Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Berikut ini 7 format buku kas berbeda untuk setiap kebutuhan. Kamu bisa menggunakannya untuk tracking pengeluaran dan pemasukan yang lebih mudah dan rapi.
Buku kas adalah catatan atau laporan keuangan yang digunakan untuk mencatat semua transaksi tunai, baik penerimaan maupun pengeluaran, dalam suatu periode waktu tertentu.
Umumnya istilah buku kas digunakan untuk usaha, baik skala kecil maupun besar. Akan tetapi, fungsi buku kas bersifat universal, sehingga kamu bisa menggunakannya untuk keperluan keuangan pribadi.
Dalam keuangan usaha, buku kas memberikan gambaran tentang kondisi riil perusahaan, apakah rugi, untung, atau sudah saatnya ekspansi. Sementara bagi pribadi, adanya buku kas membantu dalam mengevaluasi keuangan finansial dari bulan ke bulan.
Baca juga: 10 Tips Menabung yang Cepat dan Efektif, Dijamin Anti Gagal!
Contoh Buku Kas Sederhana
Pada prinsipnya, buku kas itu ada beberapa jenis dengan fungsinya masing-masing. Berikut ini beberapa contoh buku kas sederhana yang bisa digunakan sesuai kebutuhan.
1. Buku Kas Harian
Buku kas harian mencatat semua transaksi keluar dan masuk setiap hari. Formatnya biasanya mencakup tanggal, keterangan transaksi, jumlah uang masuk (debit), jumlah uang keluar (kredit), dan saldo akhir.
Buku ini penting untuk memantau arus kas secara real-time. Usaha kecil, warung, hingga organisasi sosial sering menggunakan buku kas harian karena sangat praktis dan mudah dilacak.
2. Buku Kas Umum
Berbeda dari kas harian, buku kas umum digunakan untuk mencatat transaksi berdasarkan klasifikasi anggaran atau sumber dana.
Buku ini umumnya dipakai oleh organisasi atau instansi pemerintah, dan menunjukkan jenis transaksi berdasarkan pos anggaran tertentu (misal: operasional, inventaris, gaji).
3. Buku Kas Bank
Buku kas bank mencatat seluruh transaksi keuangan yang dilakukan melalui rekening bank, seperti setoran, transfer, pembayaran utang, dan biaya administrasi.
Tujuan dari buku kas bank adalah untuk mencocokkan transaksi di bank dengan pembukuan internal (rekonsiliasi bank).
4. Buku Kas Kecil (Petty Cash)
Buku ini digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kecil yang rutin dan tidak memerlukan prosedur panjang, misalnya pembelian ATK, bayar parkir, atau ongkos kirim.
Biasanya diisi dengan dana tetap yang diisi ulang ketika sudah hampir habis. Kas kecil berperan penting memastikan kelancaran operasional karena mudah diakses.
Baca juga: Laporan Keuangan Konsolidasi: Manfaat dan Cara Membuatnya
5. Buku Kas Pribadi
Digunakan oleh individu untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan pribadi sehari-hari. Formatnya bisa sangat sederhana, bahkan hanya kolom tanggal, keterangan, dan nominal.
Jenis buku kas ini penting untuk membantu manajemen keuangan pribadi agar tidak boros. Selain itu, catatan dalam buku ini juga bisa jadi bahan evaluasi terhadap keputusan finansial di masa depan.
6. Buku Kas Proyek
Buku kas proyek digunakan untuk mencatat transaksi yang hanya berkaitan dengan satu proyek tertentu, biasanya proyek yang punya batas waktu dan anggaran.
Buku ini penting untuk memantau efisiensi penggunaan dana proyek dan menghindari pembengkakan biaya.
7. Buku Kas Digital (Spreadsheet/Apps)
Buku kas ini dibuat secara digital, baik lewat Excel, Google Sheets, atau aplikasi pencatat keuangan seperti Buku Warung, Catatan Keuangan Harian, dan lainnya.
Kelebihannya adalah bisa diakses kapan saja, otomatisasi perhitungan, dan mudah dibagikan atau dicetak.
Itulah ulasan mengenai apa itu buku besar pembantu, jenis dan fungsinya. Kamu juga bisa mendapatkan informasi menarik lain seputar keuangan dan perbankan dengan membuka halaman Article OCBC.
Baca juga: Keputusan Investasi: Dasar, Tahapan, dan Tips Melakukannya
