Kembali ke Artikel
Kurs tetap adalah salah satu dari dua jenis sistem kurs. Sesuai namanya, kurs tetap adalah sistem nilai tukar yang sifatnya konsisten.
Kurs ini juga sering disebut dengan istilah fixed exchanged rate. Adapun cara kerjanya ialah bank sentral menetapkan nilai tukar uang dalam negeri terhadap negara lain.
Untuk lebih jelasnya mengenai apa itu kurs tetap dan sistem kerjanya, yuk, simak artikel ini!
Pengertian Kurs Tetap
Apa itu kurs tetap? Kurs tetap adalah sistem moneter yang menetapkan nilai tetap pada penukaran mata uang dalam negeri dengan negara lain.
Kurs tetap juga disebut dengan istilah nilai tukar tetap (fixed exchange rate). Sistem kurs ini tidak terpengaruh oleh berbagai kondisi, sehingga memiliki nilai tetap.
Secara singkat, kurs tetap adalah suatu kondisi perbandingan nilai mata uang antara dua negara.
Ada beberapa negara berkembang yang menerapkan sistem kurs ini, seperti Arab Saudi, Brunei Darussalam, Bulgaria, Denmark, dan lain sebagainya.
Perjanjian Bretton Woods
Kurs tetap adalah sistem yang berlaku berdasarkan perjanjian Bretton Woods di Amerika Serikat.
Perjanjian ini menghasilkan putusan bahwa kurs dari negara anggota ditentukan berdasarkan nilai dolar Amerika Serikat dalam bentuk emas.
Perjanjian ini tidak berlangsung lama akibat pasca perang Amerika Serikat. Adanya defisit pada surplus neraca pembayaran berdampak pada kurs periodik yang tidak mencukupi. Defisit itu berlangsung lama sejak tahun 1960-1960.
Akhirnya, pada tahun 1973, sistem nilai tukar berubah menjadi kurs mengambang standar ketentuan kurs dengan emas di Amerika Serikat dihapus.
Baca juga: 7 Cara Investasi Dolar yang Menguntungkan, Simak Langkahnya!
Sistem Kurs Tetap
Kurs tetap adalah pertukaran nilai mata uang antara dua negara dengan sistem tetap. Kurs ini akan menghasilkan nilai baru pada mata uang lain.
Misalnya apabila mata uang rupiah diubah menjadi dolar, maka nilainya akan disesuaikan. Hal ini menjadikan perbandingan antara mata uang dua negara.
Lalu, apa yang dimaksud dengan sistem kurs tetap? Kurs tetap adalah suatu sistem nilai tukar yang perlu dijaga ketat. Sistem penukaran nilai mata uang ini dikaitkan dalam bentuk emas.
Sebuah negara akan berusaha mempertahankan nilai tukar mata uang ini mati-matian.
Apabila terjadi perubahan di pasar, maka pemerintah akan berusaha melakukan negosiasi maupun permintaan hingga nilai tukar kembali stabil.
Kebijakan yang ditetapkan oleh bank sentral dan pemerintah juga harus efektif. Hal ini dikarenakan sistem kurs tetap sangat sensitif terhadap perkembangan pasar global.
Negara yang menerapkan sistem kurs tetap umumnya lihai dalam membuat kebijakan yang efektif, sehingga nilai perekonomian bisa stabil.
Meskipun demikian, kurs ini juga terus bergerak dalam rentang kecil.
Namun, apabila terjadi masalah seperti contoh kurs tetap pada perjanjian Bretton Woods, pemerintah dapat menerapkan kebijakan dengan melemahkan nilai mata uang dalam negeri.
Indonesia sendiri pernah menggunakan sistem kurs tetap pada tahun 1964. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat itu adalah Rp250/USD.
Setelahnya, Indonesia terus melakukan devaluasi nilai tukar sejak tahun 1970-1978 dan akhirnya beralih pada sistem kurs mengambang.
Keunggulan Kurs Tetap
Saat ini, tidak banyak negara yang menerapkan sistem kurs tetap. Meskipun demikian, keuntungan sistem kurs tetap masih banyak diidam-idamkan oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Adapun keunggulan penggunaan sistem kurs ini adalah pemerintah berkontribusi besar dalam menstabilkan dan mengontrol devisa terhadap kepastian nilai tukar mata uang.
Bukan hanya itu, pergerakan nilai tukar mata uang yang kecil juga menjadi keunggulan penerapannya.
Baca juga: Keseimbangan Pasar: Pengertian, Proses Terbentuknya, dan Contoh
Kelemahan Kurs Tetap
Kurs tetap juga memiliki kelemahan yang menjadikan setiap negara mempertimbangkan penerapan sistem ini.
Kelemahan kurs tetap seperti sistem ini kurang fleksibel di tengah pasar global yang pergerakannya cepat.
Selain itu, kurs tetap juga membutuhkan cadangan devisa yang besar untuk menghindari potensi penurunan nilai tukar.
Nilai kurs yang bersifat tetap ini bisa berpengaruh pada kegiatan impor dan ekspor barang apabila patokan nilai terlalu tinggi atau justru rendah.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Masri (2016) tentang Nilai Tukar dan Kedaulatan Rupiah, contoh kurs tetap digunakan oleh China.
Pemerintah setempat secara intens melakukan berbagai upaya agar perekonomiannya stabil. Salah satunya yaitu dengan melakukan devaluasi agar nilai ekspor tidak menurun.
Perbedaan Kurs Tetap dan Kurs Mengambang
Sistem nilai tukar yang berlaku di Indonesia saat ini adalah kurs mengambang atau biasa disebut dengan istilah kurs bebas (floating exchange rate). Perbedaan kurs tetap dan kurs mengambang terletak pada sistem kerjanya.
Kurs tetap akan membiarkan nilai tukar mata uangnya bernilai sama. Adapun kurs mengambang melakukan hal sebaliknya, yaitu membiarkan nilai tukar bergerak bebas.
Kebebasan pergerakan kurs mengambang bergantung pada setiap negara. Sebagai contoh, Indonesia akan melakukan intervensi pasar valas saat kurs menuju garis merah atau bergerak ke arah yang berbahaya.
Nah, itu dia penjelasan mengenai kurs tetap, contoh, hingga perbedaannya dengan kurs mengambang.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kurs tetap adalah sistem penukaran mata uang dari suatu negara dengan mata uang negara lain yang bernilai tukar tetap.
Meskipun Indonesia tidak lagi menganut kurs tetap, kurs ini masih diidam-idamkan oleh sebagian masyarakat.
Apabila Sobat OCBC NISP ingin mengetahui lebih jauh tentang sistem di OCBC NISP, bisa dibaca dalam kanal OCBC NISP, ya.
Baca juga: Sistem Pembayaran: Definisi, Prinsip, Komponen, dan Jenisnya
