Jatuh tempo bukan cuma soal tanggal. Pelajari apa itu jatuh tempo dan kenapa penting banget buat keuangan kamu
Dalam urusan keuangan, kita pasti sering mendengar istilah jatuh tempo. Mulai dari tagihan kartu kredit, cicilan motor atau mobil, hingga pembayaran sewa bulanan. Namun sebenarnya apa arti jatuh tempo itu sendiri?
Bagi sebagian orang, jatuh tempo mungkin hanya sekadar tanggal membayar, yang kalau terlewat akan dikenakan denda. Namun sebenarnya, istilah ini punya peran penting dalam mengelola keuangan, baik pribadi maupun bisnis.
Apalagi saat ini semua serba digital. Membayar ini dan itu tinggal klik, tapi justru karena kemudahan itu, kita harus semakin disiplin. Kalau sampai lupa atau telat membayar, bisa-bisa kena denda, bunga tambahan atau bahkan skor kredit jadi jelek.
Nah biar kamu tidak mengalami kebingungan lagi, yuk pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan jatuh tempo dan cara mengelolanya.
Jatuh tempo adalah batas waktu terakhir untuk menyelesaikan suatu kewajiban pembayaran. Kalau kamu membayar lewat dari tanggal yang sudah ditetapkan, biasanya akan dianggap telat dan bisa terkena denda atau bunga tambahan.
Misalnya, kamu memiliki tagihan kartu kredit dengan jatuh tempo tanggal 10 setiap bulan. Itu berarti kamu harus membayar tagihan sebelum atau paling lambat tanggal 10. Jika terlewat, siap-siap dikenakan bunga dan denda dari pihak bank.
Jatuh tempo ini tidak hanya berlaku untuk individu saja, namun juga dalam dunia bisnis. Contohnya, pembayaran invoice antara dua perusahaan juga punya tanggal jatuh tempo yang sudah disepakati bersama.
Baca Juga: Jatuh Tempo Adalah: Arti, Jenis, Contoh dan Tips Bebas Denda
Sebagian besar transaksi keuangan yang rutin atau memakai sistem cicilan pasti memiliki tanggal jatuh tempo. Berikut ini beberapa contoh pembayaran yang mempunyai deadline ini.
1. Tagihan Kartu Kredit
Tagihan kartu kredit biasanya datang setiap bulan dan memiliki tanggal jatuh tempo tetap. Jika kamu tidak membayar tepat waktu, akan dikenakan bunga yang cukup tinggi.
2. Cicilan Kredit atau Pinjaman
Ini termasuk cicilan motor, mobil, KPR atau pinjaman online. Semua jenis pinjaman ini pasti punya jadwal pembayaran bulanan. Kalau kamu telat, biasanya langsung dikenakan denda harian atau bunga keterlambatan.
3. Tagihan Listrik, Air dan Internet
Tagihan bulanan seperti PLN, PDAM, atau WiFi juga memiliki jatuh tempo. Kalau tidak dibayar sesuai tanggalnya, bisa terkena denda atau layanan akan diberhentikan sementara.
4. Sewa Rumah atau Kontrakan
Kalau kamu ngontrak atau sewa rumah, pasti akan ada kesepakatan soal tanggal membayar sewa. Biasanya tiap awal bulan, Kalau telat membayar, bisa membuat hubunganmu dengan pemilik rumah jadi renggang.
5. Invoice Usaha
Dalam bisnis, invoice yang dikirim ke klien juga punya jatuh tempo. Umumnya diberi waktu 14 hingga 30 hari untuk dibayar. Kalau rekan kerjamu telat membayar, bisa mengganggu arus kas dan operasional bisnismu.
Ini bagian pentingnya. Mungkin kamu pernah menganggap sepele keterlambatan membayar tagihan. Padahal, hal ini bisa membawa banyak konsekuensi yang cukup merepotkan.
