Pernah dengar istilah transaksi reversal? Jenis transaksi sebenarnya sering terjadi, tapi kurang disadari. Berikut 5 fakta penting tentang transaksi reversal agar kamu nggak khawatir saat mengalaminya!
Transaksi reversal adalah proses pembatalan atau pengembalian transaksi keuangan yang sebelumnya sudah tercatat dalam sistem, baik karena kesalahan teknis, human error, maupun permintaan dari pihak terkait.
Dalam istilah sederhana, transaksi reversal berarti “mengembalikan uang atau status transaksi ke kondisi sebelum transaksi tersebut terjadi.”
Transaksi reversal sering terjadi di berbagai sistem keuangan seperti perbankan, kartu kredit, e-wallet, hingga e-commerce. Misalnya, ketika melakukan pembayaran ganda, transaksi gagal tetapi saldo tetap terpotong, atau terjadi kesalahan input nominal.
Dalam kasus-kasus seperti di atas, bank atau penyedia layanan keuangan akan melakukan reversal agar saldo kembali seperti semula.
Tujuan utama dari transaksi reversal adalah menjaga akurasi data keuangan dan melindungi konsumen dari kerugian akibat kesalahan sistem atau transaksi yang tidak sah.
Baca juga: Kelebihan Direct Debit untuk Transaksi Online, Anti Ribet!
Pembatalan transaksi terkadang mengagetkan dan bikin khawatir. Namun ada beberapa fakta penting yang perlu kamu tahu agar tidak panik saat transaksi reversal terjadi!
Banyak orang mengira transaksi reversal sama dengan refund, padahal keduanya berbeda.
Reversal adalah pembatalan transaksi sebelum uang benar-benar berpindah tangan, sedangkan refund terjadi setelah transaksi selesai dan penjual harus mengembalikan uang ke pembeli.
Transaksi reversal tidak selalu berarti penipuan. Dalam banyak kasus, hal ini muncul akibat gangguan sistem, jaringan yang tidak stabil, atau kesalahan input nominal oleh pengguna maupun kasir.
Misalnya, saldo terpotong dua kali saat transaksi di mesin EDC atau aplikasi pembayaran digital, maka sistem akan melakukan reversal agar saldo kembali seperti semula.
Meskipun disebut “pembatalan otomatis”, proses reversal butuh waktu karena dana harus diverifikasi oleh pihak bank atau penyedia layanan pembayaran.
Biasanya memakan waktu antara 1–14 hari kerja tergantung pada sistem yang digunakan. Hal ini penting dipahami agar pengguna tidak panik ketika saldo belum segera kembali.
Beberapa sistem pembayaran sudah dilengkapi fitur auto reversal yang akan membatalkan transaksi gagal secara otomatis. Namun dalam kondisi tertentu, pengguna tetap perlu mengajukan permintaan manual agar prosesnya diprioritaskan dan diverifikasi secara resmi.
Transaksi reversal juga berfungsi sebagai bentuk perlindungan bagi konsumen. Ketika terjadi transaksi mencurigakan, mekanisme reversal memungkinkan dana dikembalikan sebelum kerugian lebih besar terjadi. Dengan begitu, sistem keuangan tetap aman dan transparan.
Baca juga: Agen Transfer: Pengertian, Fungsi, Tugas & Kelebihannya
Ketika mengetahui ada transaksi mencurigakan, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah tetap tenang dan tidak panik. Cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan menghubungi pihak bank.
Seperti yang diketahui, bank memiliki layanan customer service yang siap melayani nasabah 24/7, termasuk pengaduan adanya transaksi mencurigakan dan belum dilakukan reversal.
Hubungi nomor customer service bank, dan sampaikan keperluanmu yaitu telah transaksi mencurigakan. Kemudian mintalah agar bank melakukan pembatalan terhadap transaksi yang salah tersebut.
Misalnya kamu merupakan nasabah OCBC. Ada banyak kanal pengaduan yang lengkap dan bisa melayani keluhan sepanjang waktu, yaitu:
Kesalahan transaksi bisa terjadi dan menimpa siapapun. Maka penting untuk memilih bank yang kooperatif, profesional, dan menyediakan kanal pengaduan yang lengkap seperti OCBC.
Baca juga: Transaksi Perdagangan Luar Negeri Dibayar dengan Apa Saja?