Mau ke Eropa? Kini ajukan visa schengen makin gampang. Ini rincian biaya dan syarat resminya yang berlaku sekarang.
Buat kamu yang punya rencana jalan-jalan ke Eropa dalam waktu dekat, pasti sudah tidak asing lagi dengan visa Schengen. Bisa dibilang visa ini semacam “tiket utama” untuk liburan ke berbagai negara Eropa dengan lebih mudah.
Kamu bisa bebas menjelajah negara-negara di Eropa seperti Prancis, Jerman, Belanda, dan banyak lagi menggunakan visa Schengen. Menariknya, visa Schengen ini bukan hanya untuk liburan saja. Tapi, bisa juga dipakai untuk keperluan bisnis, kunjungan keluarga, bahkan studi jangka pendek.
Minat masyarakat Indonesia untuk berlibur atau perjalanan bisnis di Eropa terus meningkat dari tahun ke tahun. Tak heran jika informasi mengenai pengajuan visa Schengen banyak dicari. Hal ini karena proses pengajuan visa bisa menjadi lebih rumit kalau tidak paham.
Prosesnya pengajuan visa Schengen memang menantang. Tapi kalau kamu ingin mengetahui langkah-langkahnya, sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan.
Baca Juga: Ingin Liburan ke Luar Negeri Anti Boncos? Ini Dia Tipsnya
Sebelum mengurus dokumen ini, penting untuk memahami apa sebenarnya visa Schengen. Visa Schengen adalah izin resmi yang memungkinkan kamu masuk dan bepergian bebas di dalam wilayah Schengen. Ini artinya kamu tak perlu selalu menunjukkan paspor setiap kali melewati perbatasan negara.
Negara-negara yang tergabung dalam kawasan Schengen ini termasuk Jerman, Prancis, Belanda, Italia, Spanyol, dan masih banyak lagi. Melalui satu visa ini, kamu bisa traveling dari Prancis ke Amsterdam, lanjut ke Berlin, dan seterusnya tanpa perlu mengurus visa lagi.
Kalau kamu sudah tahu apa tujuan perjalananmu ke Eropa, sekarang kamu perlu tahu jenis-jenis visa Schengen. Setiap aktivitas memiliki visanya masing-masing, jadi pastikan kamu memilih yang sesuai.
Ini jenis visa yang paling banyak diajukan. Cocok untuk kamu yang ingin jalan-jalan, liburan atau sekadar berwisata di negara-negara Schengen. Visa ini memungkinkan kamu tinggal hingga 90 hari dalam periode 180 hari. Perlu diingat, visa ini tidak boleh digunakan untuk tujuan bekerja ya.
Kalau kamu punya urusan pekerjaan seperti menghadiri pertemuan, seminar atau kerja sama dengan perusahaan Eropa, visa inilah yang kamu butuhkan. Meski sifatnya singkat, kamu tetap harus menunjukkan undangan resmi dari perusahaan atau institusi yang mengundangmu.
Visa ini diperuntukkan bagi kamu yang ingin mengunjungi anggota keluarga, pasangan atau teman dekat yang tinggal di negara kawasan Schengen. Biasanya kamu perlu menyertakan surat undangan yang dilampiri fotokopi paspor dan bukti tempat tinggal orang yang kamu kunjungi.
Jenis visa ini dibutuhkan kalau kamu hanya akan singgah di bandara atau pelabuhan negara Schengen. Meskipun kamu nggak berniat keluar bandara, beberapa negara tetap mewajibkan visa ini untuk alasan keamanan.
Visa ini untuk kamu yang ingin mengikuti pelatihan, kursus singkat atau program pendidikan yang berlangsung kurang 90 hari. Biasanya kamu perlu menyertakan surat penerimaan dari institusi pendidikan serta bukti bahwa kamu mampu membiayai kebutuhan selama tinggal di sana.
Setelah mengetahui jenis visa yang kamu butuhkan, secara umum syarat pengajuan visa Schengen adalah sebagai berikut.
Jika semua dokumen di atas sudah kamu lengkapi, kemungkinan besar pengajuan visamu bisa diproses lebih cepat dan mudah.
Jika kamu sudah mantap ingin apply visa Schengen, penting untuk mengetahui rincian biaya pembuatan visa sejak awal. Dengan begitu, kamu bisa menyiapkan dana dan tidak kaget ketika proses pengajuan.
Menurut informasi dari situs resmi Kementerian Luar Negeri Jerman, per Juni 2024, biaya resmi pengajuan visa Schengen untuk pemohon dewasa (usia 12 tahun ke atas) adalah EUR 90 atau sekitar Rp 1,6 juta.
Sementara itu, untuk anak-anak usia 6 sampai 11 tahun dikenakan biaya setengahnya yaitu EUR 45 atau sekitar Rp 800 ribu. Selain biaya visa utama, biasanya kamu juga akan dikenakan biaya layanan jika mengajukan lewat aplikasi seperti VFS Global. Biayanya berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu.
