5 Kesalahan Fatal Saat Ambil Rumah KPR yang Harus Dihindari

18 Okt 2025

Beli rumah secara KPR itu memang membantu. Namun pastikan kamu nggak melakukan kesalahan-kesalahan berikut yang bikin keuangan justru jadi terbebani!

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan skema pembiayaan dalam pembelian rumah yang bisa dibayar dengan cara mencicil hingga masa kredit tertentu. Dengan KPR, semua orang jadi punya kans untuk punya rumah meski nggak punya uang senilai harga rumah.

Hanya saja, kemudahan dalam mengambil KPR sering membuat orang menggampangkan. Misalnya beli rumah KPR tanpa perhitungan finansial yang matang.

Hal ini tentu berbahaya. Pasalnya, KPR itu menuntut stabilitas finansial selama masa kredit berlangsung. Sebagai contoh, kamu ambil KPR dengan cicilan Rp5 Juta per bulan selama 15 tahun.

Jika rasio utang maksimal 30%, maka kamu harus punya penghasilan minimal Rp15 Juta per bulan, selama 15 tahun, agar bisa menyelesaikan KPR hingga tuntas.

Baca juga: Syarat KPR Rumah Beserta Langkah-langkah Pengajuannya

Kesalahan Ambil Rumah KPR

Beli rumah secara KPR itu bukan perkara mudah. Kamu harus paham seluk-beluknya, mulai dari syarat, prosedur, ketentuan, dan sebagainya. Jangan sampai kamu melakukan beberapa kesalahan berikut!

1. Tidak Menghitung Kemampuan Finansial

Kesalahan paling umum saat membeli rumah lewat KPR adalah tidak menghitung kemampuan finansial secara detail.

Banyak orang hanya fokus pada besaran cicilan per bulan tanpa memperhitungkan biaya tambahan seperti uang muka, biaya notaris, asuransi, pajak, dan biaya administrasi bank.

Hal ini membuat keuangan jadi berat di tengah jalan, apalagi jika ada kebutuhan mendadak lain. Cicilan KPR idealnya tidak lebih dari 30 persen dari total penghasilan bulanan agar arus kas tetap sehat.

2. Mengabaikan Suku Bunga dan Sistem KPR

Banyak pembeli rumah hanya tergiur oleh cicilan awal yang terlihat ringan tanpa memperhatikan detail suku bunga.

Padahal, suku bunga KPR biasanya menggunakan sistem fixed hanya untuk beberapa tahun, lalu berubah menjadi floating yang lebih tinggi.

Ketidaktahuan ini bisa berujung pada cicilan yang melonjak tajam di tahun-tahun berikutnya. Memahami perbedaan antara bunga fixed, floating, dan kombinasi sangat penting untuk menghindari kejutan di masa depan.

3. Tidak Mengecek Legalitas dan Status Tanah

Kesalahan fatal lain adalah kurang teliti dalam memeriksa legalitas rumah yang dibeli.

Banyak kasus pembeli terjebak karena sertifikat rumah bermasalah, tanah masih sengketa, atau dokumen tidak lengkap. Akibatnya, proses balik nama dan pengurusan KPR bisa terhambat bahkan gagal.

Sebelum menandatangani perjanjian, pembeli wajib memastikan status tanah clear and clean, sertifikat sah (SHM atau HGB), dan IMB/PBG tersedia. Mengabaikan hal ini bisa berujung kerugian besar.

4. Terlalu Tergesa-gesa Tanda Tangan Perjanjian

Dalam euforia ingin segera memiliki rumah, banyak orang langsung menandatangani akad KPR tanpa membaca detail kontrak.

Padahal, perjanjian tersebut berisi pasal-pasal yang sangat krusial, seperti denda keterlambatan, penalti pelunasan dipercepat, hingga syarat asuransi. Mengabaikan detail ini bisa membuat pembeli dirugikan di kemudian hari.

Membaca dengan teliti, menanyakan poin yang tidak jelas, dan bahkan berkonsultasi dengan ahli hukum bila perlu adalah langkah bijak sebelum menandatangani.

5. Melupakan Biaya Perawatan dan Hidup di Lokasi Baru

Kesalahan yang sering terjadi adalah hanya fokus pada harga rumah dan cicilan, tapi lupa mempertimbangkan biaya hidup di lokasi baru.

Rumah di kawasan perumahan bisa jadi membutuhkan biaya perawatan lebih tinggi, seperti iuran lingkungan, keamanan, hingga biaya fasilitas.

Selain itu, jarak ke tempat kerja, sekolah, dan akses transportasi juga mempengaruhi pengeluaran harian. Jika tidak dihitung sejak awal, biaya hidup tambahan bisa membuat keuangan terasa lebih berat daripada perkiraan.

Itulah ulasan mengenai beberapa kesalahan saat beli rumah KPR yang perlu dihindari. Berbicara tentang produk KPR yang menguntungkan, kamu bisa memilih salah satu produk KPR dari OCBC.

Di antara produk yang ditawarkan, kamu bisa memilih dengan produk KPR Easy Start dari OCBC.

Produk KPR ini menawarkan banyak keuntungan, mulai dari angsuran lebih rendah, cicilan bertahap setiap 1 atau 2 tahun, jangka waktu KPR hingga 25 tahun, dan bisa digunakan untuk rumah baru maupun bekas.

Syarat untuk mengajukan KPR Easy Start antara lain sebagai berikut:

  • WNI.
  • Karyawan dengan masa kerja minimum 2 tahun, berpenghasilan minimum Rp5 Juta dan maksimum Rp65 Juta.
  • Memiliki maksimum 1 fasilitas KPR yang telah berjalan lebih dari 3 tahun.
  • Agunan berupa rumah, apartemen, dan ruko baik yang akan dibeli dari Developer Rekanan OCBC maupun secondary.
  • Usia pada saat akad kredit minimum 21 tahun atau sudah menikah dan maksimum 45 tahun saat pengikatan kredit.
  • Plafond minimum Rp100 Juta dan maksimum Rp5 Miliar.
  • Jangka waktu pinjaman minimum 10 tahun dan maksimum 25 tahun untuk rumah atau apartemen dan maksimum 20 tahun untuk agunan lainnya.

Kamu bisa mengajukan KPR Easy Start dengan mudah hanya melalui ponsel dengan menggunakan aplikasi OCBC mobile!

Baca juga: 7 Perbedaan KPR Subsidi dan Nonsubsidi sebelum beli rumah

Story for your Inspiration

Baca

Life Series - 20 Okt 2025

Promo Pre-Order iPhone 17 OCBC: Diskon Rp 4,2 Juta + Tukar PoinSeru, Begini Caranya

Baca

Edukasi - 20 Okt 2025

Mau Take Over KPR? Jangan Lupa Cek 5 Hal Ini Dulu!

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile