Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Advance payment adalah salah satu metode pembayaran terbaik untuk ekspor impor. Kenali lebih jauh pengertian dan keuntungannya berikut ini.
Advance payment adalah salah satu jenis metode pembayaran ekspor yang menguntungkan bagi eksportir. Dengan adanya advance payment, produksi barang bisa lebih lancar, karena bahan bakunya didanai melalui pembayaran di muka. Selengkapnya tentang pengertian advance payment dan keuntungannya akan OCBC NISP terangkan berikut ini.
Advance payment adalah salah satu metode pembayaran paling umum digunakan dalam transaksi jual beli internasional. Di dunia ekspor impor, arti advance payment adalah pembayaran di muka oleh pemesan barang (importir) kepada pembuat barang (eksportir), dengan jumlah 100% atau kurang dari itu.
Meski sering dilakukan, advance payment adalah transaksi dengan risiko tinggi, terutama dari sisi importir. Oleh sebab itulah, transaksi advance payment biasanya memerlukan surat kontrak, yang disebut dengan advance payment bond. Pihak-pihak yang wajib menandatangani advance payment bond adalah importir, eksportir, dan pihak in-between transaksi (seperti pengirim, pengurus kepabeanan, dan sebagainya).
Bagi Anda yang ingin berbisnis di skala internasional, memahami mekanisme advance payment adalah satu hal wajib. Jika Anda seorang importir, Anda perlu memahami advance payment agar tidak mudah dirugikan di kemudian hari. Sebaliknya jika Anda jadi eksportir, Anda dapat memanfaatkan peluang advance payment untuk suntikan modal produksi.
Secara detailnya, mekanisme transaksi advance payment adalah sebagai berikut:
Pertama, importir akan menghubungi eksportir guna mengajukan advance payment untuk barang pesanan. Jika Anda seorang eksportir, Anda juga bisa mengajukan ini kepada importir.
etelah mencapai kesepakatan, importir akan menunjuk notaris lokal. Menghubungi eksportir, mengurus administrasi impor, menghitung total pembayaran, dan menyusun advance payment bond adalah beberapa tugas notaris tersebut.
Setelah advance payment bond tersusun, notaris lokal akan meminta eksportir menandatangani perjanjian di atas materai. Advance payment bond yang sudah ditandatangani kemudian diteruskan ke pihak importir.
Setelah importir menerima advance payment bond, importir akan mencairkan pembayaran sesuai nominal tertera dalam surat kontrak tersebut. Selanjutnya, eksportir wajib menyelesaikan produksi sesuai advance payment bond. Jika tidak, maka perjanjian bisa batal dan eksportir wajib mengembalikan pembayaran.
Setelah membahas apa itu advance payment dan mekanismenya, kali ini kita akan membahas keunggulan advance payment. Faktanya, advance payment adalah transaksi yang lebih menguntungkan eksportir daripada importir. Selengkapnya tentang keuntungan advance payment adalah sebagai berikut.
Eksportir Mendapat Modal Lebih Dulu
Keuntungan pertama dan utama advance payment adalah eksportir mendapat modal lebih dulu. Modal di awal ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan operasional bisnis. Jika Anda seorang eksportir pemula, mendapat advance payment akan sangat membantu proses produksi. Karena Anda tidak perlu susah payah menyediakan modal produksi sendiri di awal.
Barang Terjamin Tidak Akan Mengalami Refund
Keunggulan berikutnya advance payment adalah barang terjamin tidak akan mengalami refund/pengembalian, apapun kondisinya saat dikirim. Meski merasa kurang puas, importir akan kesulitan melakukan refund barang karena pembayaran sudah dilakukan di awal. Hal ini menguntungkan bagi eksportir, tapi tidak bagi importir barang.
Importir Tidak Perlu Repot Membayar Berbagai Biaya
Satu-satunya keuntungan advance payment bagi importir adalah tidak perlu kesulitan membayar berbagai biaya tambahan, seperti biaya pabean, pengiriman, sampai pajak. Saat importir memberikan advance payment, biasanya seluruh biaya impor akan dimasukkan dalam kesepakatan advance payment bond. Importir tinggal menunggu barang jadi sampai ke alamatnya saja, tanpa harus membayar administrasi ini itu.
Dibalik keuntungannya, advance payment adalah transaksi dengan berbagai kelemahan. Oleh karena itu, pastikan Anda dan pihak luar negeri punya komunikasi baik sebelum melakukan transaksi advance payment. Selengkapnya tentang kelemahan advance payment adalah sebagai berikut.
Memerlukan Surat Kesepakatan
Kelemahan pertama advance payment adalah memerlukan advance payment bond. Jika Anda menjadi importir, Anda perlu bekerjasama dengan partner legal di negara asal impor untuk mengurus surat kesepakatan tersebut. Ini akan sulit dilakukan jika Anda tidak bisa berbahasa asing atau tidak punya jaringan pertemanan di negara impor.
Pihak Importir yang Menerima Risiko
Kelemahan berikutnya advance payment adalah importir menjadi satu-satunya pihak penerima beban risiko, apalagi jika importir tidak mengetahui profil dan rekam jejak eksportir sebelumnya. Guna meminimalisasi risiko, advance payment bond adalah satu-satunya yang dapat diandalkan importir.
Importir Kesulitan Mengajukan Klaim Produk
Jika pembayaran dilakukan secara advance payment, maka importir akan kesulitan mengajukan klaim saat produk pesanannya tidak memuaskan. Importir akhirnya tidak punya opsi selain menerima pesanan sesuai keadaan saat datang, karena mengirimnya kembali ke negara asal juga membutuhkan biaya.
Eksportir Dapat Masalah Jika Gagal Mematuhi Advance Payment Bond
Advance payment bond adalah satu-satunya alat pelindung yang dapat dimanfaatkan importir dari kerugian. Jika eksportir gagal menjalankan kesepakatan dalam advance payment bond, maka eksportir akan mendapat banyak masalah.
Kemungkinan barang dikembalikan memang minim, tapi eksportir berisiko dimasukkan daftar blacklist perdagangan internasional. Akibatnya, di masa depan eksportir tidak akan bisa melakukan transaksi internasional lagi.
Demikian penjelasan dari OCBC NISP tentang pengertian advance payment, mekanisme, pro kontra, dan biaya-biaya yang bisa di-cover-nya! Advance payment adalah salah satu opsi pembayaran ekspor paling sering dipakai pebisnis, sehingga tidak ada salahnya jika Anda ingin mencobanya ya!
