Individu

Meninjau Potensi Pasar Obligasi di Tahun 2022

8 12月 2021 • Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Bagikan Ke

Artikel Card Image
Promo Card Image

Ada hal apa saja yang dapat menopang harga obligasi di tahun 2022?

Seperti yang diketahui, obligasi merupakan instrumen investasi keuangan yang cukup mendapatkan perhatian di tanah air. Obligasi yang merupakan suatu aset pendapatan tetap, memberikan passive income bagi seorang investor secara reguler. Tak hanya itu, obligasi atau surat hutang juga memiliki potensi untuk memberikan capital gain, apabila dijual pada harga yang lebih tinggi dibandingkan harga pembelian di awal. Obligasi dinilai suatu investasi yang aman dan menjanjikan karena obligasi dengan tenor rendah sampai menengah memiliki volatilitas harga yang lebih rendah dibandingkan saham.

Melihat ke depan, di tahun 2022 walaupun pasar obligasi domestik berpotensi terbebani oleh laju inflasi yang meningkat seiring dengan potensi pemulihan ekonomi, ditambah dengan wacana kenaikan suku bunga AS. Bank Indonesia sendiri diperkirakan dapat meningkatkan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate pada semester kedua di 2022. Kenaikan suku bunga walaupun berpotensi memicu kenaikan imbal hasil obligasi atau penurunan harga obligasi, namun dampaknya diperkirakan lebih minimal dibandingkan siklus kenaikan suku bunga di 2013-2015. Terdapat dua hal yang berpotensi menopang pergerakan harga obligasi di tahun 2022 seperti:

  1. Pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dan skema burden sharing pemerintah
    Dalam skema burden sharing, Bank Indonesia masih akan melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 215 triliun di tahun ini. Tak hanya itu, bank sentral juga sepakat untuk melanjutkan skema burden sharing ke tahun 2022, dengan komitmen pembelian SBN sebesar Rp 224 triliun. Pembelian obligasi di pasar perdana ini akan turut menopang harga obligasi Indonesia, karena akan berkontribusi terhadap permintaan (demand) untuk menopang harga.
  2. Real yield obligasi Indonesia yang paling tinggi di kawasan Asia Pasifik
    Real yield atau imbal hasil riil adalah selisih antara imbal hasil obligasi 10 tahun dan tingkat inflasi dalam negeri. Real yield Indonesia saat ini masih berada diatas 4%; imbal hasil obligasi 10 tahun yang saat ini berada di level 6.1%, dikurangi inflasi yang sebesar 1.75% masih memberikan Real – Yield sebesar 4.35%. Jika dibandingkan negara ASEAN dan berkembang lainnya, angka tersebut sangatlah tinggi.

Imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun diperkirakan akan bergerak di kisaran 6.5 hingga 6.75% di 2022. Walaupun terdapat potensi risiko pada pasar obligasi ke depannya, tentunya bukan berarti risiko ini tidak dapat dikelola. Berikut strategi investasi obligasi yang dapat diterapkan untuk memitigasi risiko penurunan harga pada investasi obligasi:

  1. Mengelola durasi obligasi
    Obligasi dengan tenor dan durasi panjang memiliki risiko tertinggi. Risiko penurunan dapat dikurangi dengan fokus pada obligasi dengan tenor yang lebih pendek hingga menengah.
  2. Melakukan barbel strategy
    Barbel strategy berarti menerapkan strategi berimbang yang membagi portfolio antara obligasi tenor pendek dan obligasi tenor panjang, dengan tujuan mengurangi risiko dan mengoptimalkan imbal hasil.
  3. Melakukan diversifikasi
    Dengan melakukan strategi diversifikasi dan alokasi aset, tentunya portfolio Anda tidak terkonsentrasi pada satu jenis kelas aset. Anda dapat mengalokasikan sebagian dari portfolio Anda pada kelas aset yang akan lebih diuntungkan dengan adanya kenaikan inflasi, tentunya dengan menyesuaikan pada profil risiko Anda.

Terakhir, pastikan Anda mengevaluasi kembali tujuan Anda untuk berinvestasi, terutama dalam jangka panjang. Perlu diingat bahwa siklus pasar akan bergerak mendahului siklus ekonomi dalam jangka menengah hingga panjang, sehingga walaupun mungkin saja terjadi penurunan pada obligasi, bukan berarti akan terus menerus terjadi penurunan. Hubungi Relationship Manager Anda sekarang juga untuk informasi lebih lanjut, mengunjungi website https://www.ocbcnisp.com/id/individu/wealth-management/reksa-dana atau Anda dapat mengunjungi cabang terdekat. Selamat memulai perjalanan investasi Anda sekarang juga bersama OCBC NISP di ONe Mobile.

Tertarik dengan artikel kami?

Bagikan Artikel Ini?

Produk Terkait

Wealth Management

Wealth Management

OCBC Mobile

OCBC Mobile

Cross Selling Banner Global

Min. size 1204x240px. Less than that, there is a possibility that your image will be blurry or stretched

最新文章

5 Kesalahan Fatal Anggaran Proposal yang Bikin Ditolak Client!
  • Individu

5 Kesalahan Fatal Anggaran Proposal yang Bikin Ditolak Client!

18 6月 2025

Jangan sampai proposalmu ditolak karena anggaran berantakan! Simak 5 kesalahan umum dalam menyusun anggaran biaya proposal yang wajib dihindari.

Apakah Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan Sebelum Meninggal Dunia? Cek Faktanya di Sini!
  • Individu

Apakah Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan Sebelum Meninggal Dunia? Cek Faktanya di Sini!

17 6月 2025

Tidak banyak yang tahu, tapi asuransi jiwa bisa dicairkan sebelum meninggal, loh! Namun tetap ada syarat dan ketentuannya. Yuk cek fakta-faktanya berikut ini!

Pinjaman Apa Saja yang Masuk BI Checking? Cek 7 Jenis Ini!
  • Individu

Pinjaman Apa Saja yang Masuk BI Checking? Cek 7 Jenis Ini!

13 6月 2025

Ternyata, 7 jenis pinjaman ini tercatat di BI Checking dan bisa mempengaruhi credit score jika tidak diselesaikan dengan baik. Cari tahu detailnya di artikal ini, yuk!

Mau Ambil KPR 200 Juta? Ini Cicilan Per Bulan yang Harus Disiapkan!
  • Individu

Mau Ambil KPR 200 Juta? Ini Cicilan Per Bulan yang Harus Disiapkan!

9 6月 2025

Cicilan per bulan untuk ambil KPR Rp 200 Juta berapa sih? berikut syarat dan simulasi lengkap sesuai tenor yang dipilih