1. Kena Denda dan Bunga Tambahan
Ini adalah konsekuensi yang paling umum. Hampir semua lembaga keuangan akan langsung memberi penalti kalau kamu telat membayar. Jumlah dendanya bervariasi, tergantung kebijakan masing-masing penyedia jasa atau bank.
2. Skor Kredit Jadi Jelek
Kalau kamu sering telat membayar tagihan atau bahkan menjadikannya sebagai kebiasaan, data kamu bisa dilaporkan ke biro kredit lho. Dampaknya? Skor kredit kamu akan turun. Ini bisa jadi masalah kalau suatu hari kamu butuh pinjaman.
3. Layanan Diberhentikan
Tagihan listrik, air, internet atau bahkan layanan streaming, kalau telat membayar bisa diberhentikan sementara. Mau tidak mau kamu harus repot mengurus pemulihan layanan dan bayar tunggakan terlebih dahulu.
4. Reputasi Jadi Buruk
Untuk pelaku usaha, keterlambatan membayar invoice bisa membuat reputasi perusahaan menjadi jelek. Mitra usaha bisa kehilangan kepercayaan dan kerja sama jangka panjang bisa terancam batal.
5. Bikin Stres Sendiri
Masalah keuangan sering menjadi sumber stress yang cukup berat. Rasa cemas karena dikejar tagihan atau takut kena denda bisa mengganggu pikiran.
Setelah mengetahui apa itu jatuh tempo dan dampak dari keterlambatan membayar, sekarang waktunya membahas cara agar kamu bisa tetap on track. Mengelola jatuh tempo sebenarnya tak ribet kok, asal kamu tahu apa saja langkah-langkahnya.
1. Catat Semua Tanggal Jatuh Tempo
Langkah paling dasar dan penting adalah jangan hanya mengandalkan ingatan saja. Catat semua tanggal jatuh tempo tagihan di satu tempat. Bisa di kalender fisik, buku catatan atau yang paling praktis menggunakan aplikasi Google Calendar.
2. Pisahkan Dana untuk Pembayaran Rutin
Begitu gajian atau mendapat pemasukan, langsung sisihkan dana untuk semua kewajiban bulanan. Jangan menunggu sampai mendekati tanggal jatuh tempo baru mencari uangnya. Kamu bisa memakai sistem budgeting sederhana agar lebih teratur.
3. Gunakan Fitur Auto Debit
Banyak bank dan aplikasi pembayaran sekarang punya fitur auto debit. Jadi, tagihan otomatis ditarik dari saldo rekening kamu. Ini bisa bantu agar kamu tidak lupa bayar. Tapi pastikan saldo rekening cukup, ya. Jika tidak, bisa gagal debit dan tetap kena denda.
Agar kamu tak terlewat membayar tagihan, kamu dapat memanfaatkan fitur autodebet di aplikasi
Berikut langkah-langkah umum untuk mengaktifkan fitur autodebet di aplikasi OCBC mobile:
1. Login ke Aplikasi OCBC mobile
2. Pilih Menu "Pembayaran" atau "Tagihan"
3. Pilih Jenis Tagihan
4. Masukkan Informasi Tagihan
5. Aktifkan Autodebet
6. Konfirmasi & Selesai
4. Kelompokkan dan Jadwalkan Pembayaran
Kalau kamu punya banyak tagihan dengan tanggal berbeda, coba atur ulang jadwal pembayaran. Tujuannya agar semuanya jatuh pada rentang tanggal yang sama. Misalnya, semua dibayar di minggu pertama setelah gajian.
Itulah penjelasan soal istilah jatuh tempo. Ini menjadi penanda penting agar kita lebih disiplin dalam mengatur keuangan. Dengan taat pada jatuh tempo, kita bisa terhindar dari denda dan lebih tenang secara mental.
Baca Juga: Biaya Keterlambatan Kartu Kredit, Kecil tapi Jangan Remehkan