Pelajari 5 cara mudah mengenali uang palsu dengan cepat. Simak ciri fisik dan visual yang bisa dicek langsung tanpa alat khusus.
Pernahkah kamu mendengar cerita orang yang dirugikan karena tidak sadar menerima uang palsu? Peredaran uang palsu memang masih menjadi masalah yang sering merugikan masyarakat.
Jika tidak waspada, siapa saja bisa terkena dampaknya, mulai dari kerugian finansial hingga persoalan hukum bila tanpa sadar mengedarkannya kembali. Kabar baiknya, mengenali uang palsu sebenarnya tidak susah.
Kamu tidak perlu alat pendeteksi khusus, cukup dengan mengandalkan panca indra dan sedikit ketelitian. Uang asli yang dikeluarkan Bank Indonesia punya ciri khas tertentu yang sulit ditiru.
Berikut 5 cara mudah mengenali uang palsu agar kamu lebih aman saat bertransaksi.
Baca Juga: Uang Kartal: Fungsi, Jenis, dan Perbedaan dengan Giral
Langkah pertama adalah meraba. Uang asli dicetak menggunakan teknik khusus bernama intaglio, sehingga beberapa bagian terasa kasar dan timbul saat disentuh. Bagian yang paling jelas biasanya ada pada angka nominal, tulisan "Negara Kesatuan Republik Indonesia", serta gambar pahlawan.
Sebaliknya, uang palsu sering dicetak dengan printer biasa atau sablon sederhana, sehingga permukaannya terasa halus. Jika kamu tidak merasakan tekstur timbul ketika diraba, patut waspada bahwa uang itu bisa saja palsu.
Setiap uang asli memiliki watermark berupa bayangan wajah pahlawan atau pola tertentu yang akan terlihat saat diterawang ke arah cahaya. Selain itu, ada pula electrotype atau tulisan angka kecil yang menjadi bagian dari watermark.
Pada uang palsu, watermark biasanya buram, tidak detail, atau bahkan diganti dengan gambar samar yang ditempel. Coba terawang uang kertas yang kamu terima, jika bayangan terlihat jelas dan rapi, besar kemungkinan uang tersebut asli.
Ciri berikutnya adalah benang pengaman. Uang asli menggunakan benang tipis berwarna gelap atau berkilau yang tertanam di dalam kertas. Benang ini akan terlihat utuh bila diterawang, dan pada beberapa pecahan, benang tersebut bisa berubah warna dengan sudut pandang tertentu.
Uang palsu sering menirunya dengan cara mencetak garis tipis di permukaan uang, sehingga terlihat tidak menyatu. Jika kamu sentuh, garis ini terasa datar dan mudah terkelupas. Jadi, pastikan selalu amati dengan teliti keberadaan benang pengaman sebelum menerima uang.
Salah satu ciri modern pada uang asli adalah tinta khusus yang disebut Optical Variable Ink. Caranya gampang, angkat uang dan miringkan. Angka nominal tertentu akan berubah warna, misalnya dari hijau ke biru atau sebaliknya.
Pada uang palsu, ciri ini sangat sulit ditiru. Tinta yang digunakan biasanya tidak berubah warna meskipun sudah dimiringkan. Jadi, bila kamu melihat angka nominal tetap sama warnanya dari berbagai sudut, lebih baik curiga dan berhati-hati.
Selain watermark dan benang pengaman, uang asli juga punya fitur rectoverso, yaitu gambar saling mengisi antara sisi depan dan belakang. Saat uang diterawang, potongan gambar itu akan bertemu dan membentuk pola atau angka yang sempurna.
Uang palsu umumnya gagal menirunya dengan baik. Pola rectoverso terlihat tidak nyambung, bergeser, atau bahkan ganda. Mengetes uang dengan cara diterawang adalah langkah sederhana namun sangat efektif untuk membedakan asli dan palsu.
Daripada repot terus-menerus memastikan uang kertas yang kamu terima asli atau palsu, sebenarnya ada cara yang lebih aman dan praktis yaitu bertransaksi secara digital.
Dengan menggunakan layanan perbankan modern seperti OCBC mobile, kamu bisa melakukan transfer, pembayaran tagihan, hingga top up e-wallet langsung dari smartphone tanpa harus khawatir soal peredaran uang palsu.
Selain keamanan yang lebih terjamin, kamu juga akan mendapatkan pengalaman transaksi yang cepat, nyaman, serta berbagai promo menarik yang bikin pengelolaan keuangan jadi lebih menyenangkan.
Yuk, mulai biasakan transaksi digital yang lebih cerdas bersama OCBC mobile!
Baca Juga: Uang: Pengertian, Sejarah, Jenis, Fungsi, dan Manfaatnya