Individu

Apa itu Repo Saham? Simak Pengertian dan Contoh Kasusnya!

6 4月 2023 • Ditulis oleh: Redaksi OCBC

Bagikan Ke

Artikel Card Image
Promo Card Image

Akhir-akhir ini, banyak orang mulai tertarik melakukan investasi saham. Nah, repo saham adalah satu satu jenis investasi yang bisa Anda jadikan opsi.

Repo sendiri merupakan singkatan dari repurchase agreement, yaitu perjanjian pinjaman dana.

Bagi Sobat OCBC NISP yang masih kebingungan mengenai apa itu repo saham, mari simak artikel berikut ini sampai tuntas!

Pengertian Repo Saham

Sebelum mengetahui pengertian repo saham, mari kenali dulu apa itu repurchase agreement.

Menurut International Monetary Fund (IMF), repurchase agreement adalah transaksi di mana debitur meminjamkan sementara sebuah sekuritas kepada kreditur untuk uang tunai atas perjanjian untuk membelinya kembali di masa depan dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya.

Sementara itu, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 9/POJK.05/2015 mendefinisikan transaksi repo sebagai kontrak jual atau beli Efek dengan janji beli atau jual kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa repo saham adalah perjanjian pinjaman dana yang jaminannya berbentuk saham.

Apabila debitur gagal membayar pinjaman melewati tenggat waktu, maka kreditur berhak menyita saham yang dijadikan jaminan.

Cara Kerja Repo Saham

Sebenarnya, repo saham adalah transaksi yang memiliki skema mirip dengan pegadaian. Perbedaannya terletak pada barang yang dijadikan jaminan.

Misalnya, Anda merupakan pemilik saham dan sedang membutuhkan uang.

Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa menghubungi bank, sekuritas, atau asset management untuk meminjam dana. Nantinya, saham Anda akan menjadi jaminan dan berada di tangan kreditur.

Selama masa peminjaman, saham masihlah tertulis menjadi milik pemilik awal. Nah dalam hal ini, investor bisa berinvestasi pada saham yang direpokan.

Namun, apabila peminjam tidak dapat melunasi utang setelah jatuh tempo, kreditur berhak menyita saham tersebut. Peminjam yang gagal melunasi utangnya akan menyebabkan nilai saham turun drastis.

Dalam repo saham, nilai pinjamannya mencapai 50% dari total nilai yang dijadikan jaminan.

Besarnya nilai saham salah satunya dipengaruhi oleh nama baik perusahaan. Apabila nama baik perusahaan rusak, maka tingkat labanya menurun dan nilai saham pun mendapat dampaknya.

Baca juga: 8 Cara Main Saham Bagi Pemula Paling Mudah & Tetap Untung

Contoh Kasus Repo Saham

Untuk memahami lebih lanjut, berikut adalah contoh kasus repo saham yang bisa Anda jadikan sebagai referensi.

PT Kecap Asin membutuhkan uang untuk keberlangsungan usahanya. Berkenaan dengan hal itu, ia menemui Bank X untuk meminjam dana sebesar Rp150 juta dengan jaminan saham yang dimilikinya.

PT Kecap Asin sendiri memiliki saham sebesar Rp300 juta. Nah, saham kepunyaan PT Kecap Asin lah yang dijadikan jaminan dalam meminjam dana kepada Bank X.

Sebagai kompensasi, PT Kecap Asin menawarkan bunga sebesar 10% per tahun kepada Bank X.

Jangka waktu peminjaman dana untuk PT Kecap Asin adalah 2 tahun. Ini berarti, PT Kecap Asin harus mengembalikan uang yang dipinjam sebelum jatuh tempo.

Jika PT Kecap Asin berhasil mengembalikan dana pinjaman sebelum jatuh tempo, saham yang dijadikan jaminan akan dikembalikan.

Namun, apabila PT Kecap Asin gagal membayar, Bank X berhak menyita saham yang dijadikan jaminan. Bank X juga berhak menjual saham tersebut kepada publik.

Bagaimana Cara Mengetahui Saham Repo?

Biasanya, perusahaan tidak akan mengumumkan saham repo secara terang-terangan.

Oleh karena itu, Anda bisa simak beberapa cara berikut untuk mengetahui saham yang tengah direpokan.

1. Bertanya kepada Broker Saham

Cobalah untuk bertanya langsung kepada broker saham. Beberapa broker terkadang memiliki informasi mengenai saham yang sedang direpokan.

2. Memeriksa Laporan Keuangan Sekuritas

Cara selanjutnya untuk mengetahui repo saham adalah dengan memeriksa laporan keuangan sekuritas perusahaan.

Perusahaan dengan sekuritas transparan biasanya akan melaporkan repo saham apa saja yang tengah dipegang.

3. Mencari di Berita

Meskipun jarang, terkadang ada berita tentang perusahaan yang sedang merepokan saham mereka.

Namun, informasi di berita biasanya memberitakan repo saham yang mengalami gagal bayar.

4. Memeriksa Volume Saham

Biasanya, saham yang tengah direpokan memiliki volume rapi karena selalu dilakukan maintenance oleh perusahaan. Harga hariannya pun memiliki range yang kecil.

Baca juga: Kenali Aplikasi Bloter dan Fungsinya dalam Investasi Saham

Lalu, Apakah Repo Saham Aman?

Sebenarnya, repo saham adalah hal yang legal. Sistemnya pun cukup jelas dan memiliki kemiripan dengan sistem pinjam dana lainnya.

Meskipun begitu, investasi repo saham memiliki risiko yang cukup tinggi, yaitu fluktuasi pasar modal.

