Individu UKM Korporasi

Apa itu Capital Budgeting? Pengertian, Manfaat, dan Contoh

3 10月 2023 • Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Bagikan Ke

Artikel Card Image
Promo Card Image

Capital budgeting adalah aktivitas wajib bagi entitas manapun yang ingin membuat proyek/investasi dengan biaya besar. Tanpa capital budgeting, pendanaan proyek akan kacau dan rentan dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab. Tapi persisnya, apa itu capital budgeting? Bagaimana metode capital budgeting sesuai standar? Bagaimana contoh capital budgeting perusahaan? Simak pembahasan ini hingga selesai.

Apa Itu Capital Budgeting?

Capital budgeting adalah sebuah proses evaluasi bisnis guna menilai layak tidaknya sebuah proyek/rencana besar perusahaan dilaksanakan. Sementara itu, pengertian capital budgeting dalam manajemen keuangan adalah proses menganalisa input dan output sebuah proyek dari segi finansial guna memastikan proyek tersebut mencapai profit diharapkan.

Di antara proses bisnis lainnya, capital budgeting adalah yang paling esensial. Jika dalam proses capital budgeting tidak disepakati, maka proyek perusahaan sebesar apapun tidak boleh dimulai. Saat capital budgeting dilakukan, divisi keuangan biasanya mempertimbangkan 2 kepentingan, yaitu 1) kepentingan profit masa depan, dan 2) kepentingan investor.

Manfaat Capital Budgeting Bagi Perusahaan

Capital budgeting punya banyak manfaat bagi perusahaan, terutama perusahaan penerima pendanaan dari investor. Adapun manfaat capital budgeting adalah sebagai berikut:

  1. Menunjukkan Faktor Risiko Proyek/Investasi
    Dalam proses capital budgeting, divisi keuangan wajib meneliti risiko-risiko apa saja yang berpotensi terjadi jika proyek dimulai. Daftar risiko tersebut kemudian wajib ditimbang dan dicari solusinya. Jika ternyata risikonya terlalu besar, maka pihak penanggung jawab proyek wajib mengajukan rencana solusi sebelum proyeknya disetujui.

  2. Menentukan Jenis Proyek yang Dapat Dilakukan
    Manfaat kedua capital budgeting adalah memberikan alternatif proyek lebih minim risiko/menguntungkan bagi perusahaan. Siapapun dapat mengajukan rencana proyek guna melewati proses capital budgeting. Akan tetapi, perusahaan berhak menentukan rencana mana yang lebih baik didanai.

  3. Membantu Perusahaan Membuat Rencana Jangka Panjang
    Dalam proses capital budgeting, divisi keuangan umumnya dapat membuat beberapa opsi pelaksanaan proyek sekaligus, mulai dari jangka pendek hingga proyek jangka terpanjang. Sebelum menyetujui pendanaan sebuah proyek, umumnya divisi keuangan akan memprediksi terlebih dulu kebutuhan keuangan dalam jangka minimal 1 tahun.

  4. Menunjukkan Sisi Keuntungan Proyek Kepada Investor
    Bagi perusahaan dengan pendanaan dari investor, capital budgeting adalah proses yang menguntungkan. Selain bukti profesionalitas perusahaan, capital budgeting juga dapat menunjukkan sisi profitabilitas sebuah proyek berdasarkan data terpercaya.

  5. Menghindarkan Proyek dari Oknum
    Tidak dapat dipungkiri, proyek perusahaan adalah salah satu kegiatan rawan mark-up oleh oknum tidak bertanggung jawab. Dengan adanya capital budgeting, Anda dapat menghindarkan potensi pelanggaran oleh para penanggung jawab proyek di perusahaan. Sehingga dana perusahaan dapat dimanfaatkan dengan seefektif dan seefisien mungkin, tanpa adanya tindak korupsi.

Macam-Macam Metode Capital Budgeting

Dalam prosesnya, divisi keuangan dapat menggunakan berbagai macam metode capital budgeting sekaligus. Adapun metode-metode capital budgeting adalah sebagai berikut.

  1. Net Present Value (NPV)
    Metode capital budgeting yang pertama adalah Net Present Value (NPV), Dalam metode ini, budget proyek akan dihitung berdasarkan potensi perkembangan nilainya di masa depan. Perhitungan metode NPV hanya dapat diterima jika proyeknya memiliki nilai di atas Rp0. Agar lebih paham, berikut ini contoh capital budgeting menggunakan metode Net Present Value.

    Di metode NPV, contoh kasus capital budgeting adalah sebagai berikut.

    PT. Sinar Jaya berniat memberikan pendanaan sebesar Rp2 milyar di salah satu proyek perusahaannya, yaitu proyek A atau proyek B. Proyek A menghasilkan cash flow sebesar Rp100 juta/tahun selama 20 tahun dengan discount rate 10%. Sedangkan Proyek B menghasilkan cash flow Rp90 juta selama 30 tahun dengan discount rate 10%.

    Berdasarkan perhitungan NPV, maka:

    NPV Proyek A =
    = (Rp100,000,000*20 tahun) - 10%(Rp100,000,000*20 tahun)
    = Rp2,000,000,000 - Rp200,000,000
    = Rp1,800,000,000 (Rp1,8 milyar)

    NPV Proyek B =
    = (Rp90,000,000*30 tahun) - 10%(Rp90,000,000*30 tahun)
    = Rp2,700,000,000 - Rp270,000,000
    = Rp2,430,000,000 (RP2,43 milyar)

    Dengan demikian, maka proyek yang lebih berhak mendapat pendanaan adalah Proyek B, karena NPV-nya lebih besar.

