Wealth Insight

Tarif AS Meningkat, China membalas terbatas

17 2月 2025 • Ditulis oleh: Mansoor Mohi-uddin, Chief Economist, Bank of Singapore

Bagikan Ke

Artikel Card Image
Promo Card Image

Pada tahun 2024, ekspor China ke AS sebesar US$525 miliar seperti yang ditunjukkan pada grafik (hampir sebesar 3% dari PDB China). Namun, setelah AS menetapkan tarif terhadap produk ekspor China, investor tidak terlalu khawatir, karena respon China hanya terbatas pada empat target kategori.

Pertama, tarif balasan dari China ke produk impor asal AS, hanya sebesar US$14 miliar di tahun lalu (2024). Tarif sebesar 10% ditetapkan pada minyak mentah, mesin pertanian, kendaraan dan tarif sebesar 15% pada ekspor batu bara dan gas alam cair (LNG) AS.

Source: Bank of Singapore, Bloomberg

Kedua, dua perusahaan AS dimasukkan ke dalam ‘daftar entitas yang tidak dapat diandalkan’ di China, untuk membatasi aktivitas mereka. Ketiga, adanya penyelidikan terhadap tiga perusahaan teknologi AS dan keempat, larangan ekspor diberlakukan pada lima jenis mineral penting termasuk tungsten dimana China merupakan produsen utama di dunia.

Tanggapan China berpotensi membuka peluang bagi kesepakatan antara Washington dan Beijing untuk mencegah perang dagang yang lebih luas dan merugikan. Pembatasan barunya juga berlaku mulai 10 Februari.

Investor juga tidak terlalu khawatir karena tarif AS terhadap ekspor China tidak terlalu tinggi. Presiden Trump mengusulkan tarif sebesar 60% sebelum pelantikan. Jika AS mempertahankan tarif tambahan pada semua ekspor China sebesar 10%, dampaknya terhadap pertumbuhan PDB China tahun 2025 seharusnya dapat dikendalikan.

Source: Bank of Singapore, Bloomberg

Grafik kedua menunjukkan saat pemerintahan Trump yang pertama menetapkan tarif 10-25% terhadap ekspor China senilai US$200 miliar pada tahun 2018, surplus perdagangan China dengan AS turun dari lebih dari US$400 miliar menjadi US$300 miliar meskipun China juga menyetujui untuk membeli lebih banyak barang AS.

Demikian pula, pada tahun 2025, tarif 10% yang diberlakukan oleh AS dapat memangkas US$100 miliar atau sekitar 0.5% dari PDB China, sehingga berpotensi pertumbuhan ekonomi China dari 5.0% menjadi 4.5% di tahun ini. Namun, jika tarif AS dinaikkan menjadi 20-30%, pertumbuhan China pada tahun 2025 dapat diperkirakan turun hingga 4.0%.

Oleh karena itu, dialog AS-China akan menjadi acuan untuk membatasi risiko penurunan pasar China. Jika negosiasi tidak membuahkan hasil dan tarif AS terus meningkat, maka pasar keuangan akan bereaksi lebih besar tahun ini.

Perlu diingat, bahwa meskipun pandangan ini mencerminkan analisa terbaik kami terkait peluang pasar, dalam menentukan strategi investasi pribadi Anda harus selaras dengan tujuan dan profil risiko. Untuk informasi lebih lanjut terkait produk investasi di OCBC, silahkan klik link berikut; https://www.ocbc.id/id/individu/wealth-management

CATATAN PENTING

  1. Informasi ini hanya berupa informasi umum yang tidak memperhitungkan tujuan investasi, kondisi keuangan, atau kebutuhan tertentu Nasabah/Investor atau pihak manapun. Informasi ini bukan dan tidak seharusnya dianggap sebagai suatu penawaran penjualan atau suatu ajakan untuk membeli suatu produk investasi tertentu, dan tidak seharusnya dianggap sebagai suatu nasihat investasi, serta tidak bertujuan untuk membentuk suatu dasar keputusan investasi. Nasabah/Investor wajib memilih dengan hati-hati produk yang akan dipilih.
  2. Informasi ini dipersiapkan oleh Bank dengan mengandung materi informasi dari sumber referensi yang dianggap dapat dipercaya oleh Bank. Namun demikian, Bank tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan semua proyeksi, pendapat atau fakta-fakta statistik lainnya yang tercantum dalam materi informasi tersebut.
  3. Nasabah/Investor harus menetapkan sendiri setiap keputusan investasi sesuai dengan kebutuhan dan strategi investasi dengan mempertimbangkan antara lain peraturan perundang- undangan, pajak, dan akuntansi.
  4. Bank maupun setiap karyawannya tidak bertanggung jawab atas segala kerugian langsung, khusus, tidak langsung, konsekuensial, insidental, atau kerugian atau kerusakan lain dalam bentuk apa pun yang timbul dari penggunaan informasi di sini (termasuk segala kesalahan, kelalaian, atau pernyataan keliru di sini, baik karena kelalaian atau lainnya) atau komunikasi lebih lanjut.
  5. Bank, dan/atau perusahaan afiliasinya, dan/atau karyawan tidak membuat pernyataan atau jaminan (tersurat atau tersirat) atau menerima tanggung jawab atau kewajiban apa pun sehubungan dengan, atau terkait dengan, keakuratan atau kelengkapan informasi dan opini yang terkandung dalam laporan ini atau informasi apa pun yang terkandung dalam laporan ini atau informasi atau opini lainnya yang tetap tidak berubah setelah diterbitkan.
  6. Pencantuman data kinerja masa lalu hanya untuk asumsi perhitungan, sehingga tidak dapat digunakan untuk menjamin kinerja di masa datang.
  7. Informasi ini tidak boleh dipublikasikan, diedarkan, direproduksi atau didistribusikan secara keseluruhan atau sebagian kepada orang lain tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Bank.
  8. Informasi ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Untuk informasi lebih lanjut, harap hubungi TANYA OCBC 1500-999 atau cabang Bank terdekat.
  9. PT Bank OCBC NISP Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan & Bank Indonesia, serta merupakan peserta penjaminan LPS.

