk hingga Rp25 Ribu sesuai dengan level Nyala Bisnis masing-masing.

Di samping pengelolaan keuangan, Nyala Bisnis juga membuka akses pinjaman kepada para pelaku bisnis. Ada empat produk pinjaman yang ditawarkan yaitu Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, Kredit Pembelian Properti Komersial, dan KTA Cashbiz.

Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, dan Kredit Pembelian Properti Komersial memungkinkan pebisnis mendapatkan pinjaman hingga Rp25 Miliar. KTA Cashbiz mendapatkan kredit Rp200 Juta dengan tenor hingga tahun.

Keunggulan Nyala Bisnis lainnya, nasabah bisa mendapat akses pada Layanan Digitalisasi Bisnis. Ada beberapa kemudahan yang ditawarkan layanan ini, meliputi Sistem Manajemen ERP, Gerbang Pembayaran, dan Sistem Loyalitas.

Kemudian, Nyala Bisnis juga menawarkan Business Fitness Solution yang berguna untuk mengecek kesehatan keuangan bisnis, rekomendasi agar bisnis selalu Fit, hingga akses pada kelas-kelas finansial untuk bisnis.

Banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan saat bergabung dengan Nyala Bisnis dari OCBC. Buruan daftar Nyala Bisnis sekarang juga melalui aplikasi OCBC mobile!


Story for your Inspiration

Baca

Investasi - 13 Des 2024

Tumbuhkan Aset dan Lawan Inflasi Bersama Reksa Dana

Baca

Tips & Trick - 11 Des 2024

Merdeka dari Hutang dalam Setahun, Gimana Caranya?

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Nyala Bisnis

Nyala Bisnis

Layanan saldo gabungan untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis secara terpadu
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile