Individu

Transaksi Netting: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

6 6月 2023 • Ditulis oleh: Redaksi OCBC

Bagikan Ke

Artikel Card Image
Promo Card Image

Transaksi netting adalah suatu metode yang digunakan untuk mengurangi risiko kredit perdagangan dalam kontrak bisnis.

Selain itu, netting juga dapat meningkatkan transparansi serta akuntabilitas dalam pengelolaan risiko dan keuangan.

Untuk memahami transaksi netting lebih lanjut, simak informasi lengkapnya di bawah ini!

Apa itu Transaksi Netting?

Transaksi netting adalah suatu metode atau proses yang digunakan dalam dunia keuangan, untuk menggabungkan atau mengkonsolidasikan beberapa transaksi menjadi satu.

Tujuan dari netting adalah untuk menyederhanakan proses pembayaran dan mengurangi risiko yang terkait dengan transaksi tersebut.

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa netting membantu mengurangi beban kerja transaksi perusahaan yang berpotensi menambah biaya tambahan lainnya.

Bagaimana Cara Kerja Transaksi Netting?

Netting merupakan metode yang digunakan oleh perusahaan untuk mengurangi risiko dalam kontrak keuangan, dengan menggabungkan obligasi menjadi satu kewajiban tunggal. 

Metode ini adalah cara penyelesaian yang digunakan perusahaan dalam menghadapi risiko kredit dan risiko keuangan lainnya, antara dua atau lebih entitas bisnis.

Dalam netting, perusahaan melakukan pencocokan antara utang dan pendapatan pada satu pihak, yang mengurangi atau bahkan menghapus kewajiban pembayaran mereka.

Selain itu, proses netting juga umum dilakukan dalam transaksi perdagangan oleh para trader.

Sebagai contoh, seorang trader berada dalam long position atau membeli 70 lot saham pada suatu sekuritas.

Kemudian ia juga dalam keadaan short position atau meminjam 40 lot saham pada sekuritas yang sama.

Maka, dalam situasi ini, jumlah saham sebenarnya yang ia miliki hanyalah sebesar 30 lot.

Jika proses transaksi melibatkan banyak pihak, perusahaan akan membentuk atau menggunakan pihak ketiga yang disebut sebagai netting center

Netting center berfungsi sebagai pusat transaksi untuk semua pihak yang terlibat. Hal ini kemudian akan membuat arus pembayaran menjadi lebih ringkas dan efisien.

Jenis-Jenis Netting

Berikut adalah 4 jenis netting yang umum digunakan dalam transaksi keuangan, di antaranya:

1. Multilateral Netting

Multilateral netting melibatkan lebih dari dua pihak yang terlibat dalam transaksi. 

Pihak-pihak tersebut dapat menggunakan lembaga penyelesaian seperti clearinghouse untuk memfasilitasi proses netting.

Dengan bantuan pihak ketiga ini, proses netting akan menjadi lebih praktis, karena semua pihak akan mengirimkan pembayaran serta fakturnya secara terpusat. 

2. Netting by Novation

Netting by novation melibatkan pembatalan transaksi yang saling berlawanan dan penggantian dengan kewajiban baru. 

Dalam netting ini, obligasi-obligasi sebelumnya akan dibatalkan dan digantikan dengan kewajiban/kontrak baru berdasarkan jumlah bersih dari utang yang ada.

Baca juga: Apa itu Obligasi FR (Fixed Rate)? Ini Kelebihan & Risikonya 

3. Settlement Netting

Settlement netting, juga dikenal sebagai payment netting, melibatkan penggabungan jumlah yang harus dibayarkan antara pihak-pihak terlibat. 

Dalam jenis netting ini, hanya selisih bersih dari total pembayaran yang akan diserahkan oleh pihak terkait.

Biasanya, kesepakatan settlement netting harus ada sebelum tanggal penyelesaian. Jika tidak, setiap pembayaran individual akan jatuh tempo dari dan ke semua pihak yang terlibat.

4. Close-Out Netting

Close-out netting terjadi setelah terjadi default, yaitu ketika salah satu pihak gagal membayar pokok dan bunga. 

Pada close-out netting, kontrak-kontrak yang ada akan dihentikan, lalu nilai terminal agregat dihitung dan dibayarkan dalam satu jumlah tunggal.

Manfaat Transaksi Netting

Transaksi netting memberikan beberapa manfaat bagi para pihak yang terlibat, di antaranya yaitu:

1. Transaksi Menjadi Lebih Sederhana

Netting dapat menyederhanakan transaksi yang melibatkan berbagai pihak. 

Dalam sistem netting, transaksi akan terpusat pada satu akun dan tidak memerlukan banyak kontrak.

Sehingga, perusahaan dapat menggabungkan atau mengkonsolidasikan banyak transaksi menjadi satu faktur tunggal.

2. Meminimalisasi Risiko

Paparan risiko (risk exposure) mengacu pada ancaman terhadap aset dan informasi perusahaan, akibat kurangnya pengendalian yang memadai. 

Dengan mengkonsolidasikan transaksi, risiko terhadap perubahan harga, risiko kredit, dan risiko operasional dapat diminimalisasi.

Baca juga: Sistem ERP: Pengertian, Manfaat, Cara Kerja, & Contohnya

Contoh Transaksi Netting

Netting adalah praktik yang umum dilakukan dalam aktivitas finansial oleh berbagai jenis bisnis. 

Untuk memberikan contoh lebih jelasnya, berikut adalah sebuah ilustrasi transaksi netting yang dilakukan oleh dua pihak.

Misalnya, kita mengambil kasus dua perusahaan yang memiliki kewajiban pembayaran satu sama lain, yaitu XAB dan YAB. 

Perusahaan XAB memiliki kewajiban membayar utang kepada YAB sebesar Rp150.000.000. 

Sementara itu, perusahaan YAB memiliki kewajiban membayar utang kepada XAB sebesar Rp320.000.000.

Dengan asumsi jatuh tempo pada waktu yang sama, maka kedua kewajiban ini dapat digabungkan menjadi satu.

Melalui proses netting, perusahaan XAB tidak lagi memiliki kewajiban pembayaran. Sedangkan perusahaan YAB hanya perlu membayar selisihnya, yaitu sebesar Rp170.000.000 kepada XAB.

Dalam contoh ini, transaksi netting membantu mengkonsolidasikan kewajiban pembayaran antara kedua perusahaan, mengurangi jumlah pembayaran yang harus dilakukan, dan menyederhanakan proses pembayaran.

Dengan ilustrasi di atas, transaksi netting adalah metode efektif untuk menyederhanakan dan mempercepat proses pembayaran, serta mengurangi risiko antara pihak-pihak yang terlibat.

Itulah informasi seputar transaksi netting yang meliputi pengertian, jenis-jenis, manfaat, serta contohnya.

Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan netting, transaksi antar perusahaan menjadi lebih sederhana dan risiko bisa diminimalisasi.

Nah, bagi Sobat OCBC NISP yang ingin mempermudah pengelolaan arus kas bisnis, layanan pengelolaan keuangan usaha dari OCBC Cash Management dapat menjadi solusinya.

Akhir kata, semoga uraian di atas bermanfaat ya!

Baca juga: Aset Pajak Tangguhan: Definisi, Contoh & Cara Menghitungnya

Tertarik dengan artikel kami?

Bagikan Artikel Ini?

Produk Terkait

Cross Selling Banner Global

Min. size 1204x240px. Less than that, there is a possibility that your image will be blurry or stretched

最新文章

5 Kesalahan Fatal Anggaran Proposal yang Bikin Ditolak Client!
  • Individu

5 Kesalahan Fatal Anggaran Proposal yang Bikin Ditolak Client!

18 6月 2025

Jangan sampai proposalmu ditolak karena anggaran berantakan! Simak 5 kesalahan umum dalam menyusun anggaran biaya proposal yang wajib dihindari.

Apakah Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan Sebelum Meninggal Dunia? Cek Faktanya di Sini!
  • Individu

Apakah Asuransi Jiwa Bisa Dicairkan Sebelum Meninggal Dunia? Cek Faktanya di Sini!

17 6月 2025

Tidak banyak yang tahu, tapi asuransi jiwa bisa dicairkan sebelum meninggal, loh! Namun tetap ada syarat dan ketentuannya. Yuk cek fakta-faktanya berikut ini!

Pinjaman Apa Saja yang Masuk BI Checking? Cek 7 Jenis Ini!
  • Individu

Pinjaman Apa Saja yang Masuk BI Checking? Cek 7 Jenis Ini!

13 6月 2025

Ternyata, 7 jenis pinjaman ini tercatat di BI Checking dan bisa mempengaruhi credit score jika tidak diselesaikan dengan baik. Cari tahu detailnya di artikal ini, yuk!

Mau Ambil KPR 200 Juta? Ini Cicilan Per Bulan yang Harus Disiapkan!
  • Individu

Mau Ambil KPR 200 Juta? Ini Cicilan Per Bulan yang Harus Disiapkan!

9 6月 2025

Cicilan per bulan untuk ambil KPR Rp 200 Juta berapa sih? berikut syarat dan simulasi lengkap sesuai tenor yang dipilih