Tips pilih-pilih seri obligasi: cukupkah harga obligasi saja yang menjadi pertimbangan?

25 Jun 2025 Ditulis oleh: Team Wealth Management OCBC

Saat membeli obligasi di pasar sekunder dan ada kemungkinan bahwa kita tidak menahan obligasi tersebut hingga jatuh tempo, ada baiknya kita mempertimbangkan imbal hasil atau Yield-To-Maturity (YTM) dari seri-seri yang ada.

Obligasi Pemerintah RI merupakan instrumen investasi yang cukup populer belakangan ini. Selain karena dijamin oleh Pemerintah melalui undang-undang saat jatuh tempo, juga karena dapat diperdagangkan di pasar sekunder tanpa perlu menunggu jatuh tempo. Faktor pajak final yang lebih rendah dibandingkan pajak atas bunga deposito, juga menjadi salah satu pertimbangan investor saat menerima kupon obligasi secara reguler. Risiko volatilitas yang relatif lebih rendah dibandingkan investasi pasar saham, juga menjadi salah satu daya tarik investasi obligasi.

Namun, seringkali investor menghadapi kebingungan saat ingin membeli obligasi Pemerintah RI di pasar sekunder, karena banyaknya seri yang ada saat ini. Tak jarang, investor memilih seri obligasi dengan harga termurah, dengan harapan risiko kerugian yang lebih kecil karena harga akan kembali ke harga 100 atau par saat jatuh tempo.

Hal tersebut tidaklah salah. Namun, saat membeli obligasi di pasar sekunder dan ada kemungkinan bahwa kita tidak menahan obligasi tersebut hingga jatuh tempo, ada baiknya kita mempertimbangkan imbal hasil atau Yield-To-Maturity (YTM) dari seri-seri yang ada. Sebagai informasi, YTM (Yield to Maturity) adalah total imbal hasil tahunan yang diterima investor hingga jatuh tempo. Pemilihan seri obligasi dengan menggunakan dapat menjadi acuan yang lebih tepat karena YTM sudah memperhitungkan harga obligasi, kupon, dan sisa tenor hingga jatuh tempo.

Contoh perbandingan YTM obligasi seri FR yang diperdagangkan di pasar sekunder dengan tenor sejenis:

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seri obligasi FR101 memberikan imbal hasil paling rendah, meskipun harga beli lebih rendah. Selanjutnya, mari kita hitung lebih lanjut pendapatan dari kupon yang diberikan masing-masing seri obligasi sampai dengan jatuh tempo:

**Harga diatas merupakan harga indikasi pasar di 20 Juni 2025. Total kupon belum memperhitungkan accrued interest saat pembelian obligasi

Maka dari itu, saat hendak membeli obligasi, yang perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah YTM, dari pada sekedar melihat harga saja. Banyak faktor yang memengaruhi pergerakan harga, salah satunya tingkat kupon obligasi. Obligasi dengan kupon rendah, akan lebih sulit menarik perhatian investor, sehingga kecenderungan pergerakan harga juga relatif terbatas.

Bagi Anda yang ingin berinvestasi di instrumen obligasi, dapat melakukan pembelian melalui aplikasi OCBC Mobile. Sesuaikan profil risiko Anda dengan instrumen investasi yang dipilih dan jangan lupa untuk melakukan diversifikasi untuk mengurangi risiko konsentrasi. Kunjungiwebsite kami untuk informasi produk lebih lanjut, menghubungi Relationship Manager Anda, atau dengan mengunjungi cabang OCBC terdekat. https://www.ocbc.id/id/individu/wealth-management/obligasi

  1. Informasi ini hanya berupa informasi umum yang tidak memperhitungkan tujuan investasi, kondisi keuangan, atau kebutuhan tertentu Nasabah/Investor atau pihak manapun. Informasi ini bukan dan tidak seharusnya dianggap sebagai suatu penawaran penjualan atau suatu ajakan untuk membeli suatu produk investasi tertentu, dan tidak seharusnya dianggap sebagai suatu nasihat investasi, serta tidak bertujuan untuk membentuk suatu dasar keputusan investasi. Nasabah/Investor wajib memilih dengan hati-hati produk yang akan dipilih.
  2. Informasi ini dipersiapkan oleh Bank dengan mengandung materi informasi dari sumber referensi yang dianggap dapat dipercaya oleh Bank. Namun demikian, Bank tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan semua proyeksi, pendapat atau fakta-fakta statistik lainnya yang tercantum dalam materi informasi tersebut.
  3. Nasabah/Investor harus menetapkan sendiri setiap keputusan investasi sesuai dengan kebutuhan dan strategi investasi dengan mempertimbangkan antara lain peraturan perundang- undangan, pajak, dan akuntansi.
  4. Bank maupun setiap karyawannya tidak bertanggung jawab atas segala kerugian langsung, khusus, tidak langsung, konsekuensial, insidental, atau kerugian atau kerusakan lain dalam bentuk apa pun yang timbul dari penggunaan informasi di sini (termasuk segala kesalahan, kelalaian, atau pernyataan keliru di sini, baik karena kelalaian atau lainnya) atau komunikasi lebih lanjut.
  5. Bank, dan/atau perusahaan afiliasinya, dan/atau karyawan tidak membuat pernyataan atau jaminan (tersurat atau tersirat) atau menerima tanggung jawab atau kewajiban apa pun sehubungan dengan, atau terkait dengan, keakuratan atau kelengkapan informasi dan opini yang terkandung dalam laporan ini atau informasi apa pun yang terkandung dalam laporan ini atau informasi atau opini lainnya yang tetap tidak berubah setelah diterbitkan.
  6. Pencantuman data kinerja masa lalu hanya untuk asumsi perhitungan, sehingga tidak dapat digunakan untuk menjamin kinerja di masa datang.
  7. Informasi ini tidak boleh dipublikasikan, diedarkan, direproduksi atau didistribusikan secara keseluruhan atau sebagian kepada orang lain tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Bank.
  8. Informasi ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Untuk informasi lebih lanjut, harap hubungi TANYA OCBC 1500-999 atau cabang Bank terdekat.
  9. PT Bank OCBC NISP Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan & Bank Indonesia, serta merupakan peserta penjaminan LPS.

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 24 Jun 2025

Ide Jualan yang Laris di 2025: Modal Kecil, Cuan Maksimal

Baca

Edukasi - 24 Jun 2025

Cara Pengajuan Kartu Kredit Pertamamu: Mudah dan Aman

See All

Produk Terkait

Wealth Management

Wealth Management

Download OCBC mobile