3 Alasan Kenapa CVV Kartu Debit Harus Dirahasiakan

9 Jun 2025

Tahukah kamu? 3 angka di belakang kartu kredit bisa bikin dompet aman atau malah bocor! Ketahui fungsi dan cara menjaga kerahasiaannya!

CVV bagi pengguna kartu kredit bukan istilah yang asing. Kode berisi tiga angka ini biasa digunakan dalam transaksi kartu kredit, terutama transaksi online menggunakan kartu kredit.

Sebagai ilustrasi, saat melakukan transaksi online menggunakan kartu kredit, kamu diminta untuk memasukkan nomor kartu kredit, bulan dan tahun masa berlaku, dan CVV yang berisi tiga angka itu.

CVV singkatan dari Credit Verification Value. Ini adalah kode unik yang berisi tiga angka dan biasanya tertera pada bagian belakang kartu kredit.

Kode CVV berfungsi untuk memverifikasi pembayaran atau transaksi menggunakan kartu kredit.

CVV tidak hanya ada di kartu kredit saja, melainkan juga tertera di kartu debit. Nomor CVV membantu melindungi kamu jika nomor kartu kredit atau debit dicuri.

Sebagai informasi, CVV adalah istilah standar yang biasa digunakan dalam  industri perbankan. Namun biasanya masing-masing penerbit kartu menggunakan istilah yang berbeda-beda, sebagai berikut:

  • CVV - Istilah umum
  • CVV 2 - Visa
  • CVC - Mastercard
  • CID - American Express

Baca juga: Kartu Kredit Virtual: Pengertian, Manfaat & Tips Membuatnya

Alasan CVV Harus Dirahasiakan

Kode CVV ini harus dirahasiakan, dan tidak boleh disebarluaskan. Apa alasannya? Berikut tiga alasan CVV harus dirahasiakan.

1. Kunci Akses Transaksi Online

CVV berfungsi sebagai lapisan keamanan tambahan saat kamu bertransaksi secara online. Ketika memasukkan nomor kartu kredit, tanggal kadaluarsa, dan CVV, sistem akan memverifikasi bahwa kamu adalah pemegang sah kartu tersebut.

Tanpa CVV, transaksi biasanya tidak akan bisa diproses. Artinya, kalau data ini jatuh ke tangan yang salah, mereka bisa menyalahgunakannya, bahkan tanpa perlu PIN atau OTP tambahan.

2. Tidak Tercatat di Chip atau Magnetic Stripe

CVV biasanya tidak tersimpan di bagian chip atau pita magnetik kartu, sehingga tidak bisa dibaca oleh mesin gesek atau card reader biasa.

Tapi karena tercetak secara fisik di belakang kartu, CVV justru rentan dilihat atau difoto secara langsung, misalnya saat kamu menyerahkan kartu ke kasir atau pegawai restoran.

Oleh karena itu, menjaga kerahasiaan CVV menjadi sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan data oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

3. Rentan Dijadikan Target Kejahatan Digital

Dalam berbagai modus penipuan digital, seperti phishing, malware, atau situs palsu, CVV menjadi salah satu data yang paling diincar.

Banyak kasus di mana data kartu bocor karena pengguna sembarangan memasukkan informasi ke website yang tidak aman.

Sekali CVV diketahui oleh pihak yang berniat jahat, mereka bisa menguras limit kartu dalam waktu singkat.

Oleh sebab itu, kamu harus ekstra hati-hati menyimpan dan menggunakan CVV hanya di platform yang benar-benar aman dan terpercaya.

Baca juga: 10 Biaya Kartu Kredit yang Wajib Diketahui Penggunanya

Ketika CVV Bocor

Lalu bagaimana ketika CVV bocor dan diketahui orang lain? Lakukan beberapa hal berikut sebagai cara untuk mencegah transaksi ilegal yang tidak kamu kehendaki.

1. Hubungi Bank Penerbit Kartu Kredit

Ketika kamu menemukan aktivitas yang mencurigakan atau transaksi yang tidak sah pada laporan tagihan kartu kredit, sangat penting untuk segera menghubungi penerbit kartu kredit.

Dengan menghubungi layanan pelanggan secepat mungkin, kamu bisa memberi tahu penerbit kartu kredit tentang transaksi yang dicurigai dan meminta bantuan untuk menangani situasi tersebut.

