Individu

Current Ratio: Pengertian, Cara Menghitung dan Contohnya

25 11月 2021 • Ditulis oleh: Redaksi OCBC

Bagikan Ke

Artikel Card Image
Promo Card Image

Current ratio adalah perhitungan yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam membayar kewajiban, semisal hutang. Dimana, semakin tinggi hasil perhitungan maka posisi perusahaan makin kuat.

Penting bagi perusahaan untuk memperhatikan nilai current ratio mereka. Sementara rasio ini juga berguna bagi para investor dalam mempertimbangkan saham dari emiten mana yang hendak dibeli. Untuk memahaminya lebih lanjut, simak artikel berikut yuk!


Apa itu Current Ratio?

Current ratio adalah alat pengukur kemampuan suatu usaha dalam membayar kewajiban jangka pendek seperti upah dan utang. Biasanya, perhitungan ini banyak dilakukan oleh kreditur, trader, maupun investor untuk mengetahui kesanggupan perusahaan dalam membayar utang saat jatuh tempo.

Pengaruh current ratio terhadap harga saham adalah semakin tinggi nilainya (di atas satu), maka akan mendorong peningkatan kualitas saham. Sehingga dapat diprediksi bahwa harganya akan naik Oleh sebab itu, investor dapat menilai apakah bisnis tersebut layak dijadikan lahan investasi atau tidak.

Umumnya, penggunaan current ratio adalah pada perusahaan di sektor yang sama. Pengukuran ini juga tidak hanya bermanfaat bagi investor dan kreditur, namun juga bagi perusahaan untuk mengatur strategi dalam memperlancar likuiditas. Misalnya, dengan meminta keringanan bunga kepada bank.


Rumus Current Ratio

Sebagaimana telah disinggung di atas, cara menghitung current ratio adalah membagi aset lancar dengan kewajiban lancar. Berikut ini rumus perhitungan yang perlu Anda ketahui.

Current Ratio = Total Aset Lancar / Semua Kewajiban Lancar

Aset lancar dalam perhitungan current ratio adalah kas, persedian, piutang, investasi jangka pendek, dan beban dibayar di muka. Sedangkan yang dimaksud kewajiban lancar, meliputi hutang, pinjaman jangka pendek dari bank, utang pajak, utang wesel, pendapatan diterima di muka, dan sebagainya.


Perbedaan Current Ratio dan Quick Ratio

Setelah mengetahui pengertian current ratio, penting bagi Anda untuk memahami perbedaannya dari quick ratio dengan cara menyimak penjelasan di bawah ini.

Komponen Aktiva Lancar

Perbedaan pertama quick ratio dibandingkan dengan current ratio adalah pada aktiva lancarnya yang tidak meliputi persediaan. Hal ini karena persediaan adalah komponen yang paling sulit untuk diubah menjadi uang tunai dibanding piutang atau surat berharga.

Rumus Perhitungan

Karena terdapat perbedaan komponen, maka perhitungan quick ratio berbeda dengan rumus current ratio. Berikut ini perbedaan keduanya.

Quick ratio = (Aktiva lancar - Persediaan) / kewajiban lancar

Operasi pengurangan sebelum pembagian wajib dilakukan karena dalam aktiva lancar tidak terdapat persediaan. Adapun rumus current ratio adalah sebagai berikut.

Current ratio = Total Aset Lancar / Semua Kewajiban Lancar

Nah itu tadi perbedaan antara quick ratio dan current ratio. Pada intinya, quick ratio lebih difokuskan pada likuiditas perusahaan. Oleh karena itu, persediaan tidak dimasukkan karena butuh waktu lama untuk mencairkannya dalam bentuk uang.


Cara Menghitung Current Ratio

Salah satu cara agar Anda lebih memahami penerapan rumus current ratio adalah dengan menerapkannya langsung ke dalam kasus. Berikut ini contoh perhitungannya.

Perusahaan DEF memiliki kas sebesar Rp10 miliar, investasi jangka pendek Rp2 miliar, dan persediaan Rp30 miliar. Namun, mereka memiliki hutang jangka pendek senilai Rp13 miliar dan pinjaman yang pinjaman yang harus segera dibayar sebesar Rp1 miliar. Berapa current ratio perusahaan tersebut?

Langkah-langkah untuk menghitung current ratio adalah sebagai berikut.

