Wealth Insight

Reshuffle Kabinet Merah Putih

18 Sep 2025 • Ditulis oleh: Team Wealth Management OCBC

Bagikan Ke

Artikel Card Image
Promo Card Image
Kementrian Pejabat lama Pejabat baru
Menteri Keuangan Sri Mulyani Purbaya Yudhi Sadewa
Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Budhi Gunawan Syafrie Syamsudin (PJS)
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding Mukhtarudin
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi Ferry Juliantono
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo N/A*
Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf
Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak

*)belum diketahui hingga artikel ini dibuat

Berdasarkan pernyataan resmi Menteri Sekretaris Negara, perubahan tersebut dilakukan dengan berbagai pertimbangan setelah dilakukan evaluasi dan masukan dari beberapa pihak.

Dampak terhadap pasar modal

Paska pelantikan pejabat Menteri yang baru, pasar saham dan obligasi bereaksi cukup negatif di awal pekan, walaupun di sesi perdagangan hari Rabu, pasar saham berbalik menguat.

Sejak awal pekan hingga penutupan hari Selasa IHSG melemah -3.03%, imbal hasil obligasi tenor 10 tahun naik 0.68% mengindikasikan terjadi pelemahan dari sisi harga, sementara mata uang Rupiah melemah 0.33%.

Reshuffle Sri Mulyani sebagai menteri keuangan juga pernah terjadi pada bulan Mei 2010, disaat beliau ditunjuk menjadi direktur pelaksana di Bank Dunia. Pasar saham melemah hingga 15% dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, begitu juga dengan pasar obligasi yang mengalami pelemahan harga yang tercermin dari kenaikan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun sebesar 2.13%.

Namun demikian, kondisi pelemahan yang terjadi pada saat reshuffle era Presiden SBY juga dipengaruhi dari memanasnya konflik salah satu bank saat itu, yang dikhawatirkan dapat menyebabkan krisis sistemik dan memudarnya tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem keuangan domestik.

Potensi pasar kedepan

Melihat pergerakan pasar modal saat reshuffle secara historis, volatilitas pasar modal hanya bersifat sementara dan terjadi dalam tempo singkat. Investor cenderung kembali akan melihat potensi perkonomian secara menyeluruh, dan juga melakukan analisa emiten ataupun instrumen keuangan lain yang dinilai memiliki valuasi yang rendah dan memiliki fundamental kuat.

Manfaatkan volatilitas yang terjadi untuk melakukan akumulasi pada reksa dana saham dan obligasi, untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang optimal.

Perlu diingat, bahwa meskipun pandangan ini mencerminkan analisa terbaik kami terkait peluang pasar, dalam menentukan strategi investasi pribadi Anda harus selaras dengan tujuan dan profil risiko. Untuk informasi lebih lanjut terkait produk investasi di OCBC, silahkan klik link berikut: https://www.ocbc.id/id/individu/wealth-management

Catatan Penting:

  1. Informasi ini hanya berupa informasi umum yang tidak memperhitungkan tujuan investasi, kondisi keuangan, atau kebutuhan tertentu Nasabah/Investor atau pihak manapun. Informasi ini bukan dan tidak seharusnya dianggap sebagai suatu penawaran penjualan atau suatu ajakan untuk membeli suatu produk investasi tertentu, dan tidak seharusnya dianggap sebagai suatu nasihat investasi, serta tidak bertujuan untuk membentuk suatu dasar keputusan investasi. Nasabah/Investor wajib memilih dengan hati-hati produk yang akan dipilih.
  2. Informasi ini dipersiapkan oleh Bank dengan mengandung materi informasi dari sumber referensi yang dianggap dapat dipercaya oleh Bank. Namun demikian, Bank tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan semua proyeksi, pendapat atau fakta-fakta statistik lainnya yang tercantum dalam materi informasi tersebut.
  3. Nasabah/Investor harus menetapkan sendiri setiap keputusan investasi sesuai dengan kebutuhan dan strategi investasi dengan mempertimbangkan antara lain peraturan perundang- undangan, pajak, dan akuntansi.
  4. Bank maupun setiap karyawannya tidak bertanggung jawab atas segala kerugian langsung, khusus, tidak langsung, konsekuensial, insidental, atau kerugian atau kerusakan lain dalam bentuk apa pun yang timbul dari penggunaan informasi di sini (termasuk segala kesalahan, kelalaian, atau pernyataan keliru di sini, baik karena kelalaian atau lainnya) atau komunikasi lebih lanjut.
  5. Bank, dan/atau perusahaan afiliasinya, dan/atau karyawan tidak membuat pernyataan atau jaminan (tersurat atau tersirat) atau menerima tanggung jawab atau kewajiban apa pun sehubungan dengan, atau terkait dengan, keakuratan atau kelengkapan informasi dan opini yang terkandung dalam laporan ini atau informasi apa pun yang terkandung dalam laporan ini atau informasi atau opini lainnya yang tetap tidak berubah setelah diterbitkan.
  6. Pencantuman data kinerja masa lalu hanya untuk asumsi perhitungan, sehingga tidak dapat digunakan untuk menjamin kinerja di masa datang.
  7. Informasi ini tidak boleh dipublikasikan, diedarkan, direproduksi atau didistribusikan secara keseluruhan atau sebagian kepada orang lain tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Bank.
  8. Informasi ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Untuk informasi lebih lanjut, harap hubungi TANYA OCBC 1500-999 atau cabang Bank terdekat.
  9. PT Bank OCBC NISP Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan & Bank Indonesia, serta merupakan peserta penjaminan LPS.

Bagikan Artikel Ini?

Produk Terkait

Wealth Management

Wealth Management

Segala Kemudahan Ada
di Satu Genggaman

Nikmati berbagai layanan kartu OCBC sesuai kebutuhan Anda

Artikel Terbaru

Menabung Emas
  • Wealth Insight

Menabung Emas

21 Agu 2025

Fenomena membeli atau menabung emas mulai meningkat belakangan ini di berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Berikut adalah tiga alasan mengapa melakukan investasi emas cukup menjanjikan saat ini

Akankah ketua Fed yang baru mengubah prospek pasar?
  • Wealth Insight

Akankah ketua Fed yang baru mengubah prospek pasar?

14 Agu 2025

Kebijakan moneter AS merupakan pendorong utama perekonomian AS dan pasar global, apa yang dilakukan dan dikatakan oleh Federal Reserve AS (Fed) dapat berdampak signifikan terhadap prospek ekonomi.

Pandangan Investasi di Semester II
  • Wealth Insight

Pandangan Investasi di Semester II

18 Jul 2025

Selama semester pertama 2025, aset berisiko tetap berkinerja positif meskipun terjadi turbulensi akibat perang tarif dan konflik geopolitik. Kami melihat prospek konstruktif untuk semester kedua 2025, karena Gedung Putih beralih dari ketegangan perdagangan, ke arah kebijakan yang mendorong pertumbuhan dan potensi pemangkasan suku bunga Fed seiring melambatnya pertumbuhan.

Krisis Timur Tengah – Apakah akan merusak pasar?
  • Wealth Insight

Krisis Timur Tengah – Apakah akan merusak pasar?

25 Jun 2025

Meletusnya konflik militer antara Israel dan Iran pada Jumat, 13-Juni menambahkan kekhawatiran pasar, dan kini investor terus mencermati perkembangan lebih lanjut dari konflik tersebut, yang akan menjadi panduan sepekan kedepan.

Kemudahan Transaksi Perbankan di Ujung Jari

Download OCBC mobile sekarang!