2. Blokir Kartu Kredit

Setelah melaporkan penipuan kepada penerbit kartu kredit, mintalah untuk memblokir kartu kredit agar tidak dapat digunakan untuk transaksi lebih lanjut.

Memblokir kartu kredit adalah langkah yang sangat penting untuk mencegah penipuan lebih lanjut dan mengurangi risiko kerugian keuangan.

Penerbit kartu kredit biasanya akan membantu memblokir kartu kredit dan memberikan instruksi lebih lanjut tentang langkah-langkah yang perlu diambil.

3. Laporkan Penipuan

Saat berbicara dengan layanan pelanggan penerbit kartu kredit, berikan detail sebanyak mungkin tentang transaksi yang mencurigakan atau tidak sah. Detail ini termasuk tanggal dan waktu transaksi, jumlah yang ditagih, dan deskripsi transaksi.

Sediakan informasi tambahan jika kamu memiliki bukti atau dokumen yang mendukung laporan. Penerbit kartu kredit akan menggunakan informasi ini untuk memeriksa dan memvalidasi penipuan yang dilaporkan.

4. Ajukan Dispute

Setelah melaporkan penipuan, penerbit kartu kredit akan memandu kamu dalam proses mengajukan dispute terhadap transaksi yang dipermasalahkan.

Dalam hal ini, kamu mungkin perlu mengisi formulir atau mengirimkan informasi tambahan yang diminta. Proses dispute ini bertujuan mengembalikan dana atau menghapus tagihan dari laporan tagihan.

5. Laporkan ke Polisi

Jika menjadi korban penipuan kartu kredit, kamu juga bisa melaporkannya kepada pihak berwenang, seperti polisi. Pihak berwenang akan membantu dengan penyelidikan lebih lanjut dan memberikan saran hukum jika diperlukan.

Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk melaporkan penipuan kartu kredit. Ingat, siapapun kamu dan apapun bank yang kamu gunakan, penipuan bisa saja menimpamu.

Namun demikian, kamu bisa mencegah penipuan terjadi dengan selalu waspada dan teliti saat bertransaksi. Memilih bank menggunakan sistem keamanan berlapis dan menyediakan kanal laporan yang lengkap juga bisa menjadi solusi.

Seperti OCBC, setiap kartu yang diterbitkan sudah dilengkapi dengan sistem digitalisasi yang aman melalui OCBC mobile.

Dengan aplikasi ini, kamu bisa mengatur atau mengubah PIN transaksi untuk kartu kredit yang kamu pegang. Bahkan, kamu juga bisa memblokir kartu melalui OCBC mobile ketika terjadi transaksi mencurigakan.

Transaksi di OCBC mobile juga sudah dijamin keamanannya. Setiap transaksi dilindungi Two-Factor Authentication (2FA) dengan penggunaan User ID, Password, serta PIN transaksi yang hanya diketahui oleh kamu sebagai pengguna.

Selain itu, OCBC juga menyediakan kanal pengaduan yang lengkap. Adukan saja setiap transaksi mencurigakan melalui banyak kanal pengaduan seperti:

  • Facebook (at) OCBC
  • Instagram (at) ocbc_indonesia
  • Tiktok (at) ocbc_indonesia
  • Email tanya@ocbc.id
  • X (at) Tanya_OCBC
  • X (at) OCBC_indonesia
  • LinkedIn (at) OCBC Private Bank
  • LinkedIn (at) OCBC Indonesia
Baca juga: Perbedaan Kartu Kredit Visa dan Mastercard, Untung Mana?


Story for your Inspiration

Baca

Investasi, Edukasi - 6 Jun 2025

Nabung 100 Juta di Deposito, Bisa Dapat Berapa per Bulan?

Baca

Edukasi, Investasi - 6 Jun 2025

5 Kesalahan Fatal Kelola Uang PNS, Cegah Sekarang!

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.
Kartu Kredit OCBC

Kartu Kredit OCBC

Jadikan setiap tahapan kehidupan sebagai pengalaman baru yang penuh makna
Kartu Debit OCBC

Kartu Debit OCBC

A means of payment for all transactions

Download OCBC mobile