7 Cara Terhindar dari Sifat Konsumtif Sehari-hari

25 Agt 2025

Pelajari 7 cara efektif menghindari sifat konsumtif sehari-hari agar keuangan lebih terkontrol dan kamu bisa hidup lebih hemat dan bijak.

Hidup di zaman modern yang serba cepat dan penuh dengan godaan belanja, banyak orang tidak sadar memiliki kebiasaan mengarah ke sifat konsumtif. Maka dari itu, penting untuk tahu cara terhindar dari sifat ini agar pengelolaan keuangan tetap sehat.

Di tengah gempuran iklan, diskon dan tren media sosial yang pamer gaya hidup mewah, sangat mudah untuk terpengaruh dan akhirnya belanja yang tidak perlu. Sifat konsumtif ini bisa muncul tanpa disadari. Jadi, kita perlu menyadari pola perilaku agar bisa menghindarinya.

Memang tidak salah untuk membeli barang yang kita suka atau menikmati hasil kerja sendiri. Namun, kalu dilakukan tanpa kontrol dan pertimbangan, sifat konsumtif bisa menjadi boomerang bagi finansial kita sendiri.

Untuk itu, yuk pahami lebih jauh soal kebiasaan konsumtif ini dan bagaimana cara menanganinya.

Baca Juga: 7 Dampak Negatif Hidup Boros, Begini Tips Menghindarinya!

Apa Itu Sifat Konsumtif?

Sifat konsumtif adalah kecenderungan seseorang untuk membeli barang atau jasa secara berlebihan tanpa alasan kebutuhan yang mendesak. Perilaku ini biasanya dipicu oleh keinginan untuk mendapatkan kepuasan instan, bukan karena kebutuhan riil.

Gaya hidup konsumtif ini sering kali diperkuat oleh tekanan sosial, iklan dan dorongan emosional seperti stress atau rasa bosan. Sayangnya, hal ini sering kali disamarkan oleh dalih “self reward” atau untuk mengikuti tren. Padahal, pada dasarnya merupakan tindakan impulsif.

Ciri-ciri Sifat Konsumtif

Untuk bisa menghindari kebiasaan konsumtif, kita harus lebih peka. Beberapa tanda umum ini perlu kita kenali, yang menunjukkan bahwa seseorang sudah masuk ke dalam pola hidup konsumtif.

1. Mudah Tergoda Diskon

Kamu sering membeli barang hanya karena ada tulisan “diskon 70%” atau “buy 1 get 1”? Padahal barang itu sebenarnya tidak kamu butuhkan. Ini memang salah satu ciri paling umum dari sifat konsumtif. Promo memang menggoda, tapi bukan berarti kamu harus membelinya padahal tidak benar-benar butuh.

2. Sering Beli Barang dengan Fungsi Serupa

Misalnya, membeli sepatu baru padahal di rumah sudah ada lima pasang yang masih bagus. Atau punya koleksi tas dengan warna dan ukuran hampir mirip. Ini menunjukkan bahwa keputusan belanjamu lebih didorong oleh keinginan emosional daripada logika kebutuhan.

3. Belanja sebagai Bentuk Pelarian Emosi

Banyak orang menjadikan belanja sebagai pelarian saat merasa sedih, jenuh, atau stress. Meski terasa menyenangkan sesaat, kebiasaan ini bisa berujung pada penyesalan dan pengeluaran yang tidak terkontrol.

4. Suka Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Kalau kamu sering merasa “kurang” karena melihat pencapaian atau barang yang dimiliki orang lain, lalu kamu terdorong membeli sesuatu agar merasa setara, ini bisa jadi tanda kamu terjebak dalam sikap konsumtif.

5. Tidak Punya Rencana Keuangan

Uang selalu habis sebelum akhir bulan dan kamu kesulitan menabung? Kemungkinan besar, sebagian besar pengeluaranmu bersifat konsumtif dan tidak ada pengelolaan finansial yang baik.