Pinjaman dengan jaminan aset lain memiliki risiko rugi yang rendah karena harganya relatif stabil.

Dengan begitu, kreditur pun tidak perlu khawatir akan penurunan harga dari jaminan yang diajukan peminjam.

Namun, saham merupakan aset dengan fluktuasi cukup tinggi, yang berarti nilainya dapat naik turun. Oleh karena itu, saham yang dijadikan jaminan pun rentan mengalami penurunan.

Inilah mengapa nilai pinjaman hanya 50% dari total saham yang dijadikan jaminan. Jika tiba-tiba nilai saham turun, kreditur memiliki cadangan sebesar 50% sisanya.

Namun, terdapat kasus di mana nilai saham mengalami penurunan hingga lebih dari 50%.

Akibatnya, kreditur pun bisa merugi jika peminjam tidak dapat melunasi pinjaman sesuai tenggat waktu.

Dari sisi investor, repo saham adalah transaksi yang memiliki risiko tinggi apabila peminjam mengalami gagal bayar.

Hal ini dikarenakan nilai saham akan turun drastis saat peminjam tidak bisa melunasi utangnya.

Tips Investasi Repo Saham yang Aman

Saham yang direpokan tentu bisa menjadi pilihan Anda untuk berinvestasi.

Namun, seperti penjelasan sebelumnya, repo saham adalah investasi dengan risiko yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang matang jika Anda ingin berinvestasi repo saham.

Berikut beberapa hal yang dapat Anda perhitungkan sebelum berinvestasi repo saham.

1. Memilih Perusahaan yang Terpercaya

Tips pertama dalam berinvestasi repo saham adalah memilih perusahaan yang terpercaya.

Sebelum memilih untuk berinvestasi pada saham repo, pilihlah perusahaan yang kredibel, memiliki bisnis dengan kinerja solid dan bertumbuh, serta mempunyai likuiditas tinggi.

Selain itu, perhatikan juga fundamental, valuasi, serta track record manajemen dari perusahaan tersebut.

2. Memanajemen Portofolio dengan Baik

Tiap investasi tentu memiliki risiko. Oleh karena itu, langkah selanjutnya agar aman berinvestasi repo saham adalah memastikan bahwa Anda mengelola portofolio dengan baik.

Hal ini untuk meminimalisasi kemungkinan Anda tetap mendapat kerugian setelah berinvestasi pada saham perusahaan terpercaya yang tengah direpokan.

3. Memilih Saham dengan Likuiditas Tinggi

Selanjutnya, pilihlah saham yang memiliki likuiditas tinggi. Likuiditas merujuk pada saham yang memiliki transaksi harian besar.

Jika masih pemula dan belum banyak memahami dunia persahaman, Anda bisa memilih saham yang memiliki indeks “LQ45”. Saham dengan indeks tersebut berarti memiliki likuiditas yang paling tinggi.

Likuiditas ini akan menentukan cepat tidaknya suatu saham untuk dijual kembali. Jadi, apabila sewaktu-waktu perusahaan mengalami gagal bayar, Anda bisa dengan cepat menjual saham tersebut.

Demikian penjelasan mengenai pengertian repo saham beserta cara kerja, contoh, tingkat keamanan, serta tips investasi yang aman.

Pada intinya, repo saham adalah salah satu jenis transaksi. Bentuknya berupa perjanjian pinjaman dana dengan saham sebagai agunannya.

Jika ingin berinvestasi repo saham, pastikan perhatikan cara di atas agar dapat berinvestasi dengan aman, ya.

Sobat OCBC NISP juga bisa membaca artikel lain tentang investasi saham di blog OCBC NISP agar bisa lebih memperluas wawasan. Selamat membaca!

Baca juga: Apa Itu Fraksi Harga Saham? Yuk, Pahami Sebelum Transaksi

Bagikan Artikel Ini?

Produk Terkait

OCBC mobile

OCBC mobile

Wealth Management

Wealth Management

Cross Selling Banner Global

Min. size 1204x240px. Less than that, there is a possibility that your image will be blurry or stretched

最新文章

5 Kesalahan Fatal Anggaran Proposal yang Bikin Ditolak Client!
  • Individu

5 Kesalahan Fatal Anggaran Proposal yang Bikin Ditolak Client!

18 6月 2025

Jangan sampai proposalmu ditolak karena anggaran berantakan! Simak 5 kesalahan umum dalam menyusun anggaran biaya proposal yang wajib dihindari.

Apakah Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan Sebelum Meninggal Dunia? Cek Faktanya di Sini!
  • Individu

Apakah Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan Sebelum Meninggal Dunia? Cek Faktanya di Sini!

17 6月 2025

Tidak banyak yang tahu, tapi asuransi jiwa bisa dicairkan sebelum meninggal, loh! Namun tetap ada syarat dan ketentuannya. Yuk cek fakta-faktanya berikut ini!

Pinjaman Apa Saja yang Masuk BI Checking? Cek 7 Jenis Ini!
  • Individu

Pinjaman Apa Saja yang Masuk BI Checking? Cek 7 Jenis Ini!

13 6月 2025

Ternyata, 7 jenis pinjaman ini tercatat di BI Checking dan bisa mempengaruhi credit score jika tidak diselesaikan dengan baik. Cari tahu detailnya di artikal ini, yuk!

Mau Ambil KPR 200 Juta? Ini Cicilan Per Bulan yang Harus Disiapkan!
  • Individu

Mau Ambil KPR 200 Juta? Ini Cicilan Per Bulan yang Harus Disiapkan!

9 6月 2025

Cicilan per bulan untuk ambil KPR Rp 200 Juta berapa sih? berikut syarat dan simulasi lengkap sesuai tenor yang dipilih