Dalam pembelian polis asuransi, kamu akan melalui proses underwriting untuk menilai risiko. Pahami tahapan dalam proses underwriting ini sebelum membeli polis!
Jika dalam investasi, kamu sebagai investor diminta mengetahui profil risiko, perusahaan asuransi juga melakukan hal yang sama sebelum menyetujui suatu pembelian polis dalam nasabah.
Proses itu disebut underwriting. Dalam proses, perusahaan asuransi akan mengevaluasi data diri dan keuangan calon nasabah, untuk menilai besaran risiko yang bisa ditoleransi perusahaan jika menerima pembelian asuransi.
Tujuan dari proses underwriting ini adalah untuk meminimalisir risiko yang dialami perusahaan. Artinya, ketika calon nasabah dinilai berisiko tinggi, maka perusahaan bisa menolak atau meningkatkan harga premi.
Baca juga: Reasuransi Adalah: Pengertian, Manfaat dan Contohnya
Melansir berbagai sumber, underwriting adalah proses mengidentifikasi dan menyeleksi risiko yang melekat pada calon nasabah asuransi. Proses ini dilakukan oleh seorang underwriter.
Selama proses underwriting, perusahaan asuransi melalui petugas underwriter akan mengumpulkan semua informasi yang melekat pada diri calon nasabah.
Informasi-informasi tersebut akan dianalisis untuk mengukur seberapa tinggi tingkat risiko calon nasabah. Bagi perusahaan, proses ini dilakukan untuk memutuskan apakah pengajuan polis diterima atau tidak, serta menetapkan harga premi yang harus dibayar nasabah.
Sementara bagi calon nasabah, underwriting ini merupakan proses yang fair. Pasalnya, calon nasabah bisa mendapat perhitungan premi yang sesuai dengan risiko.
Ada beberapa jenis underwriter, yaitu underwriter pertama, medical underwriter, dan financial underwriter.
Underwriter pertama adalah petugas yang dipilih asuransi jiwa guna menilai harapan hidup nasabahnya. Terdengar aneh tapi penting, karena kualitas dan harapan hidup nasabah penting dinilai dalam polis asuransi jiwa.
Sementara medical underwriter, yaitu underwriter dengan tugas melakukan appraisal klaim setelah nasabah meninggal dunia. Jika alasan kematian karena kesehatannya dari awal kurang baik, maka medical underwriter punya wewenang menurunkan nilai appraisal klaim.
Adapun financial underwriter bertugas membantu nasabah menentukan program asuransi paling sesuai baginya.
Baca juga: Asuransi Kesehatan: Definisi, Jenis, Manfaat & Cara Daftar
Proses underwriting dimulai ketika calon nasabah mendaftarkan diri dalam suatu produk asuransi jiwa. Berikut tahapan-tahapan yang perlu kamu ketahui!
Tahap awal underwriting dimulai dengan pengumpulan informasi penting dari calon nasabah.
Data ini bisa mencakup formulir aplikasi, identitas diri, laporan medis (jika diperlukan), riwayat kesehatan, jenis pekerjaan, kebiasaan gaya hidup (misalnya merokok), dan jenis perlindungan yang diminta.
Semakin kompleks produk asuransi yang diajukan (seperti asuransi jiwa atau kesehatan), semakin mendalam pula informasi yang dikumpulkan.
Setelah data terkumpul, underwriter akan melakukan analisis terhadap profil risiko calon tertanggung. Mereka akan membandingkan data dengan pedoman risiko internal, statistik aktuaria, dan pengalaman historis perusahaan.
Jika risiko dianggap rendah, maka proses bisa berlanjut tanpa hambatan. Namun jika tinggi, akan dipertimbangkan langkah lanjutan seperti penambahan premi atau pengecualian.
Risiko calon nasabah biasanya dinilai dengan beberapa istilah seperti declined risk, substandard risk, standard risk, dan prefered risik.
Berdasarkan hasil evaluasi risiko, underwriter akan mengklasifikasikan calon tertanggung ke dalam kategori tertentu, misalnya standar, sub-standar, atau preferred.
Kategori ini akan menentukan besaran premi yang harus dibayarkan. Semakin tinggi risiko, semakin besar pula premi yang dikenakan.
Tahap ini juga menjadi momen penting untuk menentukan apakah calon nasabah diterima secara penuh, diterima dengan syarat khusus, atau ditolak.
Tahap terakhir adalah pengambilan keputusan oleh underwriter. Jika disetujui, polis akan diterbitkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan, termasuk besaran premi, batas manfaat, serta klausul khusus.
Jika ditolak, biasanya akan ada penjelasan tertulis mengenai alasan penolakan. Beberapa perusahaan juga memberikan opsi negosiasi atau perbaikan data jika nasabah merasa bisa memberikan informasi tambahan.
Itulah ulasan mengenai tahapan dalam proses underwriting asuransi yang perlu kamu tahu. Sudah berencana beli polis asuransi tapi masih bingung?
Tenang, kamu bisa memanfaatkan layanan Wealth Management OCBC. Layanan ini menyediakan solusi menyeluruh dalam perencanaan keuangan, termasuk terkait dengan proteksi atau asuransi.
Selain itu, kamu juga bisa memilih salah satu produk asuransi yang dijual di OCBC. Produk asuransi OCBC cukup lengkap, mulai dari Asuransi Jiwa Berjangka, Asuransi Kesehatan, Asuransi Unit Link, hingga Asuransi Umum.
Baca juga: Manfaat Asuransi Jiwa: Lindungi Keluarga Hingga Hari Tua