Kenali 7 fakta penting soal biaya hidup di Australia agar kamu bisa mempersiapkan keuangan dengan matang sebelum berangkat.
Kalau kamu sedang merencanakan untuk tinggal, studi atau bekerja di Australia, sangat penting untuk mengetahui seberapa besar biaya hidup di Australia Jangan sampai kamu kaget ternyata pengeluaran bulanan bisa bikin kantong jebol.
Australia memang dikenal sebagai salah satu negara maju dengan kualitas hidup tinggi. Tapi, seperti banyak negara maju lainnya, kualitas hidup baik akan sebanding dengan biaya hidup yang tidak murah.
Jadi, untuk kamu yang punya rencana menetap atau bahkan hanya singgah beberapa bulan di Australia, perlu banget untuk memiliki perencanaan keuangan yang matang.
Sebelum melakukan perencanaan, kamu perlu tahu fakta apa saja terkait biaya hidup di Australia berikut ini:
Baca Juga: Cara, Syarat, Jenis dan Biaya Membuat Visa Australia
Mengetahui biaya hidup di Negeri Kanguru ini bukan cuma penting, tapi bisa jadi penentu suksesnya rencana kamu tinggal di sana. Tanpa estimasi biaya yang jelas, kamu bisa kehabisan tabungan lebih cepat dari perkiraan. Apalagi kalau budgetmu terbatas.
Maka dari itu, memahami komponen pengeluaran utama bisa membantu kamu untuk menyesuaikan gaya hidup selama di Australia. Mulai dari memilih tempat menginap yang sesuai budget, hingga menyusun strategi menabung atau mengambil kerja sampingan.
Sebelum ulai menyusun anggaran, ada baiknya kamu mengetahui lebih dulu apa saja biaya yang akan dikeluarkan selama di Australia. Berikut adalah 7 fakta penting soal biaya hidup di Australia yang wajib kamu tahu dan persiapkan mulai dari sekarang.
Kalau kamu tinggal di kota besar seperti Sydney, Melbourne, atau Brisbane, siap-siap untuk pengeluaran yang besar. Biaya sewa tempat tinggal di sana bisa dikatakan cukup mahal.
Rata-rata harga sewa kamar di apartemen bersama sekitar AUD 200-400 per minggu, atau sekitar Rp 2,2 juta – Rp 4,4 juta. Tapi jangan khawatir, ada alternatif lebih hemat yakni tinggal di pinggiran kota atau ikut program share house.
Urusan makan bisa cukup fleksibel, tergantung seleramu. Makan di restoran atau food court umumnya menghabiskan sekitar AUD 12-25 sekali makan, atau sekitar Rp 130 ribu – Rp 275 ribu.
Anggaran makan dapat lebih hemat kalau kamu bisa masak sendiri. Biaya belanja mingguan di sana bisa lebih murah, sekitar AUD 60-100 per minggu atau sekitar Rp 660 ribu – Rp 1,1 juta. Kamu bisa belanja bahan makanan di supermarket dengan berbagai diskon.
Transportasi umum di Australia termasuk salah satu yang paling rapi dan efisien. Tapi, kamu tetap perlu membuat rencana anggaran untuk kartu transportasi. Pengeluaran mingguan untuk transportasi bisa mencapai AUD 30-60 (Rp 330 ribu – Rp 660 ribu).
Untuk pelajar, biasanya tersedia potongan harga khusus yang cukup membantu. Selain itu, beberapa kota besar cukup ramah untuk pesepeda. Jadi kamu bisa menghemat biaya dengan naik sepeda atau jalan kaki.
Tagihan bulanan untuk listrik, air dan gas biasanya tergantung pada musim dan penggunaan. Rata-rata total biaya ini bisa berkisar antara AUD 100-200 per bulan, atau sekitar Rp 1,1 juta – Rp 2,2 juta.
Sementara itu untuk internet di rumah, biasanya dikenakan biaya sekitar AUD 60-80 per bulan. Biaya ini sekitar Rp 660 ribu – Rp 880 ribu. Beberapa akomodasi sudah termasuk internet, tapi pastikan ini sebelum kamu menyewa tempat.
Pemerintah Australia mewajibkan pelajar internasional memiliki Overseas Student Health Cover (OSHC). Biaya OSHC per tahun biasanya sekitar AUD 450-600 (Rp 5 juta – Rp 6,6 juta), tergantung durasi studi dan provider yang kamu pilih.
Kalau kamu bukan pelajar, asuransi kesehatan pribadi juga sangat dianjurkan. Tanpa asuransi, biaya berobat bisa sangat mahal. Misalnya, sekali konsultasi dokter umum saja bisa mencapai AUD 80-100 atau sekitar Rp 880 ribu – Rp 1,1 juta.
Meski gaya hidup tiap orang berbeda, tetap penting untuk menyisihkan anggaran untuk hiburan. Misalnya ingin nonton film, dengan tiket bioskop sekitar AUD 15-25 atau Rp 165 ribu – Rp 275 ribu.
Kalau mau tetap hemat, kamu bisa eksplor tempat-tempat publik yang biasanya nggak berbayar. Kamu bisa pergi ke pantai, taman kota atau mengunjungi festival-festival gratis.
Kebutuhan harian seperti sabun, pasta gigi, shampoo, hingga deterjen bisa menghabiskan sekitar AUD 40-70 per bulan. Biaya ini sekitar Rp 440 ribu – Rp 770 ribu tergantung gaya belanja kamu.
Untuk belanja barang pribadi dan perlengkapan rumah, kamu bisa mampir ke toko-toko murah yang menawarkan banyak pilihan dengan harga terjangkau. Belanja hemat bukan berarti harus mengorbankan kualitas, asal kamu pintar dalam memilih barang.
Tinggal di Australia memang menawarkan banyak peluang dan pengalaman baru. Tapi agar semua berjalan lancar dan aman, kamu harus tahu dan siap dengan biaya hidup di sana.
Karena itu, agar plan kamu lebih disiplin, yuk aktifkan fitur Life Goals di OCBC mobile. Dengan fitur ini, kamu bisa memulai perencanaan finansial untuk tinggal di Australia.
Di fitur ini, kamu juga bisa memilih instrumen investasi agar dana terkumpul, salah satunya dengan TAKA dari OCBC mobile. Dengan TAKA, kamu bisa menabung dengan target yang kamu tentukan sendiri.
Kamu juga bisa memilih mata uang yang ingin kamu tabung. Bisa Rupiah, USD, dan SGD. Dan yang paling menyenangkan adalah tabungan berjangka ini bebas biaya administrasi bulanan.
Syarat untuk membuka rekening TAKA juga sangat mudah. Kamu cuma perlu KTP, NPWP (untuk WNI), KIMS/KITAS/KITAP (untuk WNA), memiliki rekening OCBC, dan bisa langsung setor dana sesuai target dana pilihan.
Kalau kamu sudah pakai aplikasi OCBC mobile, kamu juga bisa langsung membuka TAKA lewat aplikasi loh. Lalu selama di Australia, untuk bertransaksi dengan AUD, kamu bisa menggunakan rekening valas Nyala Global Debit dari OCBC.
Dengan Nyala Globar Debit, kamu tak perlu lagi ribet dengan menukar rupiah ke AUD. Praktis banget kan? Yuk buruan wujudkan mimpimu untuk liburan ke Australia bersama OCBC mobile!
Baca Juga: 10 Aktivitas untuk Merasakan Pengalaman Seperti Warlok Australia