Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Punya rencana beli atau jual emas? Simak dulu prediksi tren harga emas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
Harga emas belakangan ini menunjukkan penurunan tajam setelah Amerika Serikat dan China sepakat memangkas tarif dagang. Kesepakatan ini berdampak pada penguatan dolar dan menekan permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.
Situasi ini memunculkan pertanyaan penting, apakah harga emas akan terus turun? Untuk menjawabnya, kita perlu melihat sejumlah faktor yang mempengaruhi pergerakan emas. Simak selengkapnya berikut ini.
Harga emas dunia turun lebih dari 2 persen, mencapai level terendah sejak awal April. Penurunan ini dipicu oleh meningkatnya optimism pasar terkait kesepakatan dagang antara AS dan China. Hal ini membuat investor beralih dari emas sebagai aset aman ke instrument berisiko lebih tinggi.
Harga emas spot tercatat sekitar US$ 3.181 per ons, sementara kontrak emas berjangka juga mengalami penurunan signifikan. Kabar mengenai pengurangan tarif dan jeda negosiasi selama 90 hari mendorong penguatan pasar saham dan dolar AS, yang semakin menekan harga emas.
Meski harga emas turun dalam jangka pendek, kenaikan sepanjang tahun ini cukup signifikan yakni lebih dari 20 persen. Pasar kini menanti data ekonomi terbaru dari AS yang dapat mempengaruhi arah kebijakan suku bunga dan pergerakan harga emas selanjutnya.
Baca Juga: 5 Cara Investasi Emas untuk Pemula dengan Modal Kecil
Emas dikenal sebagai investasi yang aman, tapi harganya tidak selalu naik. Hal ini penting kamu ketahui agar bisa mengambil keputusan investasi dengan bijak.
Faktor-faktor penyebab harga emas turun adalah sebagai berikut:
Saat bank sentral menaikkan suku bunga, investasi seperti deposito jadi lebih menarik dibanding emas yang tidak memberi bunga. Ini biasanya membuat harga emas turun. Selain itu, suku bunga yang tinggi juga memperkuat nilai dolar, sehingga emas jadi lebih mahal untuk investor luar negeri.
Harga emas dihitung dalam dolar. Jadi kalau dolar menguat, emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain dan permintaan bisa turun. Namun hubungan ini tidak selalu pasti, karena faktor lain juga mempengaruhi.
Emas biasanya diminati saat ekonomi tidak pasti. Saat ekonomi global stabil dan tumbuh, investor cenderung beralih ke aset berisiko seperti saham, sehingga harga emas bisa turun.
Penurunan pembelian emas untuk perhiasan atau industri elektronik, misalnya saat resesi, bisa menekan harga emas. Namun, permintaan fisik bukan satu-satunya faktor penentu harga emas. Permintaan emas sebagai instrumen investasi juga sangat berpengaruh.
Jika bank sentral menjual cadangan emas atau mengeluarkan kebijakan yang menambah pasokan emas, harga emas bisa turun. Namun, efeknya tergantung pada bagaimana pasar merespons.
Meskipun harga emas sempat mengalami penurunan, para analis menilai bahwa penurunan tersebut sifatnya sementara dan masih ada peluang kenaikan di masa depan.
Analis dari Stanford Chartered, Suki Cooper, memperkirakan emas berpotensi mencapai rekor tertinggi pada kuartal kedua 2025. Hal ini didukung oleh risiko geopolitik seperti konflik di Ukraina dan Timur Tengah serta ketidakpastian ekonomi global.
Analis senior dari City Index, Matt Simpson mengungkapkan bahwa meskipun volatilitas masih terjadi, emas tetap menjadi aset pelindung yang diminati banyak investor. Ia memperkirakan harga emas akan bertahan di sekitar level US$ 3.080 untuk sementara waktu.
Selain itu, Nitesh Shah dari Wisdom Tree memperkirakan harga emas bisa naik hingga mendekati US$ 3.600 pada awal 2026. Terutama jika ketegangan geopolitik dan risiko perang dagang meningkat.
Melalui berbagai faktor yang mendukung potensi kenaikan, harga emas diperkirakan tidak akan terus turun dalam waktu dekat. Oleh karena itu, bagi para investor yang bertanya-tanya apakah harga emas akan terus turun, penting untuk selalu memantau perkembangan pasar dan kondisi geopolitik.
Statusnya sebagai safe haven asset membuat emas bisa jadi pelindung nilai ketika kondisi dan situasi ekonomi sedang sulit. Tak heran emas menjadi top of mind aset investasi yang tak lekang oleh waktu.
Tak harus langsung membeli dalam jumlah banyak, kamu bisa mulai menabung emas digital melalui platform aplikasi saja. Emas digital adalah emas yang disimpan dalam bentuk digital.
Investasi emas digital memiliki potensi yang besar di masa mendatang, dengan banyak keuntungan yang ditawarkan. Salah satunya, investor tak perlu menyimpan emas fisik di rumah atau menyewa brankas di bank.
Hal ini tentu lebih fleksibel, karena kamu bisa memiliki emas sebanyak mungkin tanpa repot memikirkan penyimpanannya.
Dalam praktiknya, investasi emas digital harus dilakukan di platform digital yang terverifikasi. Hal ini untuk memastikan emas yang kamu miliki disimpan dengan aman, mudah dilikuidasi, dan bisa dicetak menjadi emas fisik.
Salah satu aplikasi yang menawarkan banyak kemudahan dalam investasi emas adalah OCBC Mobile. OCBC Mobile adalah mobile banking dari OCBC yang akan memudahkan keperluan transaksi nasabah hanya melalui ponsel.
Selain transaksi harian, platform ini juga dilengkapi dengan fitur investasi yang lengkap, termasuk Tabungan Emas. OCBC merupakan bank pertama yang menghadirkan produk Tabungan Emas digital yang bekerja sama dengan Pegadaian.
Tabungan Emas OCBC adalah produk dan layanan berbasis Syariah yang memungkinkan Nasabah untuk melakukan kegiatan investasi emas secara digital.
Produk Tabungan Emas ini menawarkan banyak keuntungan, seperti:
Cara membuka Tabungan Emas di OCBC mobile juga cukup mudah, yaitu:
Jadi, buruan download aplikasi OCBC mobile dan mulai investasi emas digital sekarang juga!
Baca juga: Instrumen Pasar Modal: Pengertian, Jenis-Jenis, & Manfaat