Mengajukan visa Schengen memang butuh persiapan dan langkah yang tepat. Supaya prosesnya lancar, ikuti langkah-langkah berikut ini:
Langkah pertama adalah menentukan negara mana yang akan menjadi tujuan perjalananmu. Ini penting karena kamu perlu mengajukan visa ke kedutaan negara tersebut.
Setelah menentukan negara tujuan, buka web resmi kedutaan atau travel agen. Tujuannya adalah untuk melihat daftar dokumen yang harus disiapkan dan jadwal pengajuan visa. Biasanya kamu juga harus membuat janji temu (appointment) secara online untuk menyerahkan dokumen dan melakukan biometric.
Lengkapi semua dokumen yang diperlukan, seperti yang sudah diuraikan di atas. Pastikan semua dokumen valid dan sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Hal ini bertujuan agar pengajuan visamu nggak ditolak.
Setelah menyerahkan dokumen, kamu harus membayar biaya visa dan biaya layanan (kalau kamu menggunakan jasa VFS atau agen). Pastikan kamu mengetahui jumlah biaya yang harus dibayar dan metode pembayarannya.
Proses verifikasi ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 15 hari kerja, tergantung musim dan kebijakan kedutaan. Jadi kamu perlu bersabar hingga proses verifikasi selesai.
Setelah verifikasi selesai, kamu akan dihubungi kalau paspor sudah bisa diambil. Kalau kamu nggak ada waktu untuk datang, bisa memilih opsi pengiriman paspor ke rumah.
Selain visa, ada satu lagi yang perlu kamu persiapkan sebelum bepergian ke luar negeri. Yap, benar! Kartu transaksi yang akan memudahkan kamu saat berada di negeri orang.
Saat liburan, kamu tentu akan melakukan banyak transaksi seperti membeli tiket, membeli makanan, shopping, dan lain-lain. Nah, biar liburan kamu nggak repot, kamu bisa membawa dua #KartuWajibLiburan dari OCBC yaitu Kartu Nyala Global Debit dan Kartu Kredit 90°N.
Dengan dua kartu ini, kamu tak perlu repot-repot menukarkan dan membawa mata uang asing secara berlebihan. Hal itu karena kedua kartu ini bisa membantu semua transaksi keuangan kamu selama di luar negeri.
Nyala Global Debit OCBC akan memudahkan setiap transaksi yang kamu lakukan, termasuk ketika menggunakan transportasi publik dan berbelanja. Praktisnya kartu ini karena dilengkapi dengan fitur contactless.
Fitur memungkinkan pengguna melakukan transaksi pembayaran hanya dengan menempel kartu, tanpa memasukkannya ke dalam mesin EDC dan PIN Transaksi.
Saat memegang kartu dengan fitur ini, kamu bisa melakukan transaksi tanpa PIN dengan jumlah akumulasi maksimal sebesar Rp1 Juta per transaksi per hari. Kamu baru akan diminta memasukkan PIN jika nominal transaksi sudah melebihi limit.
Khusus di Hong Kong, Malaysia, dan Singapura, kamu bisa bebas tarik pada ATM OCBC dengan Nyala Global Debit. Asyiknya, tarik tunai dengan Nyala Global Debit tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis!
Selain bebas tarik tunai, Nyala Global Debit juga memungkinkan kamu untuk transaksi secara online maupun offline langsung dengan mata uang luar negeri.
Hal ini lantaran Nyala Global Debit OCBC dilengkapi dengan 12 mata uang, yaitu IDR, USD, AUD, SGD, JPY, EUR, HKD, CHF, NZD, CAD, GBP, dan CNH. Semua transaksi yang dilakukan dengan 12 mata uang ini akan langsung didebit dan bebas konversi.
Kamu yang sudah memiliki rekening Nyala bisa mendapatkan kartu ini dengan cara menukar kartu ATM/Debit Tanda 360 dengan Kartu Nyala Global Debit di cabang terdekat OCBC.
Sementara bagi kamu yang belum menjadi nasabah OCBC, bisa langsung membuka rekening OCBC melalui OCBC mobile dan nikmati semua kemudahannya.
Kartu Wajib Liburan kedua dari OCBC adalah Kartu Kredit 90°N OCBC. Kartu ini merupakan andalan saat traveling; karena memberi keuntungan pengumpulan miles lebih cepat.
Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapat dengan menggunakan Kartu Kredit 90°N OCBC, yaitu:
Kartu Kredit 90°N OCBC juga merupakan kartu kredit serba digital melalui aplikasi OCBC mobile.; Artinya, banyak transaksi yang bisa kamu lakukan dengan mudah melalui aplikasi OCBC mobile.
Dengan membawa dua kartu ini, liburan kamu di luar negeri bakal lebih menyenangkan karena terhindar dari kerepotan. Kalau kamu belum punya dua #KartuWajibLiburan dari OCBC tersebut, kamu bisa membuatnya di sini.
Baca juga: Berapa Biaya Makan di Jepang? Cek Estimasi Lengkapnya di Sini!