Jangan Panik, Ini 5 Alasan Kamu Belum Punya Dana untuk Haji

23 Okt 2025

Banyak orang masih belum punya dana untuk haji sampai hari ini. Temukan 5 alasan utama dan cara mengatasinya agar niat berhaji segera terwujud!

Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan bagi umat yang mampu secara materi dan fisik untuk melakukan perjalanan ke Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Karena pelaksanaannya yang jauh, maka persiapan keuangannya juga harus matang. Terlebih jika berencana untuk berangkat haji berdua, suami dan istri, maka dana yang disiapkan pun harus double.

Secara khusus biaya haji itu ditentukan setiap tahun oleh pemerintah. Merujuk pada Ongkos Naik Haji (ONH) tahun 2025, biaya haji reguler itu sebesar Rp89.410.258,79.

Biaya tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu komponen Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang dibayar jamaah dan komponen Bipih yang berasal dari hasil optimalisasi dana setoran awal jamaah atau yang disebut dengan Nilai Manfaat.

Dari jumlah Rp89.410.258,79 tersebut, jamaah rata-rata membayar Rp55.431.750,78 atau 62% dari total Bipih. Sementara sisanya yaitu Rp33.978.508,01 (33%) bersumber dari Nilai Manfaat.

Baca juga: Mengenal Siskohat dan Cara Menggunakannya dalam Layanan Haji

Alasan Belum Punya Dana untuk Haji

Mengingat biaya haji yang besar, tak heran jika belum semua umat Islam mampu untuk berhaji. Ada beberapa alasan mengapa uang untuk haji tak kunjung terkumpul, berikut ulasannya!

1. Nggak Punya Target yang Jelas

Banyak orang ingin naik haji, tapi nggak pernah benar-benar membuat perencanaan konkret tentang berapa biaya yang dibutuhkan dan kapan ingin berangkat. Akibatnya, niatnya hanya berhenti di “semoga” tanpa langkah nyata.

Padahal, keberangkatan haji memerlukan persiapan finansial yang panjang dan terukur. Langkah terbaiknya adalah menentukan target biaya dan waktu misalnya, ingin berangkat dalam 10 tahun dengan total biaya sekian.

Lalu mulai menabung secara rutin melalui instrumen keuangan khusus seperti tabungan haji di bank syariah. Dengan rencana yang jelas, kamu punya arah dan disiplin untuk mencapainya.

2. Tabungan Haji Nggak Dipisah

Menabung di satu rekening untuk semua kebutuhan membuat uang haji ikut “terpakai” untuk hal lain. Saat ada keperluan mendadak, dana yang seharusnya disimpan untuk ibadah malah terpakai dan tidak tergantikan.

Solusinya adalah membuat rekening atau pos tabungan khusus untuk haji yang tidak bisa diakses sembarangan. Banyak bank syariah menyediakan produk tabungan haji dengan fitur yang memudahkan dan mempercepat uang terkumpul.

3. Gaya Hidup Konsumtif

Keinginan menikmati gaya hidup kekinian membuat rencana jangka panjang seperti naik haji jadi tertunda. Pengeluaran untuk nongkrong, traveling, atau barang-barang lifestyle lebih sering diutamakan karena hasilnya bisa langsung dinikmati.

Padahal, haji adalah investasi spiritual seumur hidup yang nilainya jauh lebih tinggi. Mengubah mindset jadi langkah awal penting. Bukan berarti tidak boleh menikmati hidup, tapi perlu tahu kapan harus menahan diri.

Baca juga: 6 Tips Backpacker ke Luar Negeri, Siapkan dari Sekarang!

4. Nggak Memanfaatkan Instrumen Keuangan yang Tepat

Sebagian orang hanya menyimpan uang haji di celengan atau rekening biasa, yang pertumbuhannya sangat lambat dan mudah tergoda untuk digunakan. Padahal, ada banyak pilihan investasi syariah yang aman dan produktif.

Dengan perencanaan yang tepat, kamu bisa mempercepat pertumbuhan dana tanpa melanggar prinsip syariah. Pilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko dan jangka waktu keberangkatanmu agar uangmu bekerja lebih efektif.

5. Nggak Konsisten dan Mudah Menunda

Kegagalan terbesar dalam menabung untuk haji bukan karena kurangnya penghasilan, tapi karena tidak konsisten. Banyak yang semangat di awal, tapi berhenti setelah beberapa bulan karena merasa target masih terlalu jauh.

Kebiasaan menunda “nanti saja mulai” justru membuat waktu berjalan tanpa hasil. Disiplin adalah kuncinya, nggak apa-apa kecil, asal rutin, hasilnya akan terasa.

Mulai dengan nominal yang realistis dan naikkan secara bertahap sesuai kemampuan. Dengan konsistensi, kamu akan terkejut melihat betapa cepat dana haji bisa terkumpul tanpa harus mengorbankan kebutuhan lain.

