5 Strategi Hedging Simpel untuk UMKM Biar Cuan Terjaga

6 Nov 2025

Jangan biarkan fluktuasi harga bikin UMKM rugi. Terapkan 5 strategi hedging ini supaya keuntungan tetap aman!

Hedging adalah strategi keuangan untuk melindungi nilai aset atau investasi dari risiko kerugian akibat perubahan kondisi pasar, seperti fluktuasi harga, kurs mata uang, suku bunga, atau komoditas.

Strategi hedging ini bisa diterapkan dalam berbagai sektor, mulai dari bisnis UMKM, bisnis ekspor dan impor, perusahaan besar, hingga investasi di pasar keuangan.

Khusus untuk di sektor UMKM, hedging adalah strategi melindungi bisnis dari risiko keuangan seperti fluktuasi harga bahan baku, kurs valuta asing, atau biaya produksi yang tiba–tiba naik, sehingga cash flow tetap stabil dan usaha nggak goyah hanya karena perubahan pasar.

Baca juga: Apa itu Digitalisasi UMKM? Ini Manfaat Penting & Strateginya

Strategi Hedging untuk UMKM

Buat UMKM, hedging biasanya dilakukan dengan cara yang lebih sederhana, nggak ribet instrumen pasar modal seperti korporasi besar. Fokusnya adalah memastikan biaya tetap terkendali dan keuntungan terjaga.

Berikut adalah strategi menerapkan hedging untuk UMKM agar keuntungan tetap terjaga dan bisnis jadi berkelanjutan.

1. Mengunci Harga Bahan dari Supplier

Strategi paling sederhana adalah mengamankan harga bahan baku melalui kesepakatan jangka waktu dengan supplier. Bisnis UMKM sangat sensitif terhadap kenaikan harga bahan, mulai dari bahan makanan, bahan fashion, sampai bahan kerajinan.

Dengan menetapkan harga untuk periode tertentu, kamu bisa menjaga stabilitas modal dan margin keuntungan. Hal ini juga memberikan ketenangan dalam mengatur arus keuangan serta menghindari kejutan peningkatan harga.

2. Membeli Stok saat Harga Stabil

Momen harga stabil adalah kesempatan bagus untuk memborong stok. Tujuannya untuk menghindari pembelian saat harga melambung karena permintaan naik atau pasokan turun.

Namun pembelian harus tetap terukur agar modal tidak terkunci terlalu lama dan barang tidak menumpuk. Pendekatan ini membantu UMKM menjaga struktur biaya tetap sehat sambil memanfaatkan momentum pasar.

3. Diversifikasi Bahan dan Produk

Mengandalkan satu jenis bahan baku atau satu kategori produk membuat usaha sangat rentan. Begitu harga satu bahan naik atau terjadi kelangkaan, operasional bisa lumpuh.

Diversifikasi bahan atau produk memberi fleksibilitas saat kondisi pasar berubah. Misalnya kamu memiliki opsi menggunakan bahan lokal, atau kamu memiliki lini produk tambahan yang tidak bergantung pada bahan premium.

Pendekatan ini menjaga bisnis tetap berjalan meskipun terjadi tekanan biaya di satu sisi. Fleksibilitas seperti ini adalah bentuk hedging yang sangat efektif untuk UMKM.

Baca juga: Kenali Apa Biaya Produksi, Jenis, & Cara Menghitungnya

4. Menggunakan Kurs Tetap untuk Transaksi Impor

Bagi UMKM yang sudah berhubungan dengan supplier luar negeri, salah satu risiko terbesar adalah perubahan nilai kurs. Rupiah yang melemah bisa langsung meningkatkan beban biaya pembelian bahan.

Banyak bank, jasa pembayaran internasional, atau marketplace yang menyediakan fitur pengunci kurs. Dengan kurs tetap, kamu menghilangkan ketidakpastian nilai pembayaran dan bisa menghitung biaya bahan secara lebih akurat.

5. Memanfaatkan Asuransi Usaha

Asuransi bukan hanya proteksi untuk perorangan, tetapi juga salah satu bentuk hedging bagi bisnis. UMKM sering menghadapi risiko operasional seperti kerusakan peralatan, kebakaran, hingga pencurian.

Peristiwa semacam ini bisa menguras modal dan bahkan menghentikan operasional. Dengan menggunakan asuransi usaha yang sesuai, kamu memindahkan risiko finansial besar ke pihak ketiga.

Konsep ini menjaga fondasi bisnis tetap kuat ketika kejadian tak terduga muncul sehingga kamu tidak harus mengambil dana darurat atau berutang untuk menyelamatkan operasional.

Selain lima strategi di atas, kamu juga perlu memastikan uang usaha dikelola dengan baik, untuk memastikan keuntungan tercatat dan UMKM siap naik kelas. Salah satunya adalah dengan memisahkan uang usaha dari uang pribadi.

Dalam memisahkan kedua keuagan ini, kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi keuangan seperti Nyala Bisnis dari OCBC. Dengan fitur ini, proses pengelolaan uang pribadi dan usaha jadi lebih mudah.

Nyala Bisnis adalah layanan saldo gabungan untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis secara terpadu, dengan tiga keunggulan, yaitu dua rekening terpisah dalam satu layanan, bebas biaya transaksi, dan solusi digital yang bisa dinikmati.

Dalam pengelolaan dana, Nyala Bisnis menawarkan rekening bisnis yaitu Giro Business Smart dan pribadi melalui Tanda 360. Selain itu, kamu bisa memanfaatkan transaksi valas mudah dengan kurs kompetitif via OCBC mobile.

Nyala Bisnis juga menawarkan bebas biaya transaksi, meliputi:

  • Bebas biaya transfer antar bank melalui ATM, OCBC Internet Banking, dan OCBC mobile dengan metode online dan SKN/LLG hingga 50x per bulan;
  • Bebas biaya administrasi rekening dan biaya di bawah saldo minimum;
  • Bebas biaya tarik tunai di ATM Prima, Bersama, dan OCBC Singapore 50x per bulan.

Selain itu, Nyala Bisnis juga menawarkan reward untuk setiap dana masuk hingga Rp25 Ribu sesuai dengan level Nyala Bisnis masing-masing.

Buka Nyala Bisnis melalui OCBC mobile sekarang juga dan dapatkan reward hingga Rp500 Ribuan!

Baca juga: Ini 2 Jenis Dana investasi UMKM dan Cara Mendapatkannya

Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 9 Nov 2025

5 Alasan Refinancing Bisa Bikin Untung

Baca

Edukasi - 9 Nov 2025

5 Alasan Investasi Perak Bisa Jadi Pilihan Terbaik

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile