Banyak orang meremehkan bukti transaksi. Kenali 5 risiko besar yang bisa terjadi kalau kamu tidak menyimpannya dengan benar.
Bukti transaksi adalah dokumen yang digunakan sebagai tanda bukti suatu transaksi telah dilaksanakan maupun bukti suatu pihak perlu mempertanggungjawabkan kewajiban pada pihak lainnya.
Contoh bukti transaksi adalah termasuk cek, dokumen pengiriman uang dan bilyet giro. Jenisnya ada dua, bukti transaksi internal dan bukti transaksi eksternal.
Salah satu manfaat bukti transaksi adalah untuk mengetahui pihak penjual maupun yang memiliki tanggung jawab atas transaksi. Hal ini biasanya tercantum dalam dokumen bukti transaksi sebagai yang menerbitkan surat tersebut.
Baca juga: Waspada! Modus Bukti Transfer Palsu dan Cara Pencegahannya
Bukti transaksi itu sangat penting bagi semua pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut. Oleh karena itu, ada beberapa risiko yang bisa terjadi jika mengabaikan bukti transaksi.
Setiap transaksi yang dilakukan, sekecil apapun nilainya, seharusnya punya jejak yang bisa ditelusuri. Tanpa bukti transaksi, seseorang akan kesulitan mengetahui kemana uang mengalir dan dari mana sumber dana berasal.
Akibatnya, perencanaan keuangan jadi berantakan karena tidak ada data yang jelas untuk dianalisis. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa bikin seseorang kehilangan kendali atas keuangannya sendiri.
Bukti transaksi ibarat pondasi dalam pencatatan keuangan. Tanpa dokumen ini, angka-angka yang tercatat hanya berdasarkan ingatan atau perkiraan, yang jelas rawan salah.
Kesalahan pencatatan bisa berakibat fatal, mulai dari salah menghitung laba rugi, gagal menyusun anggaran realistis, sampai membuat keputusan finansial yang keliru.
Hal ini juga berlaku untuk keuangan pribadi, di mana tanpa bukti transaksi, seseorang bisa mengira masih punya sisa uang padahal sudah habis untuk pengeluaran yang tak tercatat.
Dalam dunia finansial, bukti transaksi juga berfungsi sebagai alat pembuktian hukum. Ketika terjadi perselisihan, misalnya gagal transfer, transfer belum diterima atau pembayaran ganda, bukti transfer menjadi senjata utama untuk membuktikan kebenaran klaim.
Mengabaikan bukti transaksi berarti kehilangan perlindungan hukum, karena tanpa dokumen sah, sulit menunjukkan fakta yang mendukung posisi seseorang di hadapan pihak lain.
Baca juga: Jenis-Jenis Penipuan Bank, Jangan Percaya 4 Modus Ini!
Audit dan evaluasi keuangan membutuhkan data konkret untuk menilai kondisi finansial secara objektif. Bukti transaksi menjadi dasar dari setiap angka yang muncul di laporan keuangan.
Tanpa dokumen pendukung, proses audit keuangan akan sulit dilakukan, bahkan bisa memunculkan kecurigaan adanya manipulasi atau penyimpangan.
Hal ini tak hanya berdampak bagi bisnis, tetapi juga bagi individu yang ingin mengevaluasi kebiasaan finansial mereka agar bisa mengambil langkah perbaikan yang tepat.
Tanpa bukti transaksi yang jelas, seseorang bisa saja membayar dua kali untuk hal yang sama atau kehilangan kesempatan menagih uang yang seharusnya diterima.
Risiko seperti ini sering terjadi karena tidak ada catatan tertulis yang bisa dijadikan referensi. Bayangkan membayar tagihan atau cicilan tanpa menyimpan bukti transfer, lalu diminta membayar lagi karena pihak penerima mengklaim belum menerima dana.
Situasi semacam ini tidak hanya merugikan secara finansial, tapi juga menimbulkan stres dan ketidaknyamanan dalam mengelola uang.
Baca juga: Jadi Korban Penipuan Online? Lakukan Cara Ini agar Uang Kembali
Salah satu cara meminimalisir risiko-risiko tersebut adalah dengan menggunakan aplikasi keuangan bisnis yang memudahkan pencatatan keuangan, seperti Nyala Bisnis dari OCBC.
Nyala Bisnis adalah layanan saldo gabungan untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis secara terpadu, dengan tiga keunggulan, yaitu dua rekening terpisah dalam satu layanan, bebas biaya transaksi, dan solusi digital yang bisa dinikmati.
Dalam pengelolaan dana, Nyala Bisnis menawarkan rekening bisnis yaitu Giro Business Smart dan pribadi melalui Tanda 360. Selain itu, kamu bisa memanfaatkan transaksi valas mudah dengan kurs kompetitif via OCBC mobile.
Nyala Bisnis juga menawarkan bebas biaya transaksi, meliputi:
Selain itu, Nyala Bisnis juga menawarkan reward untuk setiap dana masuk hingga Rp25 Ribu sesuai dengan level Nyala Bisnis masing-masing.
Di samping pengelolaan keuangan, Nyala Bisnis juga membuka akses pinjaman kepada pelaku UMKM. Ada dua produk pinjaman yang ditawarkan yaitu KTA Cashbiz dan Kredit Usaha.
KTA Cashbiz memungkinkan pelaku UMKM untuk mendapatkan pinjaman hingga Rp200 Juta, tenor hingga 3 bulan, dan pengajuan yang mudah secara online. Sementara Kredit Usaha menyediakan akses pinjaman hingga Rp500 Juta, bunga ringan hingga 0%, dan proses pengajuan yang mudah dan cepat.
Keunggulan Nyala Bisnis lainnya, nasabah bisa mendapat akses pada Layanan Digitalisasi Bisnis. Ada beberapa kemudahan yang ditawarkan layanan ini, meliputi Sistem Manajemen ERP, Gerbang Pembayaran, dan Sistem Loyalitas.
Kemudian, Nyala Bisnis juga menawarkan Business Fitness Solution yang berguna untuk mengecek kesehatan keuangan bisnis, rekomendasi agar bisnis selalu Fit, hingga akses pada kelas-kelas finansial untuk bisnis.
Tunggu apalagi, kamu yang sedang merintis usaha atau bisnis UMKM, yuk buka Nyala Bisnis sekarang juga melalui OCBC mobile dan nikmati semua kemudahannya!
Baca juga: 7 Cara Memulai Bisnis Fashion Modal Kecil