Baca juga: Tabungan Haji - Keunggulan, Cara Daftar, & Simulasinya

Daftar Haji Mulai Sekarang

Untuk berangkat haji, tentunya kamu harus mendaftarkan diri terlebih dulu. Berikut ini beberapa persyaratan yang perlu kamu siapkan untuk daftar haji:

  • Beragama Islam
  • Berusia paling rendah 12 tahun pada saat mendaftar
  • KTP dan KK
  • Akta kelahiran, surat kenal lahir, kutipan akta nikah, atau ijazah (salah satu)
  • Memiliki tabungan atas nama calon jamaah yang bersangkutan pada BPS-BPIH

Adapun alur mendaftar haji adalah sebagai berikut:

  • Membuka tabungan haji pada BPS-BPIH sesuai domisili dengan setoran awal sebesar Rp25 Juta;
  • Menandatangani surat pernyataan memenuhi syarat pendaftaran haji dari Kemenag;
  • Setelah setoran awal dibayar, BPS–BPIH akan menerbitkan lembar bukti setoran awal yang berisi “Nomor Validasi”;
  • Dokumen bukti setoran awal BPIH ditempel pas foto caIon jamaah haji ukuran 3x4 dan bermaterai;
  • Bawa bukti setoran awal dan persyaratan lain ke Kantor Kemenag setempat untuk verifikasi, paling lambat 5 hari kerja setelah pembayaran setoran awal;
  • Mengisi formulirpendaftaran haji berupa Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) dan menyerahkannya kepada petugas Kantor Kemenag;
  • CaIon jamaah haji akan menerima lembar bukti pendaftaran haji yang berisi Nomor Porsi Haji.

Untuk mendapat porsi haji, kamu harus membayar biaya pendaftaran sebesar Rp25 Juta per jamaah. Sehingga jika berangkat berdua dengan pasangan, uang yang perlu disiapkan adalah sebesar Rp50 Juta.

Baca juga: 7 Tempat Doa Mustajab di Mekkah, Jamaah Haji Harus Tahu!

Rekomendasi Tabungan Haji

Ibadah haji termasuk dalam rukun Islam kelima dengan syarat wajib dikerjakan bagi yang memiliki kemampuan. Adapun kemampuan ini bisa berupa fisik maupun materi.

Dalam hal materi, kamu tentu perlu menyiapkan dana yang cukup untuk berangkat haji. Maka, memiliki tabungan khusus untuk haji menjadi keharusan dalam hal ini.

Kamu bisa memanfaatkan Tabungan Haji iB dari OCBC. Tabungan ini bisa digunakan untuk perencanaan ibadah Haji Reguler, Haji Plus, maupun Haji Furoda.

Banyak keuntungan yang ditawarkan tabungan ini, mulai dari pendaftaran yang mudah dengan formulir online, tidak ada biaya yang dibebankan, serta terkoneksi dengan Sistem Komunikasi Haji Terpadu (SISKOHAT).

Syarat membuka Tabungan Haji iB dari OCBC cukup simple, yaitu menyiapkan dokumen berupa:

  • KTP atau KIA untuk anak di bawah 17 tahun
  • Kartu Keluarga, Buku Nikah, Akta Kelahiran (pilih salah satu)
  • Form pendaftaran

Pembukaan rekening tabungan haji bisa dilakukan di Kantor Cabang Syariah OCBC terdekat.

Akad tabungan ini adalah wadiah (titipan) dengan bebas biaya administrasi, rekening selalu aktif hingga jemaah menyelesaikan ibadah hajinya dan bebas biaya penutupan rekening.

Setoran awal untuk membuka tabungan haji di OCBC mulai dari Rp100 Ribu. Kemudian, ketika tabungan sudah mencapai Rp25,1 Juta, kamu sudah bisa mendapatkan porsi keberangkatan haji dari Kementerian Agama.

Sementara untuk pencatatan mutasi, kamu akan diberi Buku Tabungan serta akses pada OCBC mobile untuk keperluan mengecek saldo.

Tunggu apa lagi, segera buka Tabungan Haji iB OCBC sekarang juga! Semakin cepat menabung, maka semakin cepat pula jadwal keberangkatan ke Tanah Suci!

Baca juga: Apa Itu Haji Furoda? Berikut Penjelasan Lengkapnya!


Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 29 Agt 2025

Jual Beli dalam Islam: Hukum, Prinsip, dan Contoh 2025

Baca

Edukasi - 5 Agt 2025

5 Kesalahan Menabung untuk Umroh yang Harus Dihindari

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Syariah - Simpanan

Syariah - Simpanan

Kelola keuangan lebih nyaman dengan prinsip Syariah
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile