Cari tahu kota mana saja yang punya UMR terkecil di Indonesia dan pelajari cara mengatur keuangan agar tetap cukup untuk kebutuhan harian.
Bicara soal gaji, salah satu topik yang nggak pernah habis dibahas adalah soal UMR atau Upah Minimum Regional. Di Indonesia, jumlah UMR tiap daerah bisa sangat bervariasi. Menariknya, ada beberapa daerah dengan UMR terkecil.
Gaji UMR memang jadi patokan penting, khususnya buat pekerja pemula atau mereka yang baru masuk dunia kerja. Pemerintah menetapkan besaran UMR tiap tahunnya sebagai upaya menjamin penghasilan minimum yang layak untuk hidup di suatu daerah.
Tapi nyatanya, nggak semua provinsi atau kabupaten punya UMR yang tinggi. Malah, beberapa daerah di Indonesia punya standar upah minimum yang masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan kota besar seperti Jakarta atau Surabaya.
Meski menerima UMR terkecil di Indonesia bisa jadi tantangan tersendiri, tapi ini bukan akhir dunia. Kamu perlu perencanaan keuangan yang cermat, sehingga gaji yang terbilang kecil tetap bisa diatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan harian bahkan menyisihkan untuk tabungan.
Nah supaya lebih paham, yuk kita bahas lebih lanjut soal UMR, daerah dengan UMR terkecil serta tips cerdas mengatur gajinya.
Baca Juga: Apa Perbedaan Gaji dan Upah? Pahami 6 Poin Penting Ini
UMR atau Upah Minimum Regional adalah standar upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dan dijadikan sebagai patokan upah terendah bagi para pekerja di suatu wilayah.
Tujuan utamanya untuk menjamin pekerja mendapatkan penghasilan layak dan tidak dieksploitasi. Penentuan UMR biasanya mempertimbangkan beberapa hal seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi daerah, dan kebutuhan hidup layak.
Namun saat ini, secara teknis, UMR (Upah Minimum Regional) sudah tidak digunakan lagi. Secara resmi, dan telah digantikan dengan istilah UMP (Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) sejak terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, yang kemudian diperbarui melalui PP No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan sebagai turunan dari UU Cipta Kerja.
Setelah paham yang dimaksud dengan UMR, sekarang kita masuk ke daftar daerah yang memiliki UMR terkecil di Indonesia. Data ini diambil dari penetapan upah minimum provinsi tahun 2024.
Jawa Tengah kerap menempati posisi UMR terendah secara nasional. Meski begitu, biaya hidup di sini relatif rendah, terutama di daerah-daerah seperti Purwodadi atau Rembang.
Meski dikenal sebagai kota pelajar, DIY punya salah satu UMR terendah. Banyak sektor informal dan industri kreatif di sini yang menggaji di angka tersebut.
Meskipun kota-kota seperti Bandung atau Bekasi memiliki UMK tinggi, di beberapa kabupaten kecil UMRnya tetap rendah.
NTB masih memiliki biaya hidup yang cukup rendah dibandingkan daerah timur lainnya, tapi sektor pertanian dan pariwisata tetap bergeliat.
UMR di Lampung juga masih relatif rendah, terutama di luar Kota Bandar Lampung.
Di Sulawesi Tengah, UMR memang belum setinggi provinsi lain, tapi sejalan dengan struktur ekonominya.
Meski kecil, Bengkulu masih memiliki industri kelapa sawit dan pertanian sebagai sumber penghasilan utama.
NTT juga masuk dalam daftar ini karena sektor industri yang masih berkembang.
Ekonomi di Gorontalo lebih banyak bertumpu pada sektor perikanan dan pertanian, sehingga UMRnya masih rendah.
Ini termasuk yang sedikit lebih tinggi dari yang lain, tapi tetap masuk kategori rendah dibandingkan dengan Jakarta yang UMPnya mencapai lebih dari Rp 5 juta.
Bagi kamu yang tinggal di daerah dengan UMR terkecil di Indonesia, pengaturan keuangan yang tepat sangat penting. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan.
Jangan Cuma mencatat pengeluaran besar. Tulis semua pengeluaran harian sampai hal yang kecil-kecil, seperti beli kopi atau ongkos ojek.
Penuhi dulu kebutuhan primer seperti makan, tempat tinggal dan transportasi sebelum memikirkan hiburan atau keinginan lainnya.
UMR kecil bukan alasan untuk stuck. Banyak peluang freelance, bisnis online, atau kerja paruh waktu yang bisa bantu menambah pemasukan.
Kadang gaji terasa kurang bukan karena jumlahnya, tapi karena cara kita mengelolanya. Jangan tergoda dengan promo atau tren yang bikin boros.
Walau sedikit, biasakan menabung dari penghasilan. Dana darurat sangat penting untuk kondisi tak terduga seperti sakit atau kehilangan pekerjaan.
Kamu dapat menyisihkan dana untuk ditabung dengan membagi penghasilan dengan metode 20-50.30. Alokasikan 20% pendapatan untuk menabung, 50% untuk kebutuhan dalam satu bulan, dan 30% untuk keinginan.
Jika gaji kamu Rp3 Juta, artinya dana yang dapat ditabung adalah Rp600 Ribu. Agar disiplin menabung, kamu dapat membuka Tabungan Berjangka (TAKA) di OCBC mobile.
Bank OCBC menawarkan beberapa produk Tabungan Berjangka (TAKA) yang bisa kamu pilih. Ada TAKA Hadiah, TAKA Bunga, TAKA Bunga Pasti, hingga TAKA Angsuran Tetap.
TAKA OCBC bisa dimulai dengan dana ringan yakti Rp100 Ribu saja per bulan. Selain itu, TAKA OCBC juga memiliki bunga yang kompetitif dan tenor yang fleksibel. Kamu tinggal menyesuaikan dengan kemampuan dan keinginan.
Produk TAKA cocok bagi siapa saja yang ingin disiplin menabung disiplin tanpa harus merasa terbebani. Tak cuma itu, kamu juga akan mendapat berbagai keuntungan jika membuka TAKA di OCBC, apa saja?
Berikut beberapa fitur produk Taka (Tabungan Berjangka) OCBC:
Tinggal dan bekerja di daerah dengan UMR terkecil di Indonesia memang punya tantangan tersendiri. Tapi dengan pengetahuan dan strategi yang tepat, kamu tetap bisa hidup layak bahkan membangun masa depan dari gaji UMR. Semangat!
Baca Juga: Begini Cara Menyimpan Uang Gaji 3 Juta agar Bisa Nabung