6 Prinsip Dasar Asuransi yang Harus Dipahami Biar Nggak Salah!

22 Jul 2025

Prinsip dasar asuransi terdiri atas 6 poin, yaitu Insurable Interest, Utmost Good Faith, Indemnity, Contribution, Subrogation, dan Proximate Cause. Yuk cari tahu penjelasan masing-masing prinsip ini!

Punya asuransi merupakan salah satu upaya dalam melindungi aset dan kekayaan. Dengan asuransi, harta kekayaan akan aman ketika terjadi risiko, seperti sakit kritis atau meninggal dunia.

Asuransi itu terdiri dari beberapa jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan bermotor, asuransi jaminan hari tua, dan sebagainya. Setiap produk punya keunggulan masing-masing sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan.

Sebagai produk perlindungan, asuransi itu memiliki beberapa prinsip dasar yang harus dipahami. Memahaminya akan membantumu dalam memilih produk yang tepat, sesuai kebutuhan

Baca juga: Reasuransi Adalah: Pengertian, Manfaat dan Contohnya

Prinsip Dasar Asuransi

Menurut Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum paham asuransi, terutama produk asuransi jiwa.

Nah, ketidakpahaman ini bisa sedikit ditutup dengan mengetahui apa saja prinsip dasar dalam asuransi. Berikut penjelasannya!

1. Insurable Interest

Prinsip ini mengharuskan bahwa pihak yang mengasuransikan suatu objek atau jiwa memiliki hubungan hukum atau kepentingan keuangan terhadap objek tersebut.

Tujuannya untuk mencegah spekulasi atau perjudian dengan asuransi. Artinya, kamu hanya bisa mengasuransikan sesuatu yang kerugiannya akan mempengaruhi kondisimu secara langsung.

Contohnya, kamu bisa membeli asuransi untuk mobil milikmu karena jika rusak, kamu akan mengalami kerugian finansial. Namun kamu nggak bisa membeli asuransi untuk mobil orang lain, karena kamu nggak dirugikan apapun jika mobil teman rusak.

2. Utmost Good Faith

Asuransi adalah kontrak berdasarkan kepercayaan. Kedua belah pihak, baik perusahaan asuransi maupun pemegang polis, wajib menyampaikan semua informasi yang material dan relevan.

Kamu sebagai nasabah dituntut untuk jujur tentang kondisi yang akan diasuransikan, sedangkan perusahaan asuransi wajib menjelaskan hak dan kewajiban dalam polis secara terbuka.

Kenapa penting? Karena asuransi tidak seperti jual beli biasa. Perusahaan tidak bisa mengecek semua risiko secara langsung. Mereka mengandalkan kejujuran nasabah.

Jika kamu menyembunyikan fakta penting, seperti riwayat penyakit jantung saat membeli asuransi jiwa, dan kemudian meninggal karena penyakit tersebut, perusahaan berhak menolak klaim.

3. Indemnity

Tujuan utama asuransi adalah mengembalikan kondisi keuangan ke keadaan sebelum kerugian terjadi, bukan mencari keuntungan. Nilai ganti rugi hanya diberikan sesuai kerugian sebenarnya, dan tidak boleh lebih.

Prinsip ini penting, karena kalau orang bisa untung dari kerugian, maka asuransi bisa disalahgunakan.

Contoh lainnya, dalam asuransi kesehatan, jika biaya rumah sakit Rp10 Juta, perusahaan hanya membayar sebesar itu, meskipun premi yang dibayar sangat kecil dibanding manfaat.

Baca juga: Manfaat Asuransi Jiwa: Lindungi Keluarga Hingga Hari Tua

4. Contribution

Jika kamu memiliki lebih dari satu polis asuransi untuk objek yang sama, maka saat terjadi klaim, semua perusahaan asuransi harus membagi tanggung jawab pembayaran secara proporsional atau Coordination of Benefit (CoB).

Hal ini mencegah pemegang polis mendapatkan ganti rugi dua kali atau lebih atas satu kejadian, atau yang disebut dengan double claim. Dalam dunia asuransi, double claim bisa jadi perbuatan yang melanggar hukum.

5. Subrogation

Setelah membayar klaim, perusahaan asuransi berhak mengambil alih hak nasabah untuk menuntut pihak ketiga yang menyebabkan kerugian. Tujuannya adalah agar pemegang polis tidak mendapatkan kompensasi ganda.

Contoh, kamu ditabrak orang di jalan dan mengklaim asuransi kendaraan. Setelah perusahaan membayar kerusakan, mereka bisa menuntut penabrak untuk mengganti biaya yang telah mereka keluarkan atas namamu.

Subrogasi juga melindungi perusahaan asuransi dari kerugian besar dan membantu menjaga stabilitas sistem keuangan perusahaan.

6. Proximate Cause

Prinsip ini menentukan apakah suatu klaim bisa dibayar atau tidak, berdasarkan penyebab utama dari kerugian.

Penyebab terdekat harus termasuk dalam risiko yang dijamin dalam polis. Kalau kerugian disebabkan oleh sesuatu di luar jaminan, maka klaim bisa ditolak meskipun akibat akhirnya terlihat serupa.

Contohnya, jika rumahmu rusak karena gempa bumi dan kamu tidak membeli perluasan jaminan gempa, maka kerusakan rumahmu tidak akan diganti walaupun terlihat nyata.

Itulah beberapa prinsip dasar asuransi yang harus banget kamu pahami. Gimana, sudah berencana beli polis asuransi tapi masih bingung?

Tenang, kamu bisa memanfaatkan layanan Wealth Management OCBC. Layanan ini menyediakan solusi menyeluruh dalam perencanaan keuangan, termasuk terkait dengan proteksi atau asuransi.

Selain itu, kamu juga bisa memilih salah satu produk asuransi yang dijual di OCBC. Produk asuransi OCBC cukup lengkap, mulai dari Asuransi Jiwa Berjangka, Asuransi Kesehatan, Asuransi Unit Link, hingga Asuransi Umum.

Baca juga: Manfaat Asuransi Jiwa: Lindungi Keluarga Hingga Hari Tua


Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 22 Jul 2025

5 Akibat Tidak Punya Catatan Pengeluaran Harian

Baca

Edukasi - 21 Jul 2025

Dapat Warisan Uang Rp1 Miliar? Begini Cara Mengelolanya!

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.
Wealth Management

Wealth Management

Asuransi

Asuransi

Perlindungan demi masa depan yang lebih aman

Download OCBC mobile