  2. Internal Rate of Return (IRR)
    Metode capital budgeting berikutnya adalah Internal Rate of Return (IRR). Metode IRR capital budgeting adalah metode yang mempertimbangkan waktu, selain perhitungan nilai Future Value (FV) uang. Berbagai ahli menyebut bahwa metode IRR jauh lebih efektif dan akurat dibandingkan NPV.

    Contoh capital budgeting menggunakan IRR begini:

    Proyek A dihitung dapat menghasilkan profit sebesar 35% dari pendanaan 10 tahun, sedangkan proyek B menghasilkan profit 25% dari pendanaan 5 tahun. Baik proyek A dan B mendapat pendanaan sebesar Rp100 juta. Maka nilai IRR masing-masingnya adalah:

    IRR Proyek A =
    = [Rp100,000,000 + (35%XRp100,000,000)]/10 tahun
    = Rp135,000,000/10 tahun = Rp13,500,000

    IRR Proyek B =
    = [Rp100,000,000 + (25%XRp100,000,000)]/5 tahun
    = Rp125,000,000/5 tahun = Rp25,000,000

    Presentase profit proyek A memang lebih tinggi dari dari proyek B, tapi dari segi IRR, proyek B lebih besar. Sehingga proyek B lebih pantas mendapat pendanaan berikutnya dari perusahaan.

  3. Average Rate of Return (ARR)
    Metode capital budgeting selanjutnya adalah Average Rate of Return. Perhitungan capital budgeting menggunakan metode ini mirip dengan IRR, akan tetapi yang dihitung adalah rata-rata pendapatan per tahunnya.

    Berikut ini contoh capital budgeting metode ARR:

    Dalam 5 tahun terakhir, proyek A dan B yang mendapatkan pendanaan Rp100 juta, mendapatkan pendapatan sebagai berikut:

    Berdasarkan total pendapatan, proyek A memiliki perhitungan jumlah lebih besar dibanding proyek B. Akan tetapi, dari segi rata-rata, proyek B memiliki Average Rate of Return lebih tinggi daripada proyek A. Sehingga jika mengikuti metode ARR, proyek yang mendapat pendanaan adalah proyek B.

  4. Payback Period (PP)
    Metode selanjutnya capital budgeting adalah Payback Period, yaitu metode capital budgeting berdasarkan waktu kembalinya pendanaan. Dalam metode ini, keputusan capital budgeting diambil berdasarkan durasi proyek mencapai BEP.

    Contoh capital budgeting metode Payback Period:

    Proyek A menghasilkan pendapatan sebesar Rp25 juta per tahun, sedangkan proyek B menghasilkan Rp20 juta per tahun. Pendanaan yang tersedia untuk salah satu dari dua proyek tersebut adalah Rp200 juta. Dengan demikian, waktu Payback Period-nya tiap proyek adalah:

    PP Proyek A = Rp200,000,000/Rp25,000,000 = 8 tahun
    PP Proyek B = Rp200,000,000/Rp20,000,000 = 10 tahun

    Dengan demikian, jika menggunakan metode capital budgeting PP, yang berhak mendapat pendanaan adalah proyek A, karena durasi pengembaliannya lebih pendek.


Itulah panduan tentang apa itu capital budgeting, manfaat, metode, proses, sekaligus contoh capital budgeting untuk Anda. Meski outputnya berbentuk konsep, capital budgeting adalah aktivitas pantang terlewat sebelum proyek/investasi disetujui. Oleh karena itu, apabila Anda ingin mengajukan proyek ke perusahaan, jangan lupa belajar capital budgeting dulu ya!

Baca juga:

Bagikan Artikel Ini?

Produk Terkait

Cash Management

Cash Management

Nyala Bisnis

Nyala Bisnis

OCBC mobile

OCBC mobile

Cross Selling Banner Global

Min. size 1204x240px. Less than that, there is a possibility that your image will be blurry or stretched

最新文章

5 Kesalahan Fatal Anggaran Proposal yang Bikin Ditolak Client!
  • Individu

5 Kesalahan Fatal Anggaran Proposal yang Bikin Ditolak Client!

18 6月 2025

Jangan sampai proposalmu ditolak karena anggaran berantakan! Simak 5 kesalahan umum dalam menyusun anggaran biaya proposal yang wajib dihindari.

Apakah Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan Sebelum Meninggal Dunia? Cek Faktanya di Sini!
  • Individu

Apakah Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan Sebelum Meninggal Dunia? Cek Faktanya di Sini!

17 6月 2025

Tidak banyak yang tahu, tapi asuransi jiwa bisa dicairkan sebelum meninggal, loh! Namun tetap ada syarat dan ketentuannya. Yuk cek fakta-faktanya berikut ini!

Pinjaman Apa Saja yang Masuk BI Checking? Cek 7 Jenis Ini!
  • Individu

Pinjaman Apa Saja yang Masuk BI Checking? Cek 7 Jenis Ini!

13 6月 2025

Ternyata, 7 jenis pinjaman ini tercatat di BI Checking dan bisa mempengaruhi credit score jika tidak diselesaikan dengan baik. Cari tahu detailnya di artikal ini, yuk!

Mau Ambil KPR 200 Juta? Ini Cicilan Per Bulan yang Harus Disiapkan!
  • Individu

Mau Ambil KPR 200 Juta? Ini Cicilan Per Bulan yang Harus Disiapkan!

9 6月 2025

Cicilan per bulan untuk ambil KPR Rp 200 Juta berapa sih? berikut syarat dan simulasi lengkap sesuai tenor yang dipilih