Tertarik dengan artikel kami?

Bagikan Artikel Ini?

Produk Terkait

Wealth Management

Wealth Management

Cross Selling Banner Global

Min. size 1204x240px. Less than that, there is a possibility that your image will be blurry or stretched

最新文章

Perdamaian AS-China dan 7 Implikasi Selanjutnya
  • Wealth Insight

Perdamaian AS-China dan 7 Implikasi Selanjutnya

21 5月 2025
  • Ditengah ketidakpastian, AS-China memangkas tarif baru tahun ini dari 145% menjadi 30% untuk produk-produk asal China yang masuk ke AS dan dari 125% menjadi 10% untuk ekspor AS yang masuk ke China selama 90 hari ke depan. Kami melihat tujuh implikasi utama.
  • Pertama, risiko resesi AS telah mereda tetapi kami memperkirakan stagflasi hanya akan memungkinkan Federal Reserve melakukan satu kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps pada tahun 2025. Kedua, gencatan tarif ini juga meningkatkan prospek pertumbuhan China saat ini.
  • Ketiga, USD menguat namun prospek jangka panjang tetap bearish ditengah ketidakpastian AS.
  • Keempat dan Kelima, gencatan tarif ini mendukung proyeksi kami terhadap potensi melonjaknya imbal hasil Obligasi Pemerintah AS (US Treasury – UST), hal ini turut mendorong pergerakan harga saham.
  • Keenam dan Ketujuh, pelemahan tajam emas sebagai aset safe-haven dan kenaikan harga minyak kemungkinan hanya bersifat sementara.
Pertemuan Bank Sentral Bulan Mei: The Fed, BOE, dan BOJ
  • Wealth Insight

Pertemuan Bank Sentral Bulan Mei: The Fed, BOE, dan BOJ

14 5月 2025

Federal Reserve tetap mempertahankan suku bunga The Fed dalam pertemuan ketiga secara berturut pada level 4.25%-4.50% karena para pejabat menantikan dampak tarif. Kami memproyeksikan bahwa The Fed hanya akan memangkas suku bunga sebanyak satu kali di tahun ini.

Perkembangan Tarif Memberi Investor Sedikit Harapan
  • Wealth Insight

Perkembangan Tarif Memberi Investor Sedikit Harapan

25 4月 2025

Saham AS diperdagangkan menguat selama minggu ke dua bulan April. Indeks S&P 500 naik 5.7% dan Indeks Komposit NASDAQ naik 7.2%. Perdagangan diwarnai dengan volatilitas yang tinggi akibat serangkaian perkembangan rencana tarif besar Presiden AS Donald Trump.

Trump’s Tariff U-Turn
  • Wealth Insight

Trump’s Tariff U-Turn

17 4月 2025
  • Dampak Tarif: Tarif Trump untuk sementara waktu menyebabkan imbal hasil Treasury AS melonjak dan sebagian besar pasar ekuitas menurun, kecuali Tiongkok dan Hong Kong, yang menerima dukungan negara. Ia kemudian mengurangi tarif di semua negara menjadi 10% selama 90 hari, kecuali Tiongkok.
  • Pemulihan Pasar: Pasar ekuitas bangkit kembali dengan kuat setelah pengumuman tersebut, dengan imbal hasil Treasury AS 10 tahun menurun dari 4.51% menjadi di bawah 4.3%, dan harga emas melonjak menjadi sekitar $3,123/oz setelah awalnya turun.
  • Strategi Investasi: Di tengah ketidakpastian, kami menyarankan untuk tetap Overweight ke pasar saham AS dan Asia kecuali Jepang, memegang obligasi berkualitas tinggi, dan mempertahankan portofolio yang terdiversifikasi sambil berinvestasi secara bertahap untuk memanfaatkan peluang pasar.