Kembali ke Artikel
Ramainya pembahasan tentang student loan berawal dari pemberitaan tentang biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang mengalami kenaikan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
Kenaikan UKT yang dinilai tidak masuk akal itu menimbulkan serangkaian unjuk rasa dari kalangan mahasiswa. Bahkan Komisi IX DPR RI sampai menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan beberapa pihak seperti BEM SI dan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.
Dalam kesempatan RPDU itu, Nadiem Makarim melontarkan wacana student loan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah kenaikan UKT ini. Namun Nadiem menegaskan, penerapan student loan masih menjadi pembahasan di internalnya.
"Itu masih perlu pembahasan cukup panjang dengan Kementerian Keuangan saat ini. Jadi belum ada keputusan ataupun detail yang bisa saya umumkan sekarang. Baru tahapan diskusi,” kata Nadiem seperti dikutip dari Detikcom.
Baca juga: Asuransi Pendidikan Anak, Pahami Manfaat & Simulasinya
Apa Itu Student Loan?
Melansir Cambridge Dictionary, student loan adalah perjanjian antara mahasiswa dengan bank untuk meminjam dana guna menyelesaikan pendidikan. Dana yang dipinjam itu nanti akan dibayar ketika mahasiswa itu sudah lulus dan bekerja.
Pemberian dana pinjaman pendidikan untuk mahasiswa ini sudah diterapkan di banyak negara seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris, Korea Selatan, Thailand, India, Selandia Baru, dan sebagainya.
Amerika Serikat sendiri dianggap sebagai “kiblat” pemberian student loan ini. Ada dua jenis pinjaman pendidikan di Amerika, yaitu Pinjaman Federal yang disponsori pemerintah dan pinjaman swasta oleh bank atau organisasi nirlaba.
Pinjaman federal bisa “disubsidi” atau “tidak disubsidi.” Bunga tidak dikenakan pada pinjaman bersubsidi selama siswa bersekolah. Pinjaman pelajar dapat ditawarkan sebagai bagian dari paket bantuan keuangan total yang mungkin juga mencakup hibah, beasiswa, dan/atau peluang studi kerja.
Wacana tentang skema pinjaman dana pendidikan di Indonesia sebenarnya sudah bergulir sejak tahun 2018 lalu. Saat itu, Presiden Joko Widodo meminta sektor perbankan untuk mengeluarkan produk baru berupa kredit pendidikan atau student loan.
Saat itu Presiden Jokowi menilai, pemberian pinjaman pendidikan ini bisa mendorong perilaku kredit konsumtif agar berpindah ke kredit yang bersifat produktif.
“Serta memberikan nilai tambah kepada intelektualitas. Visi kita ke depan yang sangat basic, yaitu bidang pendidikan,” katanya seperti dikutip dari Kompas.
Selain itu, Presiden Jokowi juga berharap kredit pendidikan bisa menjadi produk finansial baru bagi asuransi dan perbankan. Ia meminta kepada para pelaku perbankan menangkap peluang inovasi yang ada.
Baca juga: Pendapatan Perkapita: Pengertian, Fungsi, Komponen, & Contoh
Manfaat Student Loan
Penerapan pinjaman pelajar dianggap memberikan banyak manfaat bagi keluarga dalam menjamin pendidikan tinggi untuk anak mereka. Terlebih, dana yang dipinjam ini bisa dikembalikan saat anak sudah lulus dan bekerja.
Berikut ini beberapa manfaat student loan yang perlu kamu ketahui!
1. Biaya Pendidikan Bisa Diangsur
Agar tidak membebani finansial keluarga dengan pengeluaran besar sekaligus, pinjaman pendidikan bank bisa membantu untuk mengangsur biaya sekolah atau kuliah secara berkala.
Seperti yang diketahui, biaya kuliah bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Oleh sebab itu, fasilitas pinjaman ini bisa membawa angin segar bagi para orang tua karena tidak perlu membayar biaya dalam jumlah besar secara kontan.
2. Membuka Akses ke Perguruan Tinggi
Biaya pendidikan yang mahal seringkali membuat para orang tua mengalami kendala dalam membayarnya. Sedangkan, keterlambatan dalam pembayaran bisa mengakibatkan sesuatu yang fatal, seperti tidak diizinkannya anak mengikuti ujian akhir.
Hal tersebut tentu berpengaruh pada nilai dan kegiatan belajar nantinya. Karena itu, fasilitas pinjaman ini menawarkan proses yang cepat sehingga bisa menyelesaikan kebutuhan pendidikan dengan segera.
3. Beban Biaya dan Bunga Pinjaman Ringan
Pinjaman pendidikan bank telah dirancang sedemikian rupa demi mendukung cita-cita anak bangsa. Karena itu, pihak bank sengaja tidak memberikan biaya bunga yang tinggi untuk fasilitas ini. Jadi, tidak perlu khawatir akan beban cash flow keluarga yang meningkat, sebab hal tersebut tak akan terjadi.
Selain itu, dengan mengajukan pinjaman, kamu bisa mengalokasikan keuangan untuk kebutuhan lain yang tidak kalah penting. Kuncinya, bayarlah angsuran sesuai dengan tanggal yang ditetapkan agar tidak dikenai beban bunga keterlambatan.
Itulah uraian mengenai daftar program beasiswa dari pemerintah. Kamu bisa membuka halaman Article OCBC untuk mendapatkan informasi menarik seputar keuangan dan perbankan lainnya!
Baca juga: Ide Bisnis untuk Mahasiswa