Current Ratio
= Total Aset Lancar / Semua Kewajiban Lancar
= (kas + investasi jangka pendek+persediaan) / (kewajiban jangka pendek + hutang yang harus dibayar)
= (Rp10 miliar + Rp2 miliar + Rp30 miliar) / (Rp13 miliar + Rp1 miliar)
= Rp42 miliar / Rp14 miliar
= Rp3 miliar

Jadi, current ratio perusahaan DEF adalah sebesar Rp3 miliar.


Analisis Current Ratio

Cara menganalisis current ratio adalah dengan melihat hasil perhitungannya. Apabila nominalnya lebih dari 1, maka perusahaan memiliki aset lancar yang cukup untuk membayar kewajiban lancarnya. Namun apabila hasilnya di bawah 1, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut sedang kesulitan membayar kewajiban tepat waktu karena asetnya tidak dapat menutup besar utang.

Namun hasil perhitungan dengan rumus current ratio adalah gabungan dari aset lancar yang tidak mudah dijadikan uang tunai untuk membayar kewajiban, misalnya persediaan dan piutang. Oleh karena itu, saat menganalisis, Anda perlu memperhatikan bahwa aset-aset tersebut juga dapat segera dikonversi menjadi uang pada saat jatuh tempo.


Analisis Current Ratio untuk Investasi

Bagi investor dan trader, tidak ada batasan yang jelas mengenai momen ketika current ratio itu tinggi dan kapan nominalnya dianggap rendah karena tergantung pada industri masing-masing.

Ada kalanya perusahaan dengan current ratio tinggi memiliki kondisi keuangan lebih buruk dibanding yang nominalnya rendah. Hal ini karena rasio tinggi dapat menunjukkan indikasi bahwa perusahaan memiliki kelebihan kas yang “menganggur” karena tidak digunakan untuk investasi atau pengembangan bisnis.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa current ratio adalah tolok ukur pengembangan perusahaan sebagai pertimbangan untuk berinvestasi. Tentunya apabila menjadi investor, Anda tidak ingin menanamkan modal pada bisnis yang tidak berkembang, bukan? Oleh karena itu, analisis ini perlu dilakukan.


Itu dia pembahasan secara terperinci mengenai apa itu current ratio (rasio lancar). Memahami cara menghitung current ratio akan cukup membantu untuk investor. Karena itu, tidak ada salahnya untuk mempelajarinya.


Baca Juga:

Bagikan Artikel Ini?

Produk Terkait

Kredit Modal Kerja

Kredit Modal Kerja

Cross Selling Banner Global

Min. size 1204x240px. Less than that, there is a possibility that your image will be blurry or stretched

最新文章

5 Kesalahan Fatal Anggaran Proposal yang Bikin Ditolak Client!
  • Individu

5 Kesalahan Fatal Anggaran Proposal yang Bikin Ditolak Client!

18 6月 2025

Jangan sampai proposalmu ditolak karena anggaran berantakan! Simak 5 kesalahan umum dalam menyusun anggaran biaya proposal yang wajib dihindari.

Apakah Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan Sebelum Meninggal Dunia? Cek Faktanya di Sini!
  • Individu

Apakah Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan Sebelum Meninggal Dunia? Cek Faktanya di Sini!

17 6月 2025

Tidak banyak yang tahu, tapi asuransi jiwa bisa dicairkan sebelum meninggal, loh! Namun tetap ada syarat dan ketentuannya. Yuk cek fakta-faktanya berikut ini!

Pinjaman Apa Saja yang Masuk BI Checking? Cek 7 Jenis Ini!
  • Individu

Pinjaman Apa Saja yang Masuk BI Checking? Cek 7 Jenis Ini!

13 6月 2025

Ternyata, 7 jenis pinjaman ini tercatat di BI Checking dan bisa mempengaruhi credit score jika tidak diselesaikan dengan baik. Cari tahu detailnya di artikal ini, yuk!

Mau Ambil KPR 200 Juta? Ini Cicilan Per Bulan yang Harus Disiapkan!
  • Individu

Mau Ambil KPR 200 Juta? Ini Cicilan Per Bulan yang Harus Disiapkan!

9 6月 2025

Cicilan per bulan untuk ambil KPR Rp 200 Juta berapa sih? berikut syarat dan simulasi lengkap sesuai tenor yang dipilih