Dampak Negatif Sifat Konsumtif

Sifat konsumtif yang dibiarkan terus-menerus bisa berdampak buruk pada banyak aspek kehidupan. Bukan cuma keuangan, tapi juga kesehatan mental dan relasi sosial. Berikut beberapa dampak nyata dari kebiasaan konsumtif.

1. Keuangan Tidak Stabil

Pengeluaran yang tidak terkendali bisa membuatmu hidup dari gaji ke gaji. Bahkan parahnya, kamu harus mengambil pinjaman demi memenuhi gaya hidup. Untuk jangka panjang, ini bisa bikin ketergantungan pada kartu kredit, paylater dan utang konsumtif lainnya.

2. Bikin Stress

Ketika pengeluaran melebihi pendapatan, tekanan finansial pun muncul. Kamu akan merasa cemas soal masa depan, sulit tidur dan tidak tenang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Tingkat stress bisa meningkat kalau kamu menuruti sifat konsumtif tersebut.

3. Susah Menabung

Orang dengan sifat konsumtif cenderung memprioritaskan kepuasan instan daripada perencanaan masa depan. Akibatnya, tabungan kosong dan tidak punya dana darurat ketika dibutuhkan.

4. Tidak Pernah Merasa Cukup

Karena selalu mengejar barang atau tren terbaru, kamu akan merasa kurang terus-menerus. Ini membuatmu tidak pernah merasa puas dan kehilangan rasa syukur atas apa yang sudah kamu miliki.

5. Relasi Sosial Bisa Terganggu

Saat kamu terlalu fokus mengejar gaya hidup konsumtif, bisa jadi hubunganmu dengan orang lain mulai terasa dangkal dan berbasis materi. Bahkan tak jarang, seseorang mengorbankan waktu berkualitas bersama keluarga atau teman demi urusan belanja.

Tips Menghindari Sifat Konsumtif

Setelah tahu bahaya dan ciri-cirinya, sekarang kamu perlu tahu strategi agar bisa lepas dari sifat merugikan ini. Berikut tujuh cara terhindar dari sifat konsumtif yang bisa kamu praktekkan sehari-hari.

1. Budgeting

Cobalah untuk budgeting atau membuat anggaran yang realistis dan rinci. Mulai dari kebutuhan pokok, cicilan, transportasi, hingga hiburan. Catat semua pengeluaran harian agar kamu tahu ke mana saja uangmu pergi. Dengan begitu, kamu bisa mengevaluasi kebiasaan belanjamu.

2. Bedakan Keinginan dan Kebutuhan

Setiap kali ingin membeli sesuatu, coba tanya ke diri sendiri apakah kamu membutuhkannya atau hanya menginginkannya. Kalau hanya sekadar ingin karena tren atau iklan, pertimbangkan untuk menundanya. Kebiasaan ini akan melatihmu untuk lebih rasional.

3. Hindari Kebiasaan Scrolling E-commerce saat Gabut

Scrolling marketplace tanpa niat belanja sering jadi pintu masuk belanja impulsive. Kalau kamu merasa bosan, cari alternatif kegiatan lain seperti membaca, olahraga atau nonton film. Mengalihkan perhatian bisa mengurangi hasrat belanja tidak penting.

4. Pakai Metode Tunda Beli

Terapkan aturan 3x24 jam atau bahkan seminggu sebelum membeli barang yang tidak mendesak. Biasanya setelah beberapa hari, keinginan itu memudar dan kamu bisa berpikir lebih jernih. Ini bisa membantumu mengambil keputusan yang lebih bijak.

5. Buat Rencana Keuangan

Menetapkan target seperti punya tabungan 10 juta dalam setahun, traveling ke luar negeri tanpa utang, atau beli rumah bisa jadi motivasi besar. Setiap kali ingin belanja, ingatkan diri tentang tujuanmu ini. Sedikit demi sedikit, kamu akan lebih fokus dan disiplin mengelola uang.

6. Kurangi Penggunaan Kartu Kredit

Alat pembayaran digital seperti paylater sering membuat kita tidak sadar berapa banyak yang sudah dikeluarkan. Gunakan uang tunai atau debit sebisa mungkin agar kamu benar-benar merasa “mengeluarkan” uang saat belanja. Ini membantu kamu lebih waspada dalam bertransaksi.

