Apa Itu KUR Syariah? Simak Pengertian, Segmentasi, dan Cara Pengajuannya!

7 Jun 2025

KUR Syariah adalah pembiayaan usaha mikro tanpa bunga dengan prinsip syariah. Ketahui apa itu KUR Syariah, segmentasi, dan syarat mengajukannya di sini!

Menjadi pengusaha merupakan keputusan besar yang harus dipertimbangkan dengan matang. Apalagi kamu selama ini bukan pengusaha, melainkan seorang pekerja.

Salah satu yang jadi pertimbangan utama adalah modal. Namun, jangan dipikir modal usaha selalu jumlahnya besar, karena akan menyesuaikan seberapa besar usaha yang kamu buka.

Di samping itu, cara mendapatkan modal usaha juga semakin beragam. Kamu bisa dapat modal tanpa mengganggu uang tabungan, salah satunya dengan mengakses produk pinjaman usaha dari bank atau lembaga keuangan.

Namun kamu orang yang berpegang pada prinsip syariah Islam dan ogah berurusan dengan pinjaman ribawi? Tenang, sekarang ada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah.

Baca juga: Lembaga Pembiayaan: Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis & Contoh

KUR Syariah dan Cara Kerjanya

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah produk pembiayaan yang didesain untuk para pengusaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Produk ini ditujukan untuk membuka akses permodalan yang lebih luas.

Pada mulanya, hanya ada KUR konvensional yang tersedia di masyarakat. Tak heran, produk ini lebih banyak dikenal dan digunakan oleh para pengusaha UMKM di daerah-daerah.

Padahal, KUR Syariah sudah tersedia. Sama seperti produk keuangan berbasis syariah lainnya, KUR Syariah bebas dari riba sehingga sangat cocok dengan pengusaha yang berpegang pada prinsip syariah Islam.

Menurut Anggota Dewan Syariah Nasional MUI, DR. Oni Sahroni, seperti dikutip dari Republika, produk KUR Syariah memiliki kekhasan tersendiri yang membedakannya dengan KUR konvensional.

Ciri khas dari KUR Syariah itu antara lain:

  • Diperuntukkan bagi UMKM dengan usaha layak dan produktif sesuai syariah Islam;
  • Usaha yang dikelola harus halal;
  • Tingkat margin yang rendah, biasanya sekitar 6%;
  • Tanpa agunan dengan plafon pembiayaan hingga Rp50 Juta;
  • Menggunakan skema perjanjian syariah.

Masih kata Oni, akad yang biasa digunakan dalam produk KUR Syariah itu adalah murabahah, ijarah, dan musyarakah mutanaqishah. Praktiknya dilakukan sesuai dengan Fatwa DSN MUI pada masing-masing skema akad.

Baca juga: Asuransi Pendidikan Anak, Pahami Manfaat & Simulasinya

Segmentasi KUR Syariah

KUR Syariah dibagi dalam tiga segmentasi, yaitu plafon sampai Rp10 Juta, plafon antara Rp10-50 Juta, dan plafon di atas Rp50 Juta sampai Rp500 Juta. Berikut penjelasan masing-masing.

Pada segmen pertama, yaitu pembiayaan sampai Rp10 Juta, lama usaha tidak dibatasi (untuk usaha di bawah enam bulan berlaku syarat dan ketentuan), tanpa agunan, margin setara 6 persen, serta untuk modal kerja dan investasi.

Sementara pada segmen kedua, lama usaha berjalan minimal enam bulan, tanpa agunan, margin setara 6 persen, serta untuk modal kerja dan investasi.

Baik segmen satu maupun dua memiliki tenor atau angsuran reguler selama tiga tahun untuk modal kerja, dan lima tahun untuk investasi. Sedangkan, tenor atau angsuran irregular, yakni per periode maksimal 24 bulan dan bayar panen (yarnen) maksimal 15 bulan.

Adapun segmen ketiga, yaitu plafon Rp50-500 Juta, lama usaha berjalan minimal enam bulan, dengan agunan seperti BPKB, SHM, SHGB, dan AJB, serta margin setara 6 persen untuk modal kerja dan investasi.

Tenor angsuran reguler untuk modal kerja sampai empat tahun, sedangkan investasi sampai lima tahun. Tenor angsuran irregular (a) per periode maksimal 24 bulan, dan (b) yarnen maksimal 15 bulan.

Baca juga: Apa itu Agunan? Ini Pengertian, Jenis, Contoh, & Syaratnya

Cara Mengajukan KUR Syariah

Mengajukan KUR Syariah dilakukan dengan mengunjungi kantor cabang bank syariah atau unit syariah terdekat. Saat ini, ada banyak produk KUR Syariah yang bisa kamu pilih.

Salah satunya adalah Unit Syariah OCBC. Unit syariah ini punya produk pembiayaan semacam KUR Syariah, yang bernama IMBT-iB.

IMBT-iB adalah pembiayaan syariah berdasarkan prinsip sewa-menyewa dengan Akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik. Ada beberapa manfaat dan keuntungan yang ditawarkan, yaitu:

  • Bisa memulai usaha dengan skema sewa, yaitu penambahan barang modal yang didapat melalui penyewaan ke bank;
  • Bisa memiliki aset yang dibiayai bank pada akhir masa sewa atau sesuai dengan kebutuhan;
  • Rasio keuangan lebih baik, karena aset tidak dicatat sebagai utang;
  • Mendukung perencanaan bisnis jadi lebih baik dengan skema sewa-menyewa.

Untuk mengajukan produk IMBT-iB di Unit Syariah OCBC, kamu perlu menyiapkan beberapa persyaratan, seperti:

  • Formulir permohonan
  • KTP pemohon dan suami/istri
  • Kartu Keluarga
  • Akta nikah/cerai/pisah harta
  • NPWP pemohon
  • Akta Pendirian dan Perubahan Badan Usaha (PT/ CV/ Firma)
  • KTP Pengurus dan Pemegang Saham
  • SIUP, TDP, NIB, Surat Keterangan Domisili atau dokumen sejenis
  • Sertifikat, IMB, dan PBB terakhir
  • Rekening koran atau rekening tabungan 6 bulan terakhir

Selain itu, kamu sebagai pemohon juga perlu membuka rekening Giro di OCBC sebagai rekening tujuan pencairan pembiayaan.

Kamu yang tertarik dengan produk ini bisa langsung mendatangi Unit Syariah OCBC terdekat. Cek alamat-alamatnya di link ini.

Baca juga: Kredit UMKM Adalah: Tujuan, Syarat, hingga Caranya

 


Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 9 Jun 2025

3 Alasan Kenapa CVV Kartu Debit Harus Dirahasiakan

Baca

Kesehatan dan Lingkungan - 7 Jun 2025

4 Tahapan dalam Underwriting, Wajib Tahu Sebelum Punya Asuransi!

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile