Kembali ke Artikel
Job scam atau penipuan lowongan kerja menjadi sangat marak di era yang serba digital ini. Para pelaku memanfaatkan ruang maya yang terbuka untuk melancarkan aksinya.
Tak hanya menawarkan pekerjaan fiktif, para pelaku juga seringkali memperdaya korban dengan meminta sejumlah uang untuk keperluan administratif.
Selain itu, ada pula pelaku job scam yang meminta data diri secara lengkap, termasuk informasi akun bank korban, yang nantinya akan mereka gunakan untuk menguras saldo di dalam rekening.
Baca juga: Tembus 2 Digit, Ini Dia Besaran Gaji Manajer Keuangan!
Ciri-ciri Job Scam
Job scam atau employment scam adalah jenis penipuan yang menargetkan individu yang sedang mencari pekerjaan.
Para pelaku akan berpura-pura sebagai perusahaan atau perekrut dengan tujuan untuk mendapatkan informasi pribadi, keuangan, atau bahkan meminta pembayaran terkait pekerjaan palsu tersebut.
Penipuan ini bisa saja berhasil ketika korban sudah dalam keadaan desperate karena lama tidak mendapat pekerjaan. Orang-orang yang rentan jadi korban biasanya akan mudah percaya dan melakukan apapun untuk mendapat kerja.
Selain itu, pelaku juga memanfaatkan jam-jam sibuk dalam menjalankan aksinya. Harapannya, calon korban tidak punya waktu untuk berpikir jernih, dan termakan oleh bujuk rayu mereka.
Meski demikian, ketika lebih jeli dalam melihat situasi, korban sebenarnya sangat mudah untuk mengenali tawaran itu merupakan penipuan atau sungguhan.
Pasalnya, para penipu biasanya menggunakan metode yang kurang lebih sama seperti penipuan online lainnya. Berikut ini beberapa ciri-ciri job scam sekaligus bagaimana cara menghadapinya!
1. Menggunakan Nomor Asing
Pelaku penipuan sudah pasti bukan orang yang kamu kenal sehingga mereka menghubungi dengan nomor asing. Namun nomor asing di sini bukan hanya nomor yang tidak ada dalam kontak saja, melainkan juga nomor asing dari luar negeri.
Seperti yang diketahui, setiap negara memiliki kode telepon negara. Nomor asal Indonesia akan diawali dengan kode +62, sementara negara lain akan menggunakan kodenya sendiri.
Nah jika kamu dihubungi seseorang dengan nomor asing, berhati-hatilah! Terlebih jika kode teleponnya dari luar negeri, tapi penghubung fasih berbahasa Indonesia.
Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan platform truecaller yang sudah banyak digunakan saat ini. Platform ini bisa membantu untuk mengetahui siapa orang yang menghubungimu itu.
2. Email Gratisan
Job scam juga memanfaatkan email untuk menghubungi korban. Biasanya email digunakan agar penipuan tampak lebih profesional, serta mengatasnamakan perusahaan tertentu.
Hanya saja, para pelaku biasanya luput dalam menggunakan email, yaitu bukan email berbayar. Cirinya adalah alamat email menggunakan @gmail, @yahoo, @ymail, dan seterusnya.
Padahal, perusahaan yang kredibel selalu menggunakan email berbayar dengan domain alamat yang berbeda dengan email gratisan. Kamu bisa memeriksa email asli perusahaan yang dicatut pada website resmi mereka.
Baca juga: Tak Perlu Gaji Tinggi, Ini Cara Menabung Rp30 Juta
3. Tata Bahasa Rancu
Pelaku penipuan umumnya bukan orang profesional di bidang rekrutmen. Sehingga bahasa yang mereka gunakan cenderung rancu atau bahkan misspelling.
Biasanya, pelaku menggunakan bahasa yang aneh, seperti bahasa Inggris yang diterjemahkan tekstual ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya. Selain itu bahasanya juga menyerupai bahasa bot yang kaku.
4. Deskripsi Pekerjaan Tidak Jelas
Lowongan pekerjaan selalu disertai dengan deskripsi pekerjaan yang relate dengan posisinya. Hal ini juga bisa kamu cek ketika mendapat tawaran dari orang tak dikenal.
Biasanya, deskripsi pekerjaan yang ditawarkan job scam tidak jelas dan sangat luas, bahkan cenderung tidak masuk akal. Seperti minimal dan maksimal usia, serta kualifikasi yang di luar dari posisi yang ditawarkan.
Selain itu, requirement yang ditetapkan pun biasanya tidak masuk akal. Misal kamu harus screencapture lokasi saat ini di GMaps, menyiapkan sejumlah dana, hingga bersedia untuk menanggung transportasi ke tempat wawancara yang berada di luar daerah.
5. Meminta Sejumlah Dana
Tujuan seseorang mencari kerja adalah agar mendapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Maka tidak masuk akal jika kamu harus membayar sejumlah dana untuk mendapatkan pekerjaan tertentu.
Selain itu, perusahaan-perusahaan yang kredibel juga tidak mematok biaya selama proses rekrutmen. Memang biasanya ada biaya yang diperlukan, seperti untuk medical checkup. Namun, biaya ini pun akan ditanggung oleh perusahaan atau jika harus mandiri, nanti akan ada uang pengganti.
Masalahnya, job scam mengharuskan kamu membayar sejumlah dana detik itu juga. Pelaku biasanya akan mendesak korban untuk mentransfer sejumlah dana, atau mengarahkan korban untuk pergi ke ATM terdekat dengan telepon tetap tersambung.
Atau minimal banget, kamu diminta untuk memberikan informasi terkait akun bank milikmu. Lalu bagaimana jika hal ini terjadi?
Jika kamu tidak waspada dan terpedaya oleh pelaku, segera hubungi pihak bank untuk melaporkan apa yang baru saja terjadi. Terlebih jika kamu menyadari ada transaksi mencurigakan di rekening milikmu.
Beruntung jika kamu merupakan nasabah OCBC. Pasalnya, OCBC punya kanal pengaduan yang lengkap dan siap melayani semua keluhan nasabah 24 jam.
Manfaatkan layanan Tanya OCBC untuk melaporkan kasus penipuan yang baru saja terjadi. Kamu bisa menghubungi nomor 1500-999 jika sedang berada di Indonesia, atau +62-21-2650-6300 jika kamu sedang berada di luar negeri.
Kamu juga bisa mengadukan saja setiap transaksi mencurigakan dan dugaan penipuan melalui banyak kanal pengaduan seperti:
- Facebook (at) OCBC
- Instagram (at) ocbc_indonesia
- Tiktok (at) ocbc_indonesia
- Email tanya@ocbc.id
- X (at) TanyaOCBC
- X (at) OCBC_indonesia
- LinkedIn (at) OCBC Private Bank
- LinkedIn (at) OCBC Indonesia
Baca juga: 10 Tips Menabung yang Cepat dan Efektif, Dijamin Anti Gagal!