7. Hidup Sederhana

Hidup minimalis bukan berarti pelit, tapi memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting. Mulailah dengan membersihkan barang-barang yang tidak terpakai dan sadari bahwa kebahagiaan tidak harus datang dari barang baru. Bersyukur atas apa yang dimiliki adalah langkah penting dalam menghindari sifat konsumtif.

Sifat konsumtif bisa menggerogoti keuangan dan mental secara perlahan jika tidak segera disadari dan dikendalikan. Untuk membantu kamu mengurangi sifat konsumtif kamu bisa mulai menabung secara rutin di OCBC mobile.

Alokasikan budget untuk ditabung. Agar konsisten dan tidak mudah terpakai, kamu bisa membuka Tabungan Berjangka (TAKA) dari OCBC mobile. Dengan tabungan ini, kamu dapat memiliki goals keuangan yang ingin dicapai.

Misalnya, kamu ingin memiliki uang Rp10 Juta dalam satu tahun ke depan. Artinya, kamu perlu menabung ruting sebesar Rp833 Ribu setiap bulan. Jumlah akhir yang akan kamu terima akan lebih besar dari Rp 10 Juta karena kamu akan mendapatkan bunga sebesar 3% per tahun.

Bank OCBC menawarkan beberapa produk Tabungan Berjangka (TAKA) yang bisa kamu pilih. Ada TAKA Hadiah, TAKA Bunga, TAKA Bunga Pasti, hingga TAKA Angsuran Tetap.

TAKA OCBC bisa dimulai dengan dana ringan yakti Rp100 Ribu saja per bulan. Selain itu, TAKA OCBC juga memiliki bunga yang kompetitif dan tenor yang fleksibel. Kamu tinggal menyesuaikan dengan kemampuan dan keinginan.

Produk TAKA cocok bagi siapa saja yang ingin disiplin menabung disiplin tanpa harus merasa terbebani. Tak cuma itu, kamu juga akan mendapat berbagai keuntungan jika membuka TAKA di OCBC, apa saja?

Berikut beberapa fitur produk Taka (Tabungan Berjangka) OCBC:

  • Setoran ringan mulai dari Rp100 ribu per bulan
  • Tenor fleksibel, mulai dari 3 hingga 20 tahun, sesuai kebutuhan dan tujuan finansial kamu
  • Bunga kompetitif hingga 3,75% per tahun, jauh di atas bunga tabungan reguler
  • Bebas biaya administrasi
  • Autodebet otomatis dari rekening sumber setiap bulan
  • Pilihan menabung sendiri atau bersama pasangan (joint account)

Cara membuka TAKA OCBC mudah banget, kok. Kamu tinggal ikuti cara berikut ini saja:

Syarat pertama untuk membuka TAKA OCBC adalah dengan memiliki rekening OCBC terlebih dahulu. Jika kamu belum memiliki rekening OCBC, kamu bisa melakukan pembukaan rekening melalui OCBC mobile.

Kamu tinggal menyiapkan identitas dan melakukan pembukaan rekening Nyala. Setelah itu, kamu bisa memilih produk Tabungan Berjangka (TAKA) yang sesuai dengan kebutuhan di OCBC mobile dan ikuti langkah-langkahnya.

Jika tenor dan target sudah kamu tentukan, TAKA kamu akan terkunci dan tidak bisa kamu ambil sampai tenornya habis. Hal ini akan membantu kamu agar lebih fokus menabung. Selamat menabung!

Baca Juga: Ini 7 Cara Belanja Menggunakan Kartu Kredit Agar Tidak Boros


Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 26 Agt 2025

Berapa Gaji Pramugari di Indonesia? Ini Cara Mengelolanya!

Baca

Edukasi - 26 Agt 2025

5 Cara Cepat Kaya yang Salah Kaprah, Wajib Dihindari!

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
TAKA

TAKA

Kelola keuangan untuk memenuhi kebutuhan dan kemudahan bertransaksi
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC

Download OCBC mobile