Terjebak Riba? Ini 5 Langkah Pertama yang Harus Kamu Lakukan

4 Oct 2025

Terjebak riba? Pelajari 5 langkah pertama yang bisa membebaskan keuanganmu dan mengurangi beban utang.

Riba menjadi konsep dalam transaksi yang sangat dihindari oleh pemeluk agama Islam. Pasalnya, riba atau penambahan nilai dalam transaksi utang-piutang ini membawa banyak dampak buruk.

Dampak buruk itu antara lain mengeksploitasi, menciptakan ketidakadilan sosial, memperlebar kesenjangan antara si kaya dan si miskin, serta merusak kesejahteraan masyarakat.

Dengan diharamkannya riba, sistem keuangan di masyarakat diharapkan jadi lebih adil dan seimbang, seperti bagi hasil (mudharabah) dan investasi berbasis syariah.

Hanya saja, menghindari riba sepenuhnya juga bukan perkara yang mudah di era sekarang. Kebutuhan finansial yang mendesak, seperti kepemilikan rumah atau modal usaha memaksa seseorang berinteraksi dengan riba.

Selain itu, sistem ekonomi modern yang dominan berbasis konvensional dengan bunga, kurangnya institusi keuangan syariah alternatif yang memadai, serta budaya transaksi yang tidak sadar akan bahaya riba juga menjadi faktor penyebab sulitnya menghindari riba.

Baca juga: Apa itu Riba Fadhl? Ini Pengertian, Contoh, dan Hukumnya

Langkah Keluar dari Jebak Riba

Lalu bagaimana jika sudah terjebak riba dan ingin keluar dari jeratnya? Tentu kamu harus menyadari dulu bahaya dari riba jika dibiarkan berlarut-larut. Tak hanya soal dosa, tapi juga akan membebani finansialmu lebih dalam.

Setelah benar-benar ingin lepas dari jerat riba, kamu bisa memulai beberapa langkah berikut ini!

1. Hiduplah Sesuai Kemampuan!

Langkah paling dasar untuk lepas dari riba adalah membiasakan diri hidup sesuai penghasilan. Banyak orang terjebak riba karena memaksakan gaya hidup di luar kemampuan, lalu mencari pinjaman berbunga sebagai jalan pintas.

Dengan menyesuaikan gaya hidup, kebutuhan pokok tetap terpenuhi tanpa harus bergantung pada utang. Disiplin ini juga membuat keuangan lebih sehat, karena setiap rupiah yang masuk bisa dipakai secara bijak.

2. Bangun Dana Darurat yang Kuat

Salah satu alasan orang akhirnya mengambil utang dengan bunga adalah tidak siap menghadapi kondisi darurat, seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendesak lainnya.

Dana darurat bisa menjadi tameng penting agar tidak panik mencari pinjaman berbunga ketika krisis datang. Idealnya, dana darurat disiapkan 6-12 kali dari total pengeluaran bulanan, disimpan di instrumen yang likuid dan aman sehingga mudah diakses kapan saja.

3. Terapkan Delayed Gratification dalam Belanja

Jeratan riba muncul dari gaya hidup konsumtif yang tidak bisa dikontrol. Seseorang tergoda membeli barang dengan cicilan berbunga hanya karena ingin cepat memiliki.

Menunda keinginan selama beberapa hari bisa jadi strategi efektif. Dengan memberikan jeda waktu, pikiran jadi lebih jernih untuk menimbang apakah barang itu benar-benar kebutuhan atau hanya keinginan sesaat. K

ebiasaan ini akan melatih kesabaran sekaligus mengurangi peluang mengambil pinjaman berbunga.

Baca juga: Ekonomi Syariah: Pengertian, Ciri-ciri, Prinsip dan Tujuan

4. Mulai Usaha atau Investasi Halal

Untuk benar-benar lepas dari jerat riba, perlu ada strategi membangun aset yang bisa menghasilkan uang secara halal. Menyisihkan sebagian penghasilan ke investasi syariah seperti sukuk, reksa dana syariah, atau saham syariah bisa jadi pilihan.

Selain itu, memulai usaha kecil berbasis halal juga memberikan pemasukan tambahan. Dengan penghasilan yang lebih kuat, kebutuhan bisa tercukupi tanpa harus mencari pinjaman berbunga.

5. Beralih ke Lembaga Keuangan Syariah

Langkah paling penting untuk benar-benar terbebas dari jerat riba adalah beralih ke lembaga keuangan syariah. Selama masih menggunakan layanan konvensional yang berbasis bunga, risiko terjebak dalam praktik riba akan selalu ada, sekecil apa pun.

Dengan memilih bank, koperasi, atau lembaga pembiayaan berbasis syariah, kamu mendapatkan ketenangan karena semua produk yang ditawarkan sudah diawasi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Produk keuangan syariah menggunakan akad-akad yang jelas, seperti murabahah (jual beli), ijarah (sewa), atau mudharabah (bagi hasil), sehingga transaksi dilakukan secara transparan dan adil.

Selain itu, lembaga keuangan syariah biasanya lebih menekankan pada keberkahan dan kebermanfaatan, bukan semata-mata keuntungan sepihak.

Saat ini sudah banyak bank syariah atau unit syariah dari suatu bank yang berdiri dan bisa jadi pilihan. Salah satunya adalah Unit Syariah OCBC, sebagai solusi perbankan syariah anti riba!

Unit Syariah OCBC mengajak para nasabahnya untuk memulai hidup penuh manfaat dengan berbagai pilihan produk yang ditawarkan, mulai dari mengatur keuangan dengan prinsip syariah, punya rumah tanpa riba, menabung untuk haji dan umroh, hingga akses ke pembiayaan syariah.

Baca juga: 5 Jenis Pinjaman Syariah untuk Karyawan, Mudah & Anti Riba!


Cerita untuk inspirasi

Read

Education - 6 Oct 2025

5 Cara Pintar Hindari Kredit Mobil Macet

Read

Education - 6 Oct 2025

Belanja Bulanan vs Harian, Mana Lebih Hemat?

View All

Related Product

Individu

Individu

OCBC banking solutions are ready to help you fulfill all aspirations in life. #TAYTB
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile