Hemat biaya dan energi? Lihat perbandingan rumah minimalis dan klasik supaya pilih hunian yang paling menguntungkan.
Tren hunian modern kini semakin mengarah pada pilihan yang lebih praktis dan efisien. Tak heran jika rumah minimalis semakin digemari, terutama oleh kalangan muda dan keluarga urban. Gaya arsitektur yang menekankan kesederhanaan ini dinilai menarik dan ekonomis.
Desain rumah bukan hanya tentang estetika. Pilihan gaya juga sangat berpengaruh terhadap biaya, baik itu biaya pembangunan awal, perawatan rutin, maupun efisiensi penggunaan energi di dalam rumah. Dalam hal ini, rumah minimalis sering dianggap lebih unggul.
Sementara itu, rumah dengan gaya klasik tetap memiliki penggemarnya sendiri. Terutama bagi mereka yang menyukai nuansa elegan dan penuh detail. Namun, ketika bicara soal pengeluaran, mana yang lebih hemat? Rumah minimalis atau klasik?
Memahami perbedaan karakteristik antara dua gaya ini bisa menjadi pertimbangan penting saat menentukan pilihan. Supaya lebih jelas, kita bahas lebih lanjut masing-masingnya.
Baca Juga: 7 Perbedaan KPR Subsidi dan Nonsubsidi sebelum beli rumah
Rumah minimalis memiliki filosofi “less is more” yang tercermin dari desainnya yang bersih, rapi dan fungsional. Umumnya, rumah jenis ini dibangun dengan bentuk-bentuk geometris sederhana tanpa terlalu banyak ornamen.
Misalnya, alih-alih menggunakan marmer atau ukiran kayu mahal, rumah minimalis lebih sering mengandalkan beton, kaca, dan baja ringan yang harganya lebih terjangkau dan proses pemasangannya lebih cepat.
Rumah minimalis juga sering mengedepankan pencahayaan alami dan ventilasi yang baik. Secara tidak langsung, desain seperti ini membantu menekan pengeluaran listrik sehari-hari. Gaya ini cocok untuk masyarakat yang ingin punya hunian nyaman tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Di sisi lain, rumah dengan gaya klasik memang selalu memiliki daya tarik tersendiri. Ciri khas desain ini terletak pada tampilan yang megah, dengan banyak elemen dekoratif. Namun di balik keindahannya, rumah klasik membutuhkan perhatian lebih dari sisi anggaran.
Membangun rumah klasik pun tidak bisa sembarangan. Butuh tukang atau kontraktor dengan keahlian khusus agar hasil akhirnya sesuai desain yang diinginkan. Prosesnya pun cenderung lebih lama dibandingkan rumah minimalis karena banyak detail yang harus dikerjakan dengan presisi.
Setelah selesai dibangun, rumah klasik juga memerlukan perawatan ekstra. Ornamen kayu harus dirawat rutin agar tidak dimakan rayap, cat harus lebih sering diperbarui, serta kebersihan tiap sudut rumah harus dijaga agar kemewahan rumah tidak cepat memudar. Semua ini tentu butuh dana tambahan secara berkala.
Untuk benar-benar memahami mana yang lebih hemat, kita harus melihat perbedaan keduanya dari berbagai aspek.
1. Tampilan dan Desain
Rumah minimalis menonjolkan kesederhanaan dan fungsionalitas, sedangkan rumah klasik mengedepankan kemewahan dan keindahan detail. Tampilan ini tentu akan berpengaruh pada biaya dekorasi interior maupun eksterior.
2. Ukuran dan Penataan Ruang
Rumah minimalis biasanya lebih compact dan memaksimalkan fungsi setiap ruangan. Sementara rumah klasik cenderung lebih luas dengan ruangan-ruangan yang terpisah jelas. Semakin luas dan kompleks, maka akan besar pula biaya pembangunan dan perawatannya.
3. Efisiensi Energi dan Lingkungan
Banyak rumah minimalis saat ini dirancang dengan konsep ramah lingkungan, seperti pencahayaan alami yang maksimal dan ventilasi yang baik. Hal ini membuat tagihan listrik bisa ditekan. Sebaliknya, rumah klasik seringkali memerlukan lampu tambahan, AC dan sistem pencahayaan lebih rumit yang bikin pengeluaran listrik meningkat.
Kalau kita bicara dari sisi pengeluaran, rumah minimalis jelas lebih hemat dibanding rumah klasik. Mulai dari proses pembangunan, penggunaan material, hingga biaya perawatan jangka panjang, semua bisa ditekan dengan gaya rumah minimalis. Tapi kalau ingin hunian mewah, elegan dan tidak masalah dengan budget besar, rumah klasik jadi pilihan yang tepat.
Memilih antara rumah minimalis atau klasik sebenarnya kembali lagi pada kebutuhan, gaya hidup, dan anggaran masing-masing. Namun, kalau kamu mencari solusi hunian yang efisien dari segi biaya dan fungsionalitas, rumah minimalis jadi pilihan yang masuk akal.
Berbicara tentang memilih rumah yang cocok untuk dihuni, sudah pasti akan membicarakan tentang pembiayaan untuk membeli rumah. Saat ini, kamu bisa memanfaatkan produk KPR untuk solusi membeli rumah secara kredit.
Salah satu KPR yang menguntungkan sehingga layak kamu pertimbangkan adalah produk KPR dari OCBC. Di antara produk yang ditawarkan, kamu bisa memilih dengan produk KPR Easy Start dari OCBC.
Produk KPR ini menawarkan banyak keuntungan, mulai dari angsuran lebih rendah, cicilan bertahap setiap 1 atau 2 tahun, jangka waktu KPR hingga 25 tahun, dan bisa digunakan untuk rumah baru maupun bekas.
Syarat untuk mengajukan KPR Easy Start antara lain sebagai berikut:
Kamu bisa mengajukan KPR Easy Start dengan mudah hanya melalui ponsel dengan menggunakan aplikasi OCBC mobile! Yuk, tunggu apa lagi?
Baca Juga: Syarat KPR Rumah Beserta Langkah-langkah Pengajuannya