Banyak orang masih belum punya dana untuk haji sampai hari ini. Temukan 5 alasan utama dan cara mengatasinya agar niat berhaji segera terwujud!
Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan bagi umat yang mampu secara materi dan fisik untuk melakukan perjalanan ke Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.
Karena pelaksanaannya yang jauh, maka persiapan keuangannya juga harus matang. Terlebih jika berencana untuk berangkat haji berdua, suami dan istri, maka dana yang disiapkan pun harus double.
Secara khusus biaya haji itu ditentukan setiap tahun oleh pemerintah. Merujuk pada Ongkos Naik Haji (ONH) tahun 2025, biaya haji reguler itu sebesar Rp89.410.258,79.
Biaya tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu komponen Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang dibayar jamaah dan komponen Bipih yang berasal dari hasil optimalisasi dana setoran awal jamaah atau yang disebut dengan Nilai Manfaat.
Dari jumlah Rp89.410.258,79 tersebut, jamaah rata-rata membayar Rp55.431.750,78 atau 62% dari total Bipih. Sementara sisanya yaitu Rp33.978.508,01 (33%) bersumber dari Nilai Manfaat.
Baca juga: Mengenal Siskohat dan Cara Menggunakannya dalam Layanan Haji
Mengingat biaya haji yang besar, tak heran jika belum semua umat Islam mampu untuk berhaji. Ada beberapa alasan mengapa uang untuk haji tak kunjung terkumpul, berikut ulasannya!
Banyak orang ingin naik haji, tapi nggak pernah benar-benar membuat perencanaan konkret tentang berapa biaya yang dibutuhkan dan kapan ingin berangkat. Akibatnya, niatnya hanya berhenti di “semoga” tanpa langkah nyata.
Padahal, keberangkatan haji memerlukan persiapan finansial yang panjang dan terukur. Langkah terbaiknya adalah menentukan target biaya dan waktu misalnya, ingin berangkat dalam 10 tahun dengan total biaya sekian.
Lalu mulai menabung secara rutin melalui instrumen keuangan khusus seperti tabungan haji di bank syariah. Dengan rencana yang jelas, kamu punya arah dan disiplin untuk mencapainya.
Menabung di satu rekening untuk semua kebutuhan membuat uang haji ikut “terpakai” untuk hal lain. Saat ada keperluan mendadak, dana yang seharusnya disimpan untuk ibadah malah terpakai dan tidak tergantikan.
Solusinya adalah membuat rekening atau pos tabungan khusus untuk haji yang tidak bisa diakses sembarangan. Banyak bank syariah menyediakan produk tabungan haji dengan fitur yang memudahkan dan mempercepat uang terkumpul.
Keinginan menikmati gaya hidup kekinian membuat rencana jangka panjang seperti naik haji jadi tertunda. Pengeluaran untuk nongkrong, traveling, atau barang-barang lifestyle lebih sering diutamakan karena hasilnya bisa langsung dinikmati.
Padahal, haji adalah investasi spiritual seumur hidup yang nilainya jauh lebih tinggi. Mengubah mindset jadi langkah awal penting. Bukan berarti tidak boleh menikmati hidup, tapi perlu tahu kapan harus menahan diri.
Baca juga: 6 Tips Backpacker ke Luar Negeri, Siapkan dari Sekarang!
Sebagian orang hanya menyimpan uang haji di celengan atau rekening biasa, yang pertumbuhannya sangat lambat dan mudah tergoda untuk digunakan. Padahal, ada banyak pilihan investasi syariah yang aman dan produktif.
Dengan perencanaan yang tepat, kamu bisa mempercepat pertumbuhan dana tanpa melanggar prinsip syariah. Pilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko dan jangka waktu keberangkatanmu agar uangmu bekerja lebih efektif.
Kegagalan terbesar dalam menabung untuk haji bukan karena kurangnya penghasilan, tapi karena tidak konsisten. Banyak yang semangat di awal, tapi berhenti setelah beberapa bulan karena merasa target masih terlalu jauh.
Kebiasaan menunda “nanti saja mulai” justru membuat waktu berjalan tanpa hasil. Disiplin adalah kuncinya, nggak apa-apa kecil, asal rutin, hasilnya akan terasa.
Mulai dengan nominal yang realistis dan naikkan secara bertahap sesuai kemampuan. Dengan konsistensi, kamu akan terkejut melihat betapa cepat dana haji bisa terkumpul tanpa harus mengorbankan kebutuhan lain.
Baca juga: Tabungan Haji - Keunggulan, Cara Daftar, & Simulasinya
Untuk berangkat haji, tentunya kamu harus mendaftarkan diri terlebih dulu. Berikut ini beberapa persyaratan yang perlu kamu siapkan untuk daftar haji:
Adapun alur mendaftar haji adalah sebagai berikut:
Untuk mendapat porsi haji, kamu harus membayar biaya pendaftaran sebesar Rp25 Juta per jamaah. Sehingga jika berangkat berdua dengan pasangan, uang yang perlu disiapkan adalah sebesar Rp50 Juta.
Baca juga: 7 Tempat Doa Mustajab di Mekkah, Jamaah Haji Harus Tahu!
Ibadah haji termasuk dalam rukun Islam kelima dengan syarat wajib dikerjakan bagi yang memiliki kemampuan. Adapun kemampuan ini bisa berupa fisik maupun materi.
Dalam hal materi, kamu tentu perlu menyiapkan dana yang cukup untuk berangkat haji. Maka, memiliki tabungan khusus untuk haji menjadi keharusan dalam hal ini.
Kamu bisa memanfaatkan Tabungan Haji iB dari OCBC. Tabungan ini bisa digunakan untuk perencanaan ibadah Haji Reguler, Haji Plus, maupun Haji Furoda.
Banyak keuntungan yang ditawarkan tabungan ini, mulai dari pendaftaran yang mudah dengan formulir online, tidak ada biaya yang dibebankan, serta terkoneksi dengan Sistem Komunikasi Haji Terpadu (SISKOHAT).
Syarat membuka Tabungan Haji iB dari OCBC cukup simple, yaitu menyiapkan dokumen berupa:
Pembukaan rekening tabungan haji bisa dilakukan di Kantor Cabang Syariah OCBC terdekat.
Akad tabungan ini adalah wadiah (titipan) dengan bebas biaya administrasi, rekening selalu aktif hingga jemaah menyelesaikan ibadah hajinya dan bebas biaya penutupan rekening.
Setoran awal untuk membuka tabungan haji di OCBC mulai dari Rp100 Ribu. Kemudian, ketika tabungan sudah mencapai Rp25,1 Juta, kamu sudah bisa mendapatkan porsi keberangkatan haji dari Kementerian Agama.
Sementara untuk pencatatan mutasi, kamu akan diberi Buku Tabungan serta akses pada OCBC mobile untuk keperluan mengecek saldo.
Tunggu apa lagi, segera buka Tabungan Haji iB OCBC sekarang juga! Semakin cepat menabung, maka semakin cepat pula jadwal keberangkatan ke Tanah Suci!
Baca juga: Apa Itu Haji Furoda? Berikut Penjelasan Lengkapnya!