Mobil listrik terlihat hemat, tapi ada biaya tersembunyi yang jarang disadari. Yuk cek apa saja pengeluaran tambahannya sebelum beli!
Punya mobil listrik merupakan keputusan tepat yang berorientasi pada masa depan. Seperti yang diketahui, mobil listrik atau electric vehicle dinilai sebagai kendaraan masa depan karena lebih ramah lingkungan dan hemat energi.
Secara harga, mobil listrik cenderung lebih tinggi ketimbang mobil konvensional dengan jenis dan fitur serupa. Perbedaan harga ini disebabkan oleh biaya teknologi baterai dan komponen listrik lainnya yang masih relatif tinggi.
Meskipun demikian, mobil listrik juga punya kelebihan, yaitu biaya operasional yang lebih rendah daripada mobil konvensional.
Listrik sebagai sumber tenaga cenderung lebih murah daripada bahan bakar fosil, dan biaya pengisian daya listrik per mil jauh lebih rendah daripada biaya bahan bakar bensin atau diesel.
Baca juga: 10 Rekomendasi Mobil 100 Jutaan dengan Kualitas Terbaik
Saat ini ada banyak sekali brand dan pabrikan mobil listrik di pasar Indonesia. Setiap brand menawarkan keunggulan masing-masing, dengan harga yang juga sangat variatif.
Melansir berbagai sumber, rata-rata harga mobil listrik di Indonesia berkisar antara Rp350 - 700 Juta. Namun ada pula mobil listrik yang dibanderol seharga Rp180 Juta untuk paling bawah, dan ada yang sampai di atas Rp2 Miliar.
Jika tertarik beli mobil listrik, pastikan kamu menghitung dengan sangat jeli. Pasalnya, dana yang akan dikeluarkan nggak cuma seharga mobil saja, tapi juga biaya-biaya lain sebagai berikut.
Mobil listrik membutuhkan tempat pengisian daya yang memadai. Instalasi charger di rumah bisa memerlukan upgrade daya listrik, kabel khusus, dan perangkat charging standar pabrikan.
Selain biaya pasang, kamu juga harus siap bayar biaya penambahan daya PLN jika rumah belum mendukung. Memahami kebutuhan teknis ini sejak awal membuat pengalaman memiliki mobil listrik lebih nyaman tanpa drama listrik turun saat ngecas.
Mobil listrik memang lebih hemat dibanding membeli bensin secara rutin. Namun biaya listrik pasti naik karena frekuensi pengecasan bergantung pada jarak tempuh harian.
Perhitungan kasar biaya per kWh harus dipahami sejak awal agar kamu bisa mengatur pola penggunaan dan anggaran bulanan. Semakin disiplin memonitor konsumsi daya, semakin efisien pengeluaran kamu untuk mobil ini.
Mobil listrik tidak memerlukan penggantian oli mesin seperti mobil bensin. Meski begitu, komponen seperti baterai, sistem pendingin baterai, brake system, sampai perangkat elektronik tetap butuh pengecekan berkala.
Service resmi untuk mobil listrik biasanya lebih mahal karena teknologinya masih baru. Perawatan yang teratur menjaga performa baterai tetap optimal dan mencegah kerusakan besar yang biayanya jauh lebih tinggi.
Baterai adalah komponen paling mahal dalam mobil listrik, dan setiap baterai punya umur pakai. Umumnya baterai bisa bertahan 5-8 tahun, tapi tetap ada risiko penurunan kapasitas.
Memiliki rencana cadangan dana untuk penggantian baterai adalah langkah finansial yang bijak. Semakin baik pola charging, semakin panjang umur baterai sehingga tidak perlu buru-buru mengeluarkan biaya besar.
Meski ada banyak titik charging publik, sebagian besar menerapkan tarif tertentu. Beberapa tempat menyediakan layanan gratis, tetapi akses premium atau area parkir EV di pusat kota bisa menambah biaya yang akumulatif.
Strategi menggunakan kombinasi charger rumah dan publik membantu mengoptimalkan kenyamanan dan pengeluaran. Kebiasaan ini juga mengurangi risiko kehabisan daya saat berada di luar rumah.
Baca juga: Ini dia 7 syarat kredit Mobil yang Penting untuk Dipahami
Gimana, masih tertarik beli mobil listrik setelah tahu beberapa biaya tersembunyi di atas? Jika iya, kamu bisa beli mobil listrik secara kredit loh. Berikut penjelasannya!
Sama seperti pengajuan kredit pada umumnya, kamu tetap perlu menyiapkan persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak dealer atau leasing untuk kredit mobil.
Secara umum, syarat pengajuan kredit motor listrik tidak berbeda dengan kredit motor biasa. Berikut beberapa syarat yang diperlukan:
Cara pengajuan kredit cukup mudah, kamu hanya perlu membawa semua dokumen tersebut ke dealer mobil listrik. Nanti akan ada petugas yang memproses pengajuan tersebut.
Besar atau kecilnya cicilan kredit mobil listrik akan ditentukan dengan berapa uang muka dan tenor yang kamu pilih. Semakin besar DP, maka cicilan pun akan semakin kecil.
Misalnya kamu membeli motor listrik dengan harga Rp300 Juta, dengan DP 20%, tenor 3 tahun, dan suku bunga 10% per bulan. Maka perhitungannya sebagai berikut:
Maka cicilan yang perlu kamu bayar untuk membeli mobil listrik tersebut adalah Rp8.670.000 per bulan selama 36 bulan.
Nah, untuk kamu yang sudah siap kredit mobil listrik, yuk manfaatkan KPM OCBC yang menawarkan suku bunga ringan, tenor hingga 5 tahun, dan pengajuan yang mudah.
Sebagai catatan, keuntungan beli mobil dengan KPM OCBC hanya bisa dirasakan bagi kamu yang sudah tergabung dalam layanan Nyala Payroll.
Layanan Nyala Payroll merupakan sebuah layanan untuk Nasabah Payroll OCBC yang ingin mendapatkan kemudahan dalam melakukan transaksi perbankan, mengembangkan asset, dan menikmati manfaat gaya hidup.
Kamu perlu memiliki rekening tabungan di OCBC untuk menjadi bagian dari layanan Nyala Payroll ini!
Setelah menjadi bagian dari Nyala Payroll, kamu bisa langsung mengajukan KPM OCBC dengan syarat sebagai berikut:
Ajukan KPM OCBC sekarang juga untuk mendapatkan kemudahan dalam memiliki mobil impian!
Baca juga: 5 Cara Perhitungan Pelunasan Kredit Dipercepat dan Contohnya