Kamu sering pakai kartu kredit? Pelajari juga efek over limit di laporan keuangan dan cara mengatur pemakaian kartu dengan aman.
Memiliki kartu kredit memang bisa sangat membantu. Apalagi saat keuangan sedang seret atau ada kebutuhan mendesak. Tapi di balik kemudahan itu, ada risiko over limit. Lalu apa artinya kalau terjadi over limit?
Over limit sering terjadi tanpa disadari, terutama jika kamu kerap memakai kartu kredit untuk belanja online, membayar cicilan atau auto debit langganan streaming. Satu dua transaksi kecil bisa saja menjadi pemicu hal ini.
Maka dari itu, sangat penting untuk memahami apa sebenarnya over limit dan apa saja dampaknya. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut ini.
Over limit artinya penggunaan kartu kredit yang melebihi batas maksimum yang sudah ditentukan oleh pihak penerbit kartu atau bank. Limit ini ditentukan berdasarkan profil finansial pemilik kartu. Misalnya penghasilan hingga riwayat kredit.
Sementara itu, over limit dibagi menjadi dua jenis yaitu:
Ini bisa terjadi saat kamu secara sadar melakukan transaksi yang membuat total penggunaan kartu melampaui limit. Contohnya, limit kartu kredit kamu Rp 10 juta tapi kamu menghabiskan Rp 11 juta karena masih merasa saldo cukup.
Ini biasanya terjadi karena bunga, biaya administrasi atau denda keterlambatan yang otomatis ditambahkan ke tagihan. Jadi tanpa kamu sadari, tiba-tiba jumlah tagihan melampaui limit.
Baca juga: Kartu Kredit Sang Juru Selamat Kaum Urban
Banyak orang mengira over limit hanya sebatas denda kecil, padahal efeknya bisa lebih panjang dan ribet. Berikut ini beberapa dampak dari over limit yang perlu kamu waspadai.
Hampir semua penerbit kartu kredit menetapkan denda jika pemakaian melebihi limit yang ditentukan. Nominal dendanya berkisar antara Rp150.000 hingga Rp500.000 tergantung kebijakan bank.
Skor kredit kamu bisa terdampak jika terlalu sering mengalami over limit. Lembaga keuangan menilai ini sebagai tanda bahwa kamu nggak bisa mengelola utang dengan bailk. Skor kredit yang turun bisa menyulitkan kamu saat ingin mengajukan pinjaman ke bank.
Saat kamu over limit dan tidak melunasi tagihan secara penuh, bunga akan terus berjalan. Ditambah lagi dengan biaya-biaya tambahan lainnya. Maka saldo utang bisa membengkak dalam waktu singkat.
Kalau bank sudah mengunci limit penggunaan karena kamu melebihi batas maksimum, maka transaksi berikutnya bisa langsung ditolak. Situasi ini sering membuat malu, apalagi kalau kamu sedang berada di kasir atau butuh transaksi cepat.
Kalau kondisi over limit dibiarkan terlalu lama dan nggak ada pembayaran sama sekali, kartu kredit kamu bisa diblokir sementara oleh pihak bank. Jika sudah begini, kamu harus segera menghubungi pihak bank dan melakukan pelunasan lebih dulu.
Ketika terjadi over limit, jangan menunggu sampai dompet kamu benar-benar kosong baru mulai waspada. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya.
Salah satu penyebab over limit yang paling umum adalah nggak tahu sisa limit. Saat ini hampir semua bank menyediakan aplikasi mobile banking, yang bisa kamu gunakan untuk memeriksa sisa limit. Jangan tunggu akhir bulan, biasakan cek rutin setelah transaksi besar atau seminggu sekali.
Langkah berikutnya adalah memasang notifikasi real time saat transaksi. Dengan cara ini, kamu akan langsung mengetahui berapa jumlah yang baru saja dibelanjakan dan sisa limit yang tersedia. Jadi kamu nggak khawatir akan kelupaan.
Membayar tagihan kartu kredit hanya dengan jumlah minimum memang terlihat ringan, namun bisa memicu penumpukan bunga dan biaya tambahan. Hal ini secara tidak langsung bisa membuat kartu over limit.
Meksi limit kartu kredit besar, bukan berarti kamu wajib menghabiskannya. Coba tetapkan batas pribadi yang lebih rendah dari limit bank. Cara ini efektif untuk mencegah penggunaan berlebih dan memberi ruang aman dari risiko over limit.
Kalau kamu merasa sering hampir menyentuh limit, bukan berarti langsung minta naik limit ke bank. Evaluasi dulu, apakah itu karena kebutuhan penting atau sekadar gaya hidup konsumtif. Tujuannya agar pengeluaran masih terkontrol.
Mengelola kartu kredit dengan bijak adalah kunci utama agar finansial tetap sehat. Memahami over limit artinya kamu mau mengenali risiko yang bisa muncul sehingga kamu juga terhindar dari sumber masalah keuangan.
Saat ini ada banyak sekali jenis kartu kredit sehingga membuat banyak orang bingung memilih. Namun jika kamu menginginkan kartu kredit yang menguntungkan, kamu bisa mencoba kartu kredit OCBC.
Ada lima jenis kartu kredit yang bisa kamu dipilih, yaitu Kartu Kredit Nyala OCBC, OCBC Titanium, OCBC Nyala Platinum, Kartu Kredit 90°N, dan OCBC Voyage.
Semua produk kartu kredit OCBC itu punya kelebihannya masing-masing yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Sebagai contoh adalah OCBC Nyala Platinum yang menawarkan banyak keuntungan.
OCBC Nyala Platinum merupakan satu-satunya kartu kredit auto-cuan yang bisa membantumu meraih #FinanciallyFit.
Bagaimana tidak? Kartu kredit ini menawarkan banyak kemudahan, salah satunya adalah langsung bisa digunakan berbelanja online meski belum menerima kartu fisiknya.
Dengan begitu, kamu bisa langsung mendapat manfaat kartu kredit meski belum menerima kartunya. Hal ini bisa dilakukan karena fitur aktivasi online melalui OCBC mobile dengan cara yang sangat mudah:
Selain aktivasi untuk transaksi online, OCBC Nyala Platinum juga menawarkan banyak keuntungan lain, seperti:
Segera download OCBC mobile untuk menikmati kemudahan dalam menggunakan Nyala Kartu Kredit tersebut!
Baca juga: Memahami 10 Manfaat Kartu Kredit Bagi Pengguna, Yuk Simak!