Kembali ke Artikel
Kartu kredit merupakan fasilitas pinjaman dari bank yang bisa digunakan untuk transaksi. Di dalamnya terdapat limit yang sudah diberikan oleh bank, dan nasabah bisa menggunakannya tidak melebihi limit.
Umumnya, orang menggunakan kartu kredit itu untuk transaksi baik online maupun offline. Pada transaksi online, kamu hanya perlu memasukkan data seperti nomor kartu, tanggal kadaluarsa, CVV, dan nama dalam kartu saat transaksi.
Sementara pada transaksi offline, prosesnya bisa lebih mudah. Kamu hanya perlu menyerahkan kartu kredit ke petugas kasir, yang nantinya kasir akan meminta PIN Transaksi.
Selain transaksi pembelian, kartu kredit ternyata juga bisa digunakan untuk mendapatkan uang tunai. Simak penjelasan berikut!
Baca juga: 10 Sebab Kartu Kredit Tidak Bisa Untuk Transaksi & Solusinya
Tarik Tunai Kartu Kredit
Kartu kredit itu bisa jadi sangat berguna untuk cash flow keuangan pribadi. Syaratnya harus digunakan dengan bijak dan tidak sembrono.
Salah satu alasan mengapa kartu kredit ini berguna adalah adanya fasilitas tarik tunai. Ya, kamu bisa mendapatkan uang tunai melalui kartu kredit. Caranya pun sama seperti kamu tarik tunai menggunakan kartu debit.
Aktivitas tarik tunai itu beda dengan gesek tunai. Tarik tunai dilakukan melalui mesin ATM, sementara gesek tunai itu dilakukan melalui mesin Electronic Data Capture (EDC).
Selain itu, tarik tunai itu aktivitas yang legal. Pasalnya, bank biasanya memberikan limit untuk tarik tunai, yang jumlahnya lebih kecil dari limit kartu kredit itu sendiri.
Misalnya, limit kartu kredit adalah sebesar Rp5 Juta. Nah, untuk tarik tunai menggunakan kartu kredit itu, kamu diberi batas maksimal 40% dari limit, yaitu Rp2 Juta saja.
Adapun aktivitas gesek tunai itu menyalahi aturan jika mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.14/2/2012 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK).
Baca juga: Kartu Kredit Bebas Biaya Tahunan
Fakta-fakta Tarik Tunai Kartu Kredit
Meski bisa digunakan untuk tarik tunai, bukan berarti kamu bisa seenaknya. Pasalnya, sistem tarik tunai kartu kredit itu berbeda dengan transaksi biasa, mulai dari biaya tambahan hingga penerapan bunga. Berikut beberapa fakta yang perlu kamu pahami!
1. Langsung Kena Bunga Sejak Hari Pertama
Berbeda dengan transaksi belanja biasa yang punya masa tenggang (grace period) sebelum bunga dihitung, tarik tunai langsung dikenakan bunga sejak hari pertama kamu ambil uangnya.
Jadi misalnya kamu tarik Rp1 Juta hari ini, bunga langsung mulai berjalan tanpa menunggu tagihan datang. Hal ini yang sering bikin orang kaget pas lihat total tagihan di bulan berikutnya.
2. Limitnya Tarik Tunai Berbeda
Meskipun limit kartu kredit kamu misalnya Rp10 Juta, bukan berarti kamu bisa tarik tunai sampai segitu. Bank biasanya hanya kasih porsi tertentu untuk tarik tunai, misalnya 40% dari total limit.
Jadi kalau limit Rp10 juta, kemungkinan kamu cuma bisa tarik tunai Rp4 Juta aja. Sisanya hanya bisa dipakai buat transaksi non-tunai.
3. Ada Biaya Tambahan
Selain bunga, kamu juga harus bayar biaya tarik tunai, biasanya sekitar 4–6% dari jumlah yang kamu ambil, atau minimal sekitar Rp50 Ribu, mana yang lebih besar.
Jadi kalau kamu tarik Rp1 Juta, bisa langsung kena biaya Rp60 Ribu. Ini belum termasuk bunganya, lho. Jadi total uang yang harus kamu bayar akan jauh lebih besar dari yang kamu ambil.
4. Bisa Ganggu Skor Kredit
Sering melakukan tarik tunai dengan kartu kredit bisa dianggap sinyal bahwa kamu sedang mengalami krisis likuiditas.
Kalau dilakukan terlalu sering atau kamu telat bayar tagihan, ini bisa mencoreng catatan kredit kamu di BI Checking atau SLIK OJK. Dampaknya? Akan lebih sulit kalau suatu saat kamu mau ajukan pinjaman lain ke bank.
5. Hanya untuk Kondisi Darurat, Bukan Gaya Hidup
Karena biaya dan bunganya tinggi, tarik tunai sebaiknya hanya dilakukan saat benar-benar mendesak, seperti untuk biaya rumah sakit, darurat keluarga, atau keperluan penting yang nggak bisa ditunda.
Jangan sampai kamu pakai tarik tunai cuma buat beli gadget baru atau liburan, karena beban cicilannya nanti bisa bikin pusing di akhir bulan.
Bicara soal kartu kredit, kamu bisa melirik produk-produk kartu kredit OCBC, nih! Ada lima produk yaitu Kartu Kredit Nyala OCBC, OCBC Titanium, OCBC Platinum, Kartu Kredit 90°N, dan OCBC Voyage.
Kelima kartu kredit ini menawarkan bunga rendah yaitu 1,75% per bulan atau 22% per tahun.
Misalnya, Kartu Kredit Nyala OCBC. Produk ini menawarkan banyak kemudahan mulai dari sistem digitalisasi melalui OCBC Mobile, bisa diaktifkan secara online, hingga bisa digunakan transaksi online meski kartu fisik belum diterima.
Kartu Kredit Nyala OCBC menerapkan bunga 1,75% per bulan dan 22% per tahun. Selain itu, kartu kredit ini juga bebas biaya tahunan untuk tahun pertama!
Berikut beberapa keuntungan menggunakan Kartu Kredit Nyala OCBC:
- Cashback 8% untuk semua transaksi online sepanjang tahun
- Serba digital di OCBC mobile: Buat PIN Kartu Kredit, Cek Limit & Tanggal Kadaluarsa, Monitor Tagihan, Ubah transaksi jadi Cicilan & Pengajuan Travel Notice.
- Fitur Contactless untuk kecepatan bertransaksi.
- Promo merchant Nyala, berupa hemat hingga Rp380 Ribu di berbagai merchant, seperti: Astro, Grab, Halodoc, Re Juve, ruparupa.com, sociolla, dan Tokopedia.
- Semua bisa dicicil 0% untuk tenor 3 bulan.
- Bebas iuran tahun pertama, tahun berikutnya mengikuti program yang berlaku.
- Pembayaran tagihan minimum 5% dari total tagihan.
Pengajuan Kartu Kredit Nyala OCBC juga gampang. Caranya cukup download OCBC mobile, buka Nyala, dan ajukan kartu kreditnya.
Baca juga: 11 Tips Menggunakan Kartu Kredit untuk Modal Usaha